Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurchaeti, Dapat Pesanan Ekspor Keripik Nangka Senilai Rp17 Miliar di Trade Expo Indonesia

Kompas.com - 27/10/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BANTEN, KOMPAS.com - "Saya lemesnya enggak ilang-ilang," ujar Nurchaeti (42), pemilik usaha keripik buah olahan asal Jagakarsa, Jakarta Selatan. Senyum bahagia terlihat di wajahnya. Nurchaeti saat itu mendapatkan pesanan keripik nangka olahannya senilai total Rp17 miliar di ajang Trade Expo Indonesia 2022. 

Nurchaeti adalah salah satu peserta Trade Expo Indonesia 2022. Ia hadir sebagai mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PT. Pertamina di bawah bendera CV. N&N International. Di Trade Expo Indonesia 2022, Nurchaeti mendapatkan rejeki nomplok.

Pesanan keripik nangka itu datang dari para buyer luar negeri. Ada tiga buyer yang kepincut dengan produk keripik olahan Nurchaeti. Mereka datang dari Norwegia, Turki, dan Arab Saudi.

Baca juga: Pertamina Boyong 50 UMKM Unggulan ke Trade Expo Indonesia

Nurchaeti menyebutkan, para buyer tersebut datang langsung ke booth Pertamina. Saat itu, para buyer mencari pelaku usaha keripik. Nurchaeti pun langsung mempromosikan usahanya kepada para buyer yang datang ke stand-nya.

"Mereka datang langsung ke booth Pertamina. Terus kami janjian untuk presentasi. Memang ada negoisasi, kami ngomongin sistem pembayaran, teknik pengiriman. Alhamdulillah sudah tandatangan kontrak sehingga tahun depan kami full job," kata Nurchaeti saat ditemui di booth Pertamina, Minggu (23/10/2022) lalu.

Para buyer yang kepincut dengan produk Nurchaeti ingin mencoba memasarkan keripik nangka di negaranya masing-masing. Bagi Nurchaeti, pasar Turki dan Norwegia merupakan negara-negara yang baru. Selama berbisnis keripik, Nurchaeti belum memiliki distributor di negara Turki dan Norwegia.

Selama tujuh tahun berbisnis keripik, Nurchaeti memang sudah mengekspor produknya ke berbagai negara di Eropa dan Asia. Produk keripik buah Nurchaeti sudah menjamah negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Oman, Abu Dhabi, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, Belanda, Belgia, Jerman, dan Perancis. Nurchaeti mengirim keripik curah yang nantinya di-branding ulang.

"Turki dan Norwegia benar-benar pasar baru buat kami yang belum ada distributor di sana. Mereka baru coba dulu di sana (Turki dan Norwegia). Jadi kalau market-nya jalan, bisa kemungkinan nambah lagi," ujar perempuan mantan Tenaga Kerja Indonesia tersebut.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati berbincang dengan Nurchaeti pelaku UMKM keripik mitra binaan di acara Trade Expo Indonesia 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten pada Minggu (23/10/2022).KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati berbincang dengan Nurchaeti pelaku UMKM keripik mitra binaan di acara Trade Expo Indonesia 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten pada Minggu (23/10/2022).

Perjuangan Nurchaeti mendapatkan kontrak pemesanan produknya awalnya pun tak mulus. Ia pun harus nekat "mengancam mengiris kupingnya" untuk menyakinkan buyer dari Turki. Saat itu, buyer dari Turki ngotot menawar harga keripik nangka olahannya di bawah harga yang telah ia tetapkan.

"Kami kan fixed priced-nya 1,3 dollar Amerika Serikat per kilogram. Dia (buyer Turki) kekeh 0,8 dollar. Saya bilang oke gapapa kamu tawar dulu 0,8 dollar. Kamu cari harga yang paling murah dari kita. Hari kedua ketiga masih sama minta 0,8 dollar," kata Nurchaeti.

"Saya jujur kesel, saya bilang, 'kalian keliling di sini cari keripik paling murah dari saya. Kalau ketemu, kasih tahu saya dan saya iris kuping saya. Jumat kemarin dia telepon saya, minta ajak ketemu. Saya deg-degan, 'wah kayanya lebih murah nih'," lanjut Nurchaeti sambil tertawa.

Buyer dari Turki tersebut akhirnya kembali ke Nurchaeti. Setelah berkeliling di Trade Expo Indonesia 2022, keripik nangka Nurchaeti-lah yang termurah. Uang muka akhirnya Nurchaeti terima.

"Setelah akhirnya mereka tahu harga keripik nangka saya lebih murah, buyer Turki kasih uang muka sebanyak Rp300 juta," kata Nurchaeti sambil matanya berbinar.

Baca juga: BERITA FOTO: Trade Expo 2022 Targetkan Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Nurchaeti tak menyangka Trade Expo Indonesia 2022 bisa menjadi tempatnya mendapatkan order kelas kakap. Awalnya, ia tak berharap banyak saat kembali mengikuti Trade Expo Indonesia 2022 yang kembali digelar setelah pandemi Covid-19. Target transaksinya pun tak muluk-muluk saat mengikuti Trade Expo Indonesia 2022.

"Target saya sebenarnya ikut Trade Expo Indonesia ini bisa dapat transaksi 10-20 ton sudah bersyukurlah. Yang penting teman-teman di tempat produksi ini ada kegiatan per harinya," ujar Nurchaeti.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau