JAKARTA, KOMPAS.com - Nak Taraso, usaha rendang olahan asal Solok, Sumatera Barat terus berupaya memperluas pasarnya di dalam maupun luar negeri.
Founder sekaligus Owner dari Nak Taraso, Andrean Alberto menjelaskan, sejak awal ia terus berupaya agar bisnisnya bisa dikenal lebih luas.
Pada 2019, Andrean kerap membawa produk Nak Taraso ke kegiatan instansi-instansi pemerintahan, baik secara lokal di Provinsi Sumatera Barat hingga ke level kementerian untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya.
Baca juga: Nak Taraso Akrabkan Rendang ke Lidah Anak-anak
"Kami melihat banyaknya event-event nasional yang bisa membantu untuk memperluas jaringan atau network untuk Nak Taraso, makanya kami mengikuti kegiatan-kegiatan atau perlombaan tersebut untuk menambah link agar orang-orang bisa lebih mengenal Nak Taraso," ungkap Andrean saat berbincang dengan Kompas.com pekan ini.
Usaha dengan produk utama Rendang for Kids (rendang suwir untuk anak) ini sudah banyak mengikuti kegiatan dan perlombaan lokal daerah hingga nasional. Tidak sedikit juga prestasi yang didapatkan oleh mereka.
Andrean selaku pemilik juga menyebutkan salah satu prestasi Nak Taraso, yaitu menjadi UMKM terpilih yang mewakili Sumatera Barat di ajang Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 pada September yang lalu.
Nak Taraso juga sempat terpilih menjadi salah satu dari 20 UMKM terbaik se-Indonesia yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengikuti kegiatan expo pada 2019.
Lewat kegiatan-kegiatan tersebut, Andrean memaparkan bahwa Nak Taraso dapat menemukan channel-channel baru yang bisa membantu pemasaran mereka, baik itu reseller atau pun distributor.
Untuk aspek legalitas produk, Andrean menjelaskan bahwa Nak Taraso sudah memiliki sertifikat legalitas yang cukup lengkap guna meningkatkan kualitas produk-produknya. Mulai dari sertifikat halal, dokumen izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan sertifikasi Hazard analysis and critical control points (HACCP) yang mempermudah ekspor.
Terkait sertifikat HACCP, Andrean menyatakan hal tersebut sebagai salah satu pencapaian terbesarnya.
"Kami berhasil sebagai rumah produksi rendang yang bisa sampai ke tahap memiliki sertifikasi HACCP. Sertifikat ini lumayan sulit dalam industri rendang untuk mendapatkannya. Sangat diatur sekali bagaimana produksi dan administrasinya," tutur Andrean.
Pemasaran produk Nak Taraso sudah dilakukan di luar Sumatera Barat bahkan di luar pulau Sumatera. Mereka sudah memiliki distributor offline berupa toko yang juga tersebar di pulau Jawa dan Bali. Selain itu, Nak Taraso memanfaatkan pemasaran produk secara online lewat marketplace-marketplace yang ada.
Saat ini, Nak Taraso juga sedang mengupayakan distribusi produknya ke luar negeri. Salah satunya ke Malaysia.
"Kita jalan dua-duanya (pemasaran dalam dan luar negeri). Karena secara persyaratan, kami sudah memadai," jelas Andrean.
Ia mengakui bahwa sudah ada inisiasi untuk memasarkan produknya ke luar walaupun sempat terkendala kondisi pandemi. Mereka sedang mengembangkan kembali rancangan kerja sama dengan pihak di luar negeri.