Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah UMKM Bangkit dan Naik Kelas di Kala Pandemi Bersama GoFood...

Kompas.com - 31/10/2022, 10:22 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

UMKM bagi Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Geliat sektor UMKM menentukan masa depan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sektor UMKM menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total jumlah tenaga kerja nasional. Jika dikuantifikasi, ada 116,9 juta orang yang meraup rizki dari sektor UMKM.

Era pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi pun "memaksa" pelaku usaha untuk bergabung ke ekosistem digital. Hasil studi dari World Bank baru-baru ini menyatakan, sebanyak 80 persen UMKM yang masuk ke ekosistem digital memiliki resiliensi atau daya tahan lebih baik di masa pandemi Covid-19. 

Kisah Lathiful, Gianto, dan Mian merupakan bukti nyata keberhasilan GoFood membangkitkan dan daya tahan usaha mitra UMKM di tengah pandemi Covid-19. Kisah mereka adalah sebagian kecil dari total 1,4 juta mitra UMKM yang bergabung dengan GoFood.

Baca juga: Cara Pesan GoFood di Tokopedia Tanpa Buka Aplikasi Gojek

Kontribusi Gojek pun termuat dalam riset LD FEB UI berjudul "Dampak Ekosistem Gojek terhadap Perekonomian Indonesia 2021: Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional" yang dipublikasikan di situs ldfebui.org. Ada 4.363 orang mitra GoFood di 21 kota di Indonesia menjadi responden.

Riset menunjukkan solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra UMKM lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibanding 2020.

Kemampuan ekosistem Gojek disebut membantu mitra-mitranya tetap tumbuh sehingga mereka optimistis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19.

Hasil riset juga menyebutkan, pendapatan Mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66 persen di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Sebanyak empat dari lima UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha lewat kesempatan promosi GoFood, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz, dan pelatihan kewirausahaan.

Jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood pun meningkat selama masa
pandemi yakni 47 persen dibandingkan periode sebelumnya yaitu 31 persen.

Namun, masih banyak di balik keberhasilan ekosistem GoFood masih ada tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM seperti literasi digital, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitas pendukung lainnya.

Tantangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama baik dari pemerintah maupun sektor swasta. GoFood, sebagai partner usaha pelaku UMKM menjawab tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM agar bisa bangkit, go digital dan naik kelas di kala pandemi.

Baca juga: Ini Keuntungan yang Bisa Didapat Mitra GoFood lewat Kolaborasi Bank Jago dan GoTo Financial

Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya pendampingan bagi pelaku UMKM. Pendampingan dilakukan agar jaringan usaha semakin luas, memiliki tips dan trik mengembangkan bisnis, dan wadah sesama pelaku UMKM.

"Untuk itu untuk 2019 kami telah meluncurkan KOMPAG, komunitas online food delivery untuk sebagai jawaban untuk kebutuhan tersebut yaitu untuk wadah literasi, pelatihan dan juga berjejaring seputar bisnis kuliner yang paling komprehensif bagi mitra usaha GoFood. Nah KOMPAG ini adalah bentuk komitmen GoFood untuk menjadi mitra pertumbuhan terbaik atau the best growth partner atau the most preferred partner yang paling diminati bagi UMKM kuliner di Indonesia," kata Bayu di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pelaku UMKM menyerahkan pesanan kepada mitra GoRide.Dok. Gojek Pelaku UMKM menyerahkan pesanan kepada mitra GoRide.

Bayu menyebutkan, KOMPAG dibentuk agar pelaku UMKM kuliner dari segala tingkatan bisnis untuk naik kelas hingga mampu terus bersaing di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner. GoFood pun memprioritaskan dua program pada tahun 2023 untuk peningkatan usaha UMKM.

"Pada tahun 2023, tahun depan kami akan memiliki dua fokus, yang pertama adalah mentorship dan pengembangan skala bisnis. Ini kami akan memperkuat pelatihan bersama mentor dan Ketua KOMPAG dan juga pakar industri untuk mitra usaha GoFood dengan fokus topik pengembangan skala bisnis," ujar Bayu.

Baca juga: Riset Tenggara Strategics: GoFood Jadi Layanan OFD Terbanyak Diunduh dan Digunakan di Indonesia

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com