Berawal dari 25.000 anggota, KOMPAG terus berkembang dari tahun ke tahun hingga kini beranggotakan lebih dari 180.000 UMKM kuliner dari 75 kota di Indonesia.
Lathiful menilai, GoFood bisa menambah jangkauan konsumen Pancong Ruang Rasa.
Dari awal tiga outlet pada tahun 2019, kini menjadi Lathiful memiliki sembilan outlet dan memiliki 48 karyawan. Dalam satu hari, 1.200 porsi kue pancong terjual setiap harinya. Semua kemajuan bisnisnya terjadi di tengah pandemi Covid-19.
Gianto dan istrinya harus rela mengorbankan mas kawin pernikahannya demi mempertahankan usaha warung pecelnya. Gianto yang memulai usaha pecel lele di kolong Jembatan Layang Slipi, Jakarta Barat pada tahun 2018 terpuruk di awal pandemi Covid-19.
Awal tahun 2019, Gianto mulai bergabung dengan GoFood. Upaya itu dilakukan demi memaksimalkan pemasukan melalui penjualan secara online. Awal tahun 2020, Gianto memutuskan hanya menerima pesanan lewat GoFood alih-alih mengandalkan warung di kolong jembatan.
“Sempat terpuruk, saya mulai optimalkan kembali penjualan online di GoFood. Lalu, saya juga giat belajar dalam membangun usaha dan berjejaring dengan sesama pemilik usaha kuliner dalam komunitas Partner GoFood (KOMPAG) secara online. Hampir semua edukasi yang diberikan oleh GoFood kami coba terapkan, seperti ikut promo dan bagaimana memasang foto menu yang menarik," ujar Gianto.
Baca juga: Tahun 2023, GoFood Fokus Dua Hal untuk Dorong Kemajuan Mitra UMKM
Kegigihan dan keberanian Gianto membuahkan hasil. Usaha Pecel Lele Sambal Rempah bangkit kembali. Bukan hanya bangkit, usaha Gianto bahkan meningkat pesat.
Berawal dari omzet sekitar Rp 2 juta rupiah per bulan, omzet Pecel Lele Sambal Rampai kini meningkat sebesar 650 persen dan punya 19 cabang serta mempekerjakan 110 karyawan.
Kisah sukses pengusaha kuliner lain hadir dari sosok Mian. Mian berhasil bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi Covid-19, Mian adalah pengemudi GoRide. Saat wabah merebak, Mian kesulitan mencari nafkah lantaran adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Adanya PPKM dari pemerintah saat itu membuat Jakarta dan wilayah penyangganya sepi. Pergerakan masyarakat dibatasi hanya untuk kepentingan mendesak. Para karyawan yang biasanya pergi ke kantor, saat itu menjadi bekerja dari rumah.
Mian pun memutar otak demi mempertahankan dapurnya tetap ngebul. Mian berinisiatif dan
bermodalkan uang sebesar Rp500.000 untuk membuka usaha kuliner Ayam Geprek Express dari dapur rumahnya di Cibubur, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Pesan GoFood Kini Bisa Langsung Lewat Aplikasi Tokopedia
Sejak hari pertama Ayam Geprek Express beroperasi, Mian langsung bergabung dengan GoFood. Tiga pesanan ayam geprek pertamanya berasal dari GoFood. Ia pun makin optimistis menjalani hidup sebagai pengusaha kuliner.
"Saya juga tidak merasa sendirian dalam mengembangkan usaha, gabung dengan GoFood membuat saya dapat mengikuti Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Dari komunitas tersebut, saya bisa belajar lebih dalam mengenai tren bisnis kuliner online seperti strategi mengatur harga jual produk.” jelas Mian.
Berkat teknologi digital dan ragam edukasi serta pelatihan yang disediakan oleh ekosistem Gojek, Ayam Geprek Express berhasil meningkatkan penjualan sebesar 15 kali lipat sejak awal berjualan hingga saat ini. Bahkan, Mian telah mampu menghasilkan omzet hampir Rp77 juta per bulannya dan melayani kurang lebih 75 pesanan setiap harinya.