JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang ketat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu didorong sekencang-kencangnya. Pelaku UMKM adalah tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia pasca-Covid-19. Koneksi dan edukasi merupakan kunci membuka pintu kesuksesan UMKM.
Koneksi dan edukasi bisa hadir lewat komunitas. Pelaku UMKM perlu berhimpun untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan. Pendampingan harus terus dilakukan meski banyak pelaku UMKM yang telah bergabung ke ekosistem digital.
Tiga tahun yang lalu, wadah Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) berdiri. GoFood sadar peran aktif untuk mendampingi UMKM harus terus dilaksanakan. Pendampingan dan edukasi berkelanjutan dilakukan agar UMKM kuliner dapat tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang di era digitalisasi.
***
Pepatah lama berbunyi "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh" masih relevan hingga kini. Semangat untuk bergotong royong demi keberhasilan sangat nampak di KOMPAG. Tak terkecuali dirasakan Lathiful Amri (30), pengusaha kuliner Pancong Ruang Rasa.
Lathiful memulai usaha pancongnya pada tahun 2019. Ia mendaftarkan kulinernya ke GoFood. Ia tak terus mencari cara agar usahanya berkembang.
"KOMPAG kan baru didirikan di tahun 2019 nah tapi dengan saya join KOMPAG waktu itu banyak banget insight yang saya dapatkan dari KOMPAG. Komunitas juga membantu untuk edukasi, informasi, kolaborasi. Sesama pengusaha malah justru bikin usaha bareng," ujar Lathiful.
Baca juga: Kisah UMKM Bangkit dan Naik Kelas di Kala Pandemi Bersama GoFood...
Lathiful kemudian terpilih secara aklamasi menjadi Ketua KOMPAG Regional Depok, Jawa Barat. Di KOMPAG, Lathiful berjejaring dengan para pengusaha kuliner mitra GoFood di area Depok. Lathiful bersama para pengusaha lainnya banyak merasakan manfaat KOMPAG.
Manfaat yang dirasakan seperti mendapatkan tips dan trik usaha serta koneksi. Lathiful bisa mendapatkan alternatif supplier telur yang lebih murah. Ia percaya, berbisnis tak bisa dilakukan sendirian.
"Misalkan saya butuh supplier telur cuman kalau saya fight dengan sendiri, saya kan cuma dapat satu tempat saja. Tapi dengan adanya merchant yang sebasis atau sama dengan usaha saya, saya lebih gampang mencari suppliernya," kata Lathiful.
"Karena kenal beberapa mentor, sebelum saya jadi mentor, saya belajar dulu semakin lama belajar semakin jago juga jadinya jualannya. Beberapa inovasi contoh ada trik-trik yang memang kita enggak tau jualan supaya laris nih seperti apa, nah itu ada di acara Live Ngopi misalnya cara mengenalin perilaku customer. Nah ini kan perlu, ini sering kami bahas kalau di KOMPAG," tambah Lathiful.
Lathiful pun punya kesempatan untuk mengembangkan KOMPAG. Banyak kegiatan yang diinisiasi lewat KOMPAG. Kegiatan yang bermuara pada peningkatan kemampuan hingga omzet pun hadir.
Bukti nyata adanya dukungan KOMPAG sudah Lathiful rasakan. Dari awal tiga outlet pada tahun 2019, kini menjadi Lathiful memiliki sembilan outlet dan memiliki 48 karyawan. Dalam satu hari, 1.200 porsi kue pancong terjual setiap harinya. Semua kemajuan bisnisnya terjadi di tengah pandemi Covid-19.
"Berkat KOMPAG dan GoFood, saya mampu meningkatkan penjualan Pancong Ruang Rasa sebesar 20 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya," kata Lathiful.
KOMPAG bagi Lathiful juga bukan sekedar kepentingan dirinya sendiri. KOMPAG juga menjadi tempat berkomunikasi para pengusaha kuliner dengan GoFood. Semua kepentingan para mitra GoFood diakomodir melalui KOMPAG.
Baca juga: Tahun 2023, GoFood Fokus Dua Hal untuk Dorong Kemajuan Mitra UMKM
KOMPAG Regional Depok sendiri beranggotakan lebih dari 1.000 orang. Setiap bulan, Lathiful bersama para anggota "kopi darat" baik secara online maupun offline. Saat kopdar, Lathiful juga mendatangkan para mentor dan ketua KOMPAG wilayah lain untuk saling belajar.
"Semua ada ilmunya di KOMPAG bisa kita cari. Dan setiap minggu ada Live Ngopi, sebulan sekali kita ada kopdar, itu banyak yang paling spesifik dapat benefit itu sebenarnya kenaikan omzet sudah pasti. Karena efisiensi kemudian ekspansi itu semua kemudian bisa kita lakukan karena kita belajar dari komunitas," ujar pria yang diganjar penghargaan Ketua Ter-KOMPAG tahun 2020 dan 2021 oleh GoFood.
Kegiatan di luar kepentingan bisnis pun turut dilakukan oleh Lathiful dan anggota KOMPAG lainnya. Donor darah hingga Jumat Berkah ke yayasan atau masjid diinisiasi di Depok.
GoFood, sebagai pemimpin dan ahli online food delivery di Indonesia menyadari, bahwa bergabungnya UMKM kuliner ke dalam ekosistem digital belum cukup. GoFood kini memiliki lebih dari 1,4 juta mitra usaha yang 99 persennya -nya merupakan UMKM kuliner.
Melalui hadirnya KOMPAG, GoFood berkomitmen untuk membantu pelaku UMKM kuliner dari segala tingkatan bisnis untuk naik kelas hingga mampu terus bersaing di tengah ketatnya persaingan. Naik kelas berarti ada peningkatan omzet, peningkatan skills bisnis, dan kualitas konten promosi produk kuliner di GoFood.
Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan mengatakan, pihaknya sadar perkembangan UMKM sebagai digital agent perekonomian nasional punya beberapa tantangan yang dihadapi.
Baca juga: GoFood Luncurkan Inovasi Teknologi Rekomendasi Berbasis Pencarian
Tantangan tersebut adalah literasi digital, pemerataan pembinaan, kebutuhan pelatihan, dan fasilitas penunjang lainnya.
"Untuk itu untuk 2019 kami telah meluncurkan KOMPAG, komunitas online food delivery untuk sebagai jawaban untuk kebutuhan tersebut yaitu untuk wadah literasi, pelatihan dan juga berjejaring seputar bisnis kuliner yang paling komprehensif bagi mitra usaha GoFood," ujar Bayu beberapa waktu lalu.
KOMPAG merupakan komunitas yang didirikan GoFood pada Oktober 2019 dan menjadi komunitas pertama yang menyediakan serangkaian program edukasi, pelatihan dan kesempatan berjejaring bagi pelaku UMKM kuliner di industri online food delivery Indonesia.
Berawal dari 25.000 anggota, KOMPAG terus berkembang dari tahun ke tahun hingga kini beranggotakan lebih dari 180.000 UMKM kuliner dari 75 kota di Indonesia.
Lathiful menilai, GoFood bisa menambah jangkauan konsumen Pancong Ruang Rasa.
Bayu mengatakan, KOMPAG hadir melalui channel Facebook, Whatsapp, dan Telegram sebagai wadah untuk saling berbagi dan menambah ilmu, berkolaborasi serta berjejaring secara inklusif.
Selain wadah berkumpul secara online seperti Live NGOPI (Live Streaming Ngobrol Pintar Bersama GoFood) dan Temu Akbar KOMPAG, GoFood juga menyelenggarakan KOMPAG Kopdar.
Live Ngopi diselenggarakan seminggu sekali setiap hari Jumat, event Temu KOMPAG Akbar yang digelar secara online setiap dua bulan sekali, dan event KOMPAG Kopdar setiap tiga bulan sekali di tiap kota.
"Melalui KOMPAG, kami berusaha untuk tetap konsisten dalam menghadirkan edukasi dan pelatihan yang benar-benar dibutuhkan oleh pelaku UMKM sesuai dengan tren usaha kuliner yang terus berkembang. Karena tren kuliner sendiri mungkin perkembangannya lebih cepat dari yang kita duga. Tiap tiga bulan, tiap enam bulan pasti ada aja. Makanya di KOMPAG sendiri kami fokusnya memang lebih menjawab kebutuhan yang relevan dan juga mengikuti tren di tiap kota," tambah Bayu.
Baca juga: Gratis, Ini Syarat dan Cara Daftar GoFood 2022 Online
Untuk membantu lebih banyak lagi mitra UMKM naik kelas, GoFood akan terus melanjutkan kesuksesan KOMPAG dengan berfokus pada dua hal di 2023.
Pertama, memperkuat mentorship dan perkembangan skala bisnis mitra UMKM di 75 kota melalui edukasi dan pelatihan secara daring maupun luring. Kedua, melakukan ekspansi KOMPAG ke kota-kota baru untuk membantu mitra UMKM kuliner saling terhubung.
"Tentunya dengan program yang GoFood dan KOMPAG jalankan ini terbukti memberikan dampak positif bagi mitra usaha GoFood untuk lebih cakap lagi nih berbisnis secara digital. Karena lewat mitra usaha GoFood yang lebih cakap digital itu dapat mendorong bisnis usaha mitra kuliner lebih naik kelas lagi di segala aspek," ujar Bayu.
Dampak positif ekosistem GoFood termasuk program KOMPAG memang sudah dirasakan oleh para mitra UMKM GoFood. GoFood pun berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia pasca-Covid-19 termasuk melalui pelatihan-pelatihan yang ada dalam KOMPAG.
Kesimpulan tersebut muncul dalam hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesi (LD FEB UI" berjudul ““Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Indonesia Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19.”
Hasil riset juga menyebutkan, mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 92 persen mitra UMKM GoFood,
Hal ini dikarenakan, mitra menganggap solusi teknologi dan non teknologi dari Gojek membantu keberlangsungan usaha mereka. Mitra UMKM GoFood merasakan manfaat dari fitur teknologi pengaturan promosi mandiri sebanyak persen dan periode promosi sebanyak 51 persen.
Baca juga: Cara Daftar GoFood secara Online Lewat Aplikasi GoBiz
Dalam waktu kurang dari tiga bulan, UMKM kuliner dan non-kuliner yang baru bergabung ke ekosistem Gojek mendapatkan keterampilan baru yaitu kemampuan berjualan online sebanyak 77 persen, pemanfaatan media sosial untuk bisnis sebanyak 48 persen, dan kreativitas dalam pemasaran sebanyak 48 persen.
Kemampuan mitra untuk bertahan dan beradaptasi bersama Gojek membuat 90 persen mitra UMKM cenderung optimistis bisa pulih dan tumbuh kedepannya dengan terus bersama Gojek.
Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, melanjutkan, “Resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan mitra driver dan UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi.
"Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan para mitra driver dan UMKM pada 2021, yang diperkirakan akan mencapai Rp 66 triliun dari tahun 2020 ke 2021,” kata Paksi dalam keterangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.