JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menyerang jantung para pengusaha kuliner. Ribuan restoran dan rumah makan mati gara-gara pagebluk yang menjalar cepat. Kehidupan para pengusaha kuliner termasuk di kategori Usaha Kecil Menengah (UMKM) berada di titik nadir.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ada lebih dari 1.000 restoran tutup permanen sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 hingga Juli 2021. Pandemi tak mengizinkan pelanggan makan di tempat. Omzet melorot, pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan akhirnya usaha gulung tikar.
Di balik cerita-cerita kengerian yang membanjiri hari-hari di tengah pandemi, ada kisah-kisah pelaku UMKM kuliner yang bisa bertahan bahkan mengepakkan sayap usahanya. Mereka adalah orang-orang yang terpilih lantaran berhasil memanfaatkan ekosistem digital. Ya, mereka menggunakan ekosistem GoFood untuk bertahan, bangkit, dan mengembangkan usahanya.
***
Lathiful Amri (30) beralih dari pekerjaannya di bidang pariwisata ke usaha kuliner jelang akhir tahun 2019. Saat itu, pandemi Covid-19 belum menghantui Indonesia. Berbekal keyakinan untuk berwirausaha, Lathiful membuka warung Pancong Ruang Rasa di Depok, Jawa Barat.
Meski sempat terhantam badai di awal pandemi selama tiga bulan, Lathiful tetap optimistis. Saat itu, banyak orang yang berpikir ulang untuk menghabiskan uang untuk wisata kuliner. Namun, Lathiful justru melihat peluang lain membuka usaha kuliner di tengah pandemi Covid-19.
"Sebenarnya saat pandemi itu justru langkah yang terbaik buat kita usaha untuk
mengarah ke online food karena dari perilaku customer udah berubah yang
biasanya mereka biasanya beli offline jadi online," ujar Lathiful kepada Kompas.com di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gratis, Ini Syarat dan Cara Daftar GoFood 2022 Online
Analisis Lathiful tepat. Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) berjudul Perilaku Baru Konsumen Indonesia dalam Bertransaksi Digital di Masa Pandemi COVID19 – Studi Kasus Gojek yang dirilis pada Agustus tahun 2020 menyebutkan, mayoritas konsumen menjadi lebih sering dalam menggunakan layanan GoFood yakni 65 persen lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Pengeluaran konsumen per bulan untuk pemesanan makanan lewat GoFood pun meningkat sebanyak 26 persen. Sebagian besar konsumen memanfaatkan layanan GoFood untuk memesan makanan untuk keluarga dan teman pada semester awal pandemi Covid-19. Tren pemesanan sehat pun dilakukan melalui GoFood.
Di awal berbisnis, Lathiful tak hanya membuka gerai-gerai untuk pengunjung yang datang, melainkan juga menyediakan channel pemesanan secara online. Pancong Ruang Rasa pun dihadirkan lewat GoFood. Diversifikasi channel pemesanan pun memudahkan calon konsumen penikmat kue pancong itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.