KOMPAS.com - Banyak orang khawatir dengan kondisi finansialnya, terkait kabar potensi resesi ekonomi pada 2023, termasuk para pemilik usaha UMKM.
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya telah mendapatkan proyeksi dan informasi terkait potensi resesi ekonomi sejak awal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Kami sudah mendapatkan informasi tentang prediksi tahun gelap sejak awal termasuk arahan dan antisipasi dari Bu Menkeu untuk apa saja yang bisa kita lakukan,” kata Supomo seperti dikutip dari Antara, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Koperasi Ingin Dapat Pinjaman Bergulir LPDB? Perhatikan Syarat Ini
Kabar baiknya, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) memprediksi bahwa resesi pada 2023 tidak akan mengganggu kinerja penyaluran dana bergulir kepada pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia.
LPDB KUMKM melaporkan, telah menyalurkan dana bergulir sepanjang 2022 sebesar Rp1,64 triliun, realisasi ini telah mencapai 91,19 persen dari target penyaluran sebesar Rp 1,8 triliun.
Kemudian, tugas LPDB-KUMKM untuk menyalurkan dana bergulir di tahun ini, tersisa Rp159 miliar dari target.
Lebih lanjut Supomo memaparkan, pembiayaan tersebut disalurkan kepada 185 mitra, dengan rincian pola konvensional sudah menyalurkan Rp911,52 miliar, kemudian pola syariah sebesar Rp729,84 miliar.
“Capaian ini cukup baik, per hari ini saja sudah tersalurkan Rp1,64 triliun terdiri dari konvensional dengan syariah, maka sisanya Rp159 miliar dari target, bisa tercapai karena tinggal mencairkannya saja,” jelas Supomo.
Sementara berdasarkan data yang dipaparkan secara akumulatif, yakni kurun waktu 14 tahun terakhir (2008-2022), LPDB KUMKM telah menyalurkan dana sebesar Rp15,60 triliun dengan rincian penyaluran dengan pola konvensional mencapai Rp11,44 triliun dan pola syariah sebesar Rp4,16 triliun.
Baca juga: Cegah Kasus Hukum Terulang. LPDB-KUMKM Tingkatkan Penerapan Prinsip GCG
Adapun akumulasi tersebut telah disalurkan di 34 provinsi dengan 3.219 mitra KUMKM kepada 413.516 penerima.
“Total outstanding sepanjang 2008-2022 sebesar Rp4,90 triliun, dengan non performing loan atau NPL di tahun 2022 sebesar 3,01 persen,” ucapnya.
Dengan demikian, Supomo meyakini target penyaluran dana bergulir LPDB KUMKM di tahun depan akan mencapai target yang ditetapkan dengan strategi mempererat sinergi dan kolaborasi.
Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui target yang ditetapkan untuk penyaluran LPDB KUMKM di tahun depan, karena masih dalam tahap negosiasi. Ia memperkirakan, setidaknya masih di kisaran Rp2 triliun.
Baca juga: Perkuat Ekonomi Berbasis Klaster, LPDB-KUMKM Gandeng PUM Netherlands
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.