Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Noffa Fauziah, Ciptakan Produk Sabun Ramah Lingkungan

Kompas.com - 31/12/2022, 11:54 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi usaha lokal rintisan ibu rumah tangga yang menunjukkan produk ramah lingkungan lewat sabun pembersih, yaitu Rinof.

Pemilik dari Rinof, Noffa Fauziah menyampaikan, usahanya dirintis bersama suaminya sejak 2019. Awalnya, dirinya memutuskan untuk bergabung dalam Jakpreneur.

"Saya ibu rumah tangga biasa yang tiap hari berkegiatan seperti ibu rumah tangga, lalu saya bergabung di dalam Jakpreneur oleh Dinas Perindustrian DKI Jakarta," tutur Noffa saat ditemui beberapa waktu lalu.

Di sana, Noffa mulai belajar memproduksi sabun-sabun pembersih yang ramah lingkungan. Ia memilih untuk mempelajari hal tersebut dan mengembangkannya menjadi sebuah usaha karena sabun pembersih merupakan kebutuhan yang sangat dekat dengan perempuan.

"Saya tahu sabun ini adalah sebuah kebutuhan, apalagi untuk perempuan. 60 persen kebutuhan rumah tangga adalah sabun pembersih," ujar Noffa.

Baca juga: Kisah Akmal Idrus, Ciptakan Produk Ramah Lingkungan dari Isu Sosial

Berangkat dari sana, Noffa memutuskan untuk membuat sabun ramah lingkungan karena dirinya yang juga memiliki kepedulian untuk hal tersebut.

Wujud ramah lingkungan dari sabun Rinof sendiri salah satunya ada low busa atau memiliki kadar busa yang rendah serta rendah bahan kimia.

"Di luar negeri yang negara maju, mereka itu sudah tidak ada busa untuk sabunnya. Tapi, di Indonesia ini, masih menjadi tugas untuk kita merubah mindset kaum ibu rumah tangga bahwa busa itu bukan sabun, tapi justru hanya bahan tambahan dalam sabun itu sendiri," jelas Noffa.

Produk Rinof juga tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman bagi kulit penggunanya. Hal ini juga berawal dari pengalaman Noffa yang sering melihat kondisi kulit tangan yang alergi saat menggunakan sabun tinggi bahan kimia.

Oleh karena itu, dasar tersebut dibawa ke dalam produk Rinof yang diproduksi. Noffa ingin orang-orang yang punya permasalahan serupa bisa merasa aman dan nyaman dalam menggunakan sabun Rinof.

Selain tanpa pengawet, Noffa mengungkapkan jika pewarna yang digunakan untuk produk Rinof adalah pewarna food grade.

"Kita menggunakan pewarna food grade atau pewarna makanan. Jadi bahan bakunya lebih cenderung ke sesuatu yang alami," ungkap Noffa.

-Gabriella Angelica -

Bukan hanya soal proses produksi, lebih jauh Noffa menjelaskan, dirinya turut memperhatikan keamanan produk pascaproduksi. Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan sabunnya tidak dibuang di sembarang tempat.

"Air limbahnya mengalir di daerah-daerah pembuangan dan selokan. Artinya tidak merusak ekosistem yang memiliki atau menaungi kehidupan," ujar Noffa.

Untuk saat ini, Rinof memiliki enam varian produk dengan sabun sebagai produk unggulannya, mulai dari sabun tangan, sabun cuci piring, hingga sabun cuci baju. Namun, Rinof juga memiliki produk tambahan seperti pelicin dan softener pakaian.

Baca juga: Manfaatkan Bahan-bahan di Sekitar, Amanda Jalankan Bisnis Fesyen Ramah Lingkungan

Noffa mengakui sampai sekarang produk Rinof masih diproduksi secara mandiri di dalam rumah. Meski begitu, produk-produknya tersebut sudah mulai didistribusikan ke beberapa rumah makan dan klinik sekitar.

Ia menyampaikan bahwa target besar mereka selanjutnya yang terdekat adalah untuk melakukan ekspor.

"Januari 2023 nanti pengusaha Meksiko ingin membeli produk kami untuk dipasarkan pada kaum perempuan di sana. Jadi, dari perempuan untuk perempuan, saya senang sekali," pungkas Noffa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau