Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Cuan Saat di Rumah, Ini Ide Bisnis Pertanian yang Patut Dicoba

Kompas.com - 08/01/2023, 10:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Memiliki bisnis yang bisa dilakukan di rumah adalah hal yang menyenangkan. Apalagi cuan yang ditawarkan dari bisnis rumahan juga cukup menjanjikan.

Satu di antara ide bisnis rumahan yang perlu dicoba adalah di bidang pertanian. Ide bisnis yang satu ini memiliki banyak peminat karena produk yang ditawarkan cukup bervariasi.

Apalagi produk pertanian termasuk dalam kebutuhan pokok yang diperlukan setiap harinya, seperti sayuran dan buah-buahan menjadi hal penting yang harus dikonsumsi setiap hari. Inilah alasan mengapa produk pertanian selalu tinggi permintaanya.

Seiring dengan perkembangan zaman, usaha pertanian bisa juga dijalankan di rumah. Anda bisa menjadi petani modern dengan menerapkan teknik maupun media tanam yang lebih variatif untuk menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan terjamin.

Berikut beberapa ide bisnis pertanian yang bisa Anda jalankan di rumah, seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Tanaman Organik

Ide pertama untuk menjalankan bisnis pertanian rumahan adalah dengan menawarkan tanaman organik. Peminat dari produk ini terbilang cukup tinggi karena dalam proses menanamnya tidak melibatkan zat kimia. Dengan begitu, produk organik ini dipercaya lebih sehat dan berkualitas.

Anda bisa mencari informasi mengenai cara dan tips menjalankan bisnis tanaman organik ini di internet atau buku-buku pertanian. Bisa juga melalui para senior yang lebih dahulu memulai bisnis ini. Dengan begitu, Anda akan lebih paham mengenai seluk-beluk bisnis tanaman organik, sehingga bisa memperkecil kemungkinan merugi.

Memang dari segi waktu, tanaman organik memerlukan waktu lebih lama untuk bisa dipanen. Namun, jika kualitasnya lebih sehat dan terjamin, pelanggan pun tak akan keberatan untuk menunggu.

2. Tanaman Obat

Bagi sebagian orang, obat-obatan tradisional atau herbal masih menjadi pilihan utama. Keyakinan terhadap minimnya risiko yang ditimbulkan dari konsumsi obat ini menjadi alasan utamanya. Apalagi di era pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, obat-obatan tradisional semakin diburu karena dipercaya ampuh dalam mencegah dan mengobati virus.

Ini tentu bisa menjadi peluang yang menjanjikan dalam bisnis pertanian rumahan. Anda bisa memanfaatkan lahan di rumah untuk menanam berbagai tanaman obat yang selanjutnya diracik menjadi obat-obatan herbal. Setelah itu, bisa dipasarkan secara offline maupun online. Dengan begitu, tanaman herbal di pekarangan rumah pun bisa tetap menguntungkan.

3. Bibit Tanaman

Ide selanjutnya untuk memulai bisnis pertanian di rumah adalah dengan menjual bibit tanaman. Ide ini cukup menjanjikan karena peminatnya selalu banyak. Biasanya, pembeli akan membutuhkan bibit tanaman, baik untuk usaha atau sekadar hobi bercocok tanam.

Anda bisa menyediakan berbagai jenis bibit tanaman, baik sayuran, buah, maupun tanaman hias. Usahakan untuk menyediakan bibit dengan kualitas terbaik agar pelanggan puas dan datang lagi.

Jangan lupa untuk selalu mencari tahu informasi terkini mengenai tanaman apa yang sedang ramai peminat. Ini diperlukan agar kamu tak tertinggal tren yang berujung mengecewakan pembeli.

Baca juga: Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil Untung Besar

4. Tanaman Rempah

Jika di atas sudah dijelaskan mengenai bisnis tanaman obat, maka Anda mungkin bisa melengkapinya dengan tanaman rempah. Jenis tanaman ini juga memiliki banyak peminat, karena tak semua daerah tersedia jenis rempah tertentu.

Apalagi jika pangsa pasar Anda sudah mencakup luar kota atau bahkan luar negeri, menyediakan rempah yang lengkap akan semakin menarik pembeli.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau