Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BFF Chips, Fokus Jual Keripik Khas Indonesia untuk Pasar Luar Negeri

Kompas.com - 20/01/2023, 14:51 WIB
Gabriela Angelica,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keripik pisang merupakan salah satu camilan yang mudah ditemui di Indonesia, tapi tidak demikian di luar negeri.

Melihat peluang tersebut, salah satu brand keripik pisang lokal, Best Friend Forever (BFF) Chips mencoba memasarkan produknya ke pasar global sejak awal dirintis pada 2014.

Founder sekaligus pemilik BFF Chips, Nurchaeti menceritakan perjalanan usaha kudapan lokalnya, yang sebelumnya bermula dari bisnis laundry kiloan.

"Waktu itu saya bekerja di luar negeri dari 2010-2013, tapi saat saya kembali ke Indonesia karena tabungan tidak terlalu banyak, saya justru memulai bisnis dari membuka laundry kiloan," ungkap Nurchaeti saat diwawancarai Kompas.com pada Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Nurchaeti, Mantan TKI yang Kini jadi Pengusaha Keripik Beromzet Miliaran Rupiah

Perempuan kelahiran 1980 ini menjelaskan, bahwa setelah usaha laundry tersebut lebih stabil di 2014, ia diajak oleh seorang rekan TKI untuk mengikuti pelatihan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Di sanalah, salah satu pelatihan yang diberikan adalah tentang bisnis kuliner. Itulah yang mengingatkan saya akan mimpi saat bekerja di luar negeri dulu, bahwa memiliki bisnis kuliner itu menjanjikan," tutur Nurchaeti

Berbekal dari pengalamannya selama tiga tahun menjadi tenaga kerja Indonesia di Singapura dan Malaysia, ia banyak melihat potensi produk kuliner Indonesia di luar negeri.

"Saya melihat potensi produk camilan Indonesia yang sangat dicintai di luar negeri. Salah satunya dunia perkeripikan," tambah Nurchaeti.

Berangkat dari mimpi dan pelatihan tersebut, Nurchaeti memberanikan diri untuk membuat produk makanan pertamanya, yaitu keripik pisang tanduk.

Baca juga: Cerita Nurchaeti, Dapat Pesanan Ekspor Keripik Nangka Senilai Rp17 Miliar di Trade Expo Indonesia

-BFF Chips -

Fokus Pemasaran Produk untuk Konsumen Luar Negeri

Sejak memulai merintis bisnis keripiknya itu, Nurchaeti sudah memasang fokus yang berbeda sejak awal. Ia ingin brand keripiknya ini tidak menyasar pasar lokal sebagai fokus utamanya.

"Saya fokus bahwa produk yang kami buat ini bukan untuk lokal. Artinya, saya ingin produk-produk saya dijual di luar negeri atau diekspor," jelas Nurchaeti.

Namun, saat awal merintis, tentu saja BFF Chips masih mengekspor produknya dalam bentuk rencengan (bukan dalam jumlah besar) dengan bantuan jaringan atau koneksi dari teman-teman TKI di seluruh di dunia, seperti Hong Kong, Arab, Jepang, dan lainnya.

"Jadi setiap mereka mau kembali ke sana, mereka akan bawa produk kami sedikit-sedikit pada waktu itu," ujar Nurchaeti.

Akhirnya, pada November 2015, BFF Chips mendapat kesempatan untuk melakukan pameran yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri di Brunei Darussalam.

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Inovasi Saat Merintis Bisnis Kuliner

 

Dengan model produk yang masih sederhana, Nurchaeti memberanikan diri untuk membawa produknya ke dalam pameran internasional.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau