Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Daya Jamur Tiram, Usaha Sederhana tapi Menjanjikan

Kompas.com - 30/01/2023, 08:30 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jamur tiram belakangan menjadi salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di pasaran. Bahkan, jamur ini sudah jadi bagian konsumsi masyarakat sehari-hari, bersanding dengan sayuran hijau.

Hal ini pula yang membuat jamur tiram banyak dibudidayakan. Ini karena berbisnis jamur tersebut menjanjikan untung yang lumayan.

Salah satu pelaku usaha yang menekuni budi daya jamur merang adalah Arif Sugandi, warga Desa Putatlor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dari hasil budi daya itu, ia mampu meraup untung yang lumayan.

Baca juga: 4 Cara Kelola Modal Usaha agar Tidak Bangkrut

Arif mengatakan, dari budidayanya itu, ia mampu mendapatkan keuntungan minim Rp 300.000-Rp 500.000 per hari.

Hal itu, didapatkan dari panen 100 bag log perhari, dari total keseluruhan 8.000 bag log yang dimilikinya.

"Jadi panennya setiap hari secara bergantian dari setiap baglog yang kita miliki," ungkapnya saat ditemui, Sabtu (28/1/2023).

Dalam sekali panen, masing-masing bag log bisa menghasilkan jamur tiram 3 ons lebih. Jadi, setiap 100 baglog bisa menghasilkan kurang lebih sebanyak 33 kilogram.

"Pee kilogram harganya sekitar Rp 11.000-Rp 12.000," tuturnya.

Arif menekuni budidaya jamur tiram itu sejak tahun 2010 lalu. Ia mempelajari cara-cara membudidayakan jamur tiram secara otodidak, serta melalui diskusi-diskusi dengan pelaku yang sudah lebih dulu jalan.

"Sembari mempraktikkan sendiri di rumah, saya menemukan pola yang pas dan mengerti cara-cara yang ideal dalam menekuni budidaya jamur tiram ini," tuturnya.

Butuh Konsistensi

Secara umum, tidak ada kendala yang signifikan dalam membudidayakan jamur tiram. Hanya membutuhkan konsistensi, kesabaran, dan ketelatenan.

"Tidak butuh pupuk seperti pertanian lain. Yang penting cuma memperhatikan besaran suhu dan kelembaban ruangan tempat peletakan baglog jamur tiram itu," ujarnya.

Ia mengatakan, suhu dan kelembaban yang dibutuhkan agar pertumbuhan jamur tiram itu baik, yakni di bawah 18-26 derajat Celsius, dan kelembapan 80 persen.

"Untuk mengkur ini, sudah ada alat khusus untuk mengukurnya, yang bisa dibeli melalui toko-toko online," terangnya.

Oleh karena itu, untuk menjaga suhu dan kelembapan itu, bag log diletakkan pada ruangan tertutup dengan lantai plester dan atap dari asbes.

"Apabila suhu masih kurang dingin, terutama ketika musim kemarau, maka kita harus rutin menyiram bag log-nya," terang Sugandi.

Kemudian, untuk penempatan baglog itu bisa ditata di rak-rak di dalam ruangan tersebut. Rak-rak itu bisa dibuat dari bahan bambu, atau dari besi galvalum.

"Bedanya, kalau rak terbuat dari bambu ini hemat dari sisi modal. Tapi kalau besi galvalum lebih mahal, namun kuat dan tahan lama," jelasnya.

Jamur tiram yang dibudidayakan Arif SugandiKOMPAS.com / Imron Hakiki Jamur tiram yang dibudidayakan Arif Sugandi

Manajemen yang Lihai

Selain ketelatenan, budidaya jamur tiram juga membutuhkan kelihaian dalam manajemen keuangan, untuk mengatur perputaran uang modal dan penghasilan.

"Kalau tidak dibarengi dengan kepandaian manajemen keuangan ini, maka bisa berpotensi bisnis budidaya jamur tiram ini tidak berkembang," katanya.

Sementara untuk hamanya sendiri, Sugandi mengatakan hama jamur tiram adalah serangga. Lantas, untuk menanggulanginya, ia mensiasati dengan menutup setiap celah lubang ruangan dengan jaring paranet.

Baca juga: Pertagas Ajak Kelompok Petani di Medan Budidayakan Jamur Tiram

"Kalau jaring paranet itu masih bisa masuk. Maka kita harus rajin membersihkan setiap pagi hari," tuturnya.

Sementara ini, budidaya jamur tiram yang ditekuni Sugandi itu masih menjadi penghasilan sampingan. Budidaya jamur tiram itu bisa menjadi penghasilan utama apabila mempunyai paling tidak 15.000 bag log.

"Dengan perhitungan produksi paling tidak 5.000 bag log per hari," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau