Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berbisnis Oleh-Oleh Khas Daerah? Perhatikan 6 Tips Ini

Kompas.com - 31/01/2023, 16:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Saat ini, ada banyak sekali model bisnis yang menarik untuk dilakoni. Salah satu contohnya adalah bisnis oleh-oleh yang memiliki ciri khas suatu daerah tertentu.

Pada dasarnya, jenis usaha seperti ini telah cukup banyak dijalani oleh sejumlah orang, khususnya dari kalangan artis dalam negeri.

Ambil saja contoh brand selebriti di Malang Strudel milik Teuku Wisnu, Jogja Scrummy milik Dude Herlino, hingga Medan Napoleon yang dikelola oleh Irwansyah.

Meski sudah ada cukup banyak merek bisnis dengan model oleh-oleh khas daerah, tapi tak berarti peluang bisnis di sektor tersebut tak menjanjikan.

Hal terpenting, Anda mengetahui strategi menjalani bisnis tersebut dengan tepat agar mempunyai daya tariknya tersendiri di mata konsumen. Lantas, apa saja tips yang bisa diaplikasikan untuk sukses menjalani ide usaha buah tangan khas daerah ini?

Untuk lebih jelasnya, simak 6 tipsnya berikut ini seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Fokus dengan Ciri Khas dan Keunikan Daerah

Yang namanya membuka usaha oleh-oleh khas daerah, Anda wajib berfokus dengan ciri khas atau keunikan yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan.

Sebagai contoh, pada bisnis Malang Strudel, Teuku Wisnu mempunyai ciri khas yakni Apel yang memang telah dikenal luas sebagai ciri khas dari kota Malang dan kota Batu.

Karenanya, cobalah untuk mempelajari jenis kuliner seperti apa yang menjadi ciri khas sebuah daerah yang akan dituju sebelum memutuskan untuk membuka model bisnis ini. Pasalnya, ciri khas tersebut yang akan menjadi daya tarik utama dari produk yang dijajakan pada bisnis dan memegang pengaruh signifikan terhadap potensi penjualannya.

2. Tambah Sentuhan Modern pada Produk

Walaupun mengedepankan unsur khas sebuah daerah, tapi tak berarti jika dalam bisnis tersebut Anda mengabaikan sentuhan modern di dalamnya. Kombinasi unsur tradisional dan modern bisa menjadi hal yang menarik untuk membuat bisnis oleh-oleh lebih dikenal oleh masyarakat.

Tidak harus rumit, sentuhan modern pada bisnis bisa berupa membuat packaging yang menarik dengan model kekinian. Selain itu, Anda juga bisa menciptakan inovasi baru pada produk yang dijajakan pada bisnis untuk menambah daya jualnya.

Meski begitu, pahami jika anggaran untuk melakukan inovasi dan sentuhan modern ini bisa jadi cukup besar. Sehingga, pastikan modal yang dimiliki mencukupi agar tak berisiko menghambat pertumbuhan bisnis dan membuat arus kas menjadi terganggu.

3. Gandeng Layanan Perjalanan Lokal

Salah satu strategi agar mampu mensukseskan bisnis oleh-oleh daerah adalah dengan menjalin kerja sama dengan pihak tour travel atau jasa perjalanan lokal.

Mengapa hal ini penting untuk dilakukan? Sebab jasa perjalanan lokal ini memiliki peran cukup besar sebagai pihak yang mengarahkan para wisatawan agar berkunjung ke lokasi bisnis Anda dan membeli buah tangan.

Agar potensi kerja sama lebih mungkin dilakukan, berikan penawaran menarik dengan pihak penyedia layanan tour travel. Beberapa contohnya adalah memberikan diskon khusus, atau membagikan sebagian kecil keuntungan pada mereka.

Baca juga: Ini 5 Tips Bikin Usaha Kuliner Daerah Jadi Sukses

4. Manfaatkan Jasa Endorsement Sebagai Promosi

Ketika sudah berhasil menciptakan produk oleh-oleh yang unik dan memiliki nilai jual tinggi, akan percuma saja jika produk tersebut tak dikenal oleh masyarakat. Alhasil, potensi terjadinya penjualan akan tetap kecil dan berisiko membuat bisnis tak berkembang.

Solusinya, Anda bisa memanfaatkan jasa influencer untuk membantu proses pemasaran melalui jasa endorsemen atau promosi lainnya.

5. Optimalkan Geliat Bisnis dengan Jasa Konsultan

Apabila Anda ingin serius mengembangkan bisnis ini, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa konsultan bisnis. Jasa konsultan bisnis ini mampu membantu Anda dalam mencari solusi terkait permasalahan yang sedang dialami pada bisnis ataupun memberi ide dan inovasi baru.

Selain itu, konsultan tersebut juga bisa membantu dalam menciptakan product branding, marketing, dan sebagainya untuk lebih optimal mengenalkan bisnis ke pasar dan calon konsumen.

6. Pilih Lokasi yang Strategis dan Maksimalkan Pelayanan Pelanggan

Tips yang terakhir dalam menjalani bisnis oleh-oleh daerah adalah memilih lokasi yang strategis dan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Perlu dipahami jika persaingan bisnis di sektor ini biasanya sangat ketat.

Jika tidak cermat dalam memilih lokasi, atau tak memperhatikan kualitas pelayanan pelanggan, risiko bisnis kalah saing dengan kompetitor akan menjadi sangat tinggi.

Meski kebutuhan modal menjadi lebih tinggi karena biaya sewa lokasi yang mahal dan harus memberi pelatihan kepada karyawan atau menginovasi produk, tapi hal ini penting untuk dijadikan sebagai perhatian guna meningkatkan peluang kesuksesan bisnis.

Itulah 6 tips yang bisa Anda lakukan ketika menjalani usaha oleh-oleh khas daerah guna meningkatkan peluang keberhasilannya.

Di samping itu, jangan lupakan pentingnya mengelola keuangan pada bisnis dan pastikan arus keuangannya lancar. Dengan begitu, potensi bisnis untuk bisa berkembang akan menjadi lebih menjanjikan karena keuntungan yang didapatkan lebih tinggi ketimbang pengeluarannya.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau