Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lisa, Mantan Karyawan Bergaji Dua Digit Resign dan Berdayakan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 17/02/2023, 17:31 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

"Pada saat pandemi teman-teman tuli membuat masker, seragam universitas dan kantor. Pasca pandemi mereka membuat fesyen batik pria dan wanita untuk kantor maupun batik yang dipakai sehari-hari," kata dia.

Harga fesyen batik hasil kreasi difabel ini cukup bervariatif, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung model dan bahan yang digunakan. Dalam sebulan, omzet Anindya Batik Difabel ini bisa mencapai belasan juta rupiah.

"Untuk yang premium mulai dari Rp 250.000. Semalam itu ada yang terjual dihargai Rp 600 ribu. Aku rutin ikut pameran, kalau high season bisa rata-rata Rp 2 juta per hari," kata Lisa.

Perjuangan untuk mengikuti pameran di sejumlah tempat terus dilakukan Lisa agar para difabel binaannya terus bisa produksi. Kadang, pameran dengan harga lapak yang mahal harus ia ikuti demi menjual produk buatan difabel ini.

Selain itu, Lisa juga memasarkan produknya melalui platform Instagram @anindya_batik.

"Kadang sewanya mahal sampai Rp 600 ribu per hari. Soalnya kalau saya tidak nyewa, saya tidak bisa jual produk mereka, mereka tidak bisa produksi dan tidak bisa makan. Saya memang memaksakan diri untuk ikut pameran berbayar ataupun tidak," kata Lisa.

Lisa mengaku, mendampingi difabel perlu kesabaran dan ketelatenan. Pasalnya pola komunikasi dengan difabel yang kebanyakan tuna rungu berbeda dengan komunikasi dengan masyarakat biasa.

"Kita harus punya bahasa sendiri yang bisa dipahami oleh mereka. Kalau berbicara harus pakai hati," kata mantan konsultan ini.

Lisa Farida berharap, pemberdayaan difabel yang ia gelut ini mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Lisa menyebut, pihaknya seringkali membuat pelatihan dengan swadaya sehingga pelatihan kurang maksimal karena kurangnya dana.

"Setidaknya pemerintah bisa membantu untuk bahan baku atau memfasilitasi tempatnya. Karena sampai sekarang rumah produksi kami masih mengontrak. Untuk memberdayakan teman-teman difabel kita masih mengontrak, ditambah lagi saat ini daya beli masyarakat sedang turun, kadang kita jual produk di bawah harga modal," harap Lisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau