KOMPAS.com - Momen liburan memang akan menjadi lebih menyenangkan ketika dihabiskan bersama keluarga atau orang-orang tersayang. Tak heran ketika musim liburan sudah dekat, banyak yang mulai merencanakan kegiatan bersama. Mulai dari berkunjung ke rumah orang tua, makan bersama, hingga liburan bareng.
Alih-alih menginap di hotel yang sudah umum dilakukan, mengapa tidak mencoba mengisi momen liburan dengan acara kemah? Berada dekat dengan lingkungan dan alam terbuka mampu menguatkan hubungan sosial antara satu dengan yang lain.
Terlebih saat ini sudah banyak tersedia fasilitas berkemah yang lebih terkonsep secara modern tapi tetap ramah lingkungan dalam glamping atau glamour camping (kemah mewah).
Menginap di lingkungan yang alami dan asri dengan tenda dan fasilitas pendukung yang well-prepared bisa jadi solusi menarik. Bukan hanya untuk mereka yang ingin suasana berkemah yang baru dan nyaman, tapi juga pelaku bisnis.
Pengunjung bisa lebih menikmati liburannya di alam terbuka dengan nyaman dan fasilitas lengkap layaknya kamar hotel. Sementara itu, hal tersebut bisa menjadi peluang baru bagi para pelaku bisnis penginapan untuk mengembangkan bisnisnya dan menghasilkan cuan.
Ditambah lagi, mendirikan glamping jauh lebih simpel ketimbang membangun resor, terutama dari segi biaya dan waktu pengerjaannya.
Berikut ini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memulai menjalankan bisnis glamping seperti dilansir Cermati.com:
Untuk memulai sebuah bisnis, riset pasar menjadi langkah penting pertama yang wajib dilakukan. Pasalnya, Anda perlu tahu bagaimana kondisi pasar di bisnis ini, permintaan pelanggan, siapa saja calon pelanggan potensial, daya belinya hingga potensi persaingan yang ada.
Riset ini nantinya akan berguna sebagai dasar untuk menyusun perencanaan bisnis selanjutnya.
Seperti berapa modal yang akan dialokasikan, pemilihan lokasi, menentukan target market yang akan dibidik hingga promosi yang akan dijalankan. Jadi, lakukan riset pasar secara menyeluruh dan detail.
Agar bisnis glamping bisa menarik banyak orang, tentu harus paham betul siapa saja yang akan tertarik dan memang ditargetkan untuk menjadi pelanggan potensial.
Biasanya, kegiatan glamping ini lebih disukai oleh masyarakat dari kalangan ekonomi upper middle class. Umumnya, mereka tidak datang sendirian tapi berkelompok. Misalnya bersama pasangan, keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Dengan menentukan siapa target market-nya, maka akan lebih mudah untuk menentukan konsep, kapasitas, harga hingga lokasi yang ideal untuk bisnis glamping yang akan dikembangkan.
Pertimbangkan juga untuk fokus dengan target pelanggan yang lebih kecil dan tidak terlalu beragam. Misalnya, pelanggan pasangan baru menikah dan pelanggan keluarga, tentu perlu mendapat perhatian dan layanan yang cukup berbeda.
Lain halnya dengan pelanggan keluarga dan pelanggan dari acara gathering perusahaan yang tentunya persiapan yang dibutuhkan memiliki banyak kesamaan. Sehingga tak akan menimbulkan masalah ketika disatukan.
Baca juga: 7 Risiko Bisnis Sepatu dan Cara Mengatasinya Agar Bisnis Sukses