KOMPAS.com – Memiliki bisnis dan pendapatan sendiri seringkali menjadi impian bagi sebagian besar orang.
Namun, tak sedekit orang mengurungkan niatnya untuk memulai sebuah bisnis, karena tak memiliki modal.
Tapi tenang, kamu yang tertarik ingin memiliki pendapatan sendiri dengan modal kecil dan tak memiliki pengetahuan cukup untuk menghasilkan sebuah produk sendiri, dapat mencoba kesempatan menjadi reseller.
Ya, istilah yang satu ini sudah tidak asing lagi di masyarakat. Dengan menjadi reseller, kamu hanya perlu membeli barang dari supplier untuk kemudian dijual kembali kepada customer dengan harga yang lebih tinggi, supaya mendapat keuntungan.
Baca juga: 3 Ide Bisnis Fashion dengan Modal Terbatas
Berikut ini langkah sekaligus tips yang dapat kamu lakukan jika ingin menghasilkan cuan sebagai seorang reseller, berdasarkan rangkuman Kompas.com dari beberapa sumber.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan produk apa yang ingin kamu tawarkan.
Kamu bisa menjual berbagai macam barang mulai dari pakaian, snack, skincare, make up, sepatu, tas, bahkan frozen food.
Penting juga bagi kamu untuk memahami betul mengenai produk yang akan kamu jual, sehingga nantinya saat melakukan promosi dan pemasaran, kamu dapat melakukannya secara maksimal dan efektif terhadap customer.
Kamu perlu menentukan siapa yang menjadi target pasar produkmu, seberapa tinggi minat mereka, dan berapa harga produk serupa yang beredar di masyarakat.
Biasanya supplier tidak menerima reseller dalam jumlah banyak terutama di satu tempat atau daerah yang sama.
Cari tahu juga kelebihan dan kekurangan kompetitor, sehingga nantinya kamu dapat belajar dari hal tersebut. Kamu dapat memanfaatkan celah yang ada untuk lebih meningkatkan penjualan bisnismu.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Reseller dan Cara Kerjanya
Yang terpenting adalah mencari suplier yang terpercaya dan bertanggung jawab. Pastikan juga harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang nantinya kamu dapatkan.
Kamu dapat mencari beberapa suplier untuk kemudian dibandingkan satu sama lain melalui harga produk, kualitas produk, minimal jumlah pembelian, proses pengiriman, dan sebagainya.
Dengan memerhatikan hal-hal tersebut, kamu dapat menentukan mana suplier yang paling cocok dan dapat memberi keuntungan maksimal.
Saat ini memasarkan produk tidak hanya melalui toko, sudah ada banyak marketplace online yang dapat kamu gunakan seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan lainnya.
Jangan lupa untuk mempelajari bagaimana penggunaan marketplace online ini, sehingga penjualanmu dapat maksimal.
Dengan menggunakan strategi marketing secara online, memungkinkan kamu untuk menjangkau target pasar secara lebih luas
Baca juga: Mengintip Cerita Bisnis MeMeat Indonesia, dari Reseller hingga Beromzet Miliaran Rupiah
Tak hanya memasarkan, kamu juga bisa mengenalkan produkmu secara online dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Sekarang ini, hampir semua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang tua pasti memiliki media sosial.
Media sosial ini juga dapat menjadi media promosi kamu dengan menunjukkan produk-produk yang kamu jual, review dari customer yang sudah pernah membeli, dan update stok atau model terbaru.
Kemas konten secara menarik atau bahkan mengikuti tren yang ada, sehingga akan lebih banyak orang mengetahui produk yang kamu jual.
Pastikan kamu memberikan pelayanan terbaik kepada customer. Jadi lah orang yang sabar dan cepat tanggap saat berkomunikasi dengan customer.
Kamu juga dapat meningkatkan pelayanan dengan melayani keluhan customer, mengemas (packing) barang dengan rapih dan aman, melakukan pengiriman barang dengan cepat, bahkan memberikan bonus kecil kepada customer saat melakukan pembelian.
Customer cenderung akan kembali lagi jika mendapatkan pelayanan terbaik dari penjual.
Baca juga: Perbedaan Reseller dan Dropship, Catat!
Jangan lupa untuk menggunakan foto produk yang berkualitas, jernih, dan tidak blur. Aspek visual sangat berpengaruh dalam melakukan penjualan, terlebih lagi jika dilakukan secara online.
Yang pertama kali dilihat oleh customer pasti foto produknya, jika foto produk tidak jelas maka customer tidak akan tertarik dan merasa ragu akan membeli produk tersebut.
Terakhir, setelah bisnismu berjalan selama beberapa waktu, lakukan evaluasi untuk mengetahui bagaimana bisnismu sudah berjalan.
Apakah berhasil memenuhi target, apakah ada keluhan dari customer, berapa banyak pengeluaran dan pemasukan yang terjadi, dan lainnya.
Hal ini dapat membantu kamu untuk mengetahui mana yang perlu diperbaiki lagi, agar bisnismu dapat berkembang dan tidak mengalami penurunan.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Bisnis Diingat Pelanggan? Ikuti 5 Tips Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.