Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Naik Jelang Lebaran, Ini Cara Kelola Stok Barang agar Tak Kehabisan

Kompas.com - 17/04/2023, 20:05 WIB
Rheina Arfiana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber jurnal

KOMPAS.com – Menjelang lebaran, permintaan pelanggan akan beraneka macam produk dan jasa meningkat drastis.

Hal tersebut membuat pelaku bisnis beramai-ramai meningkatkan jumlah produksi untuk meraih keuntungan.

Proses produksi perlu bahan baku dan bahan pendukung. Akibatnya, pasokan bahan baku terkadang sulit diperoleh, karena pelaku bisnis bersaing memperoleh pasokan stok barang atau inventory untuk produksi masing-masing.

Masalahnya, ada kalanya perilaku customer sulit ditebak, sehingga proses produksi dan kondisi inventory sulit untuk diperkirakan. Tetapi, di sisi lain pemilik usaha harus memiliki stok barang, agar tidak melewatkan permintaan yang meningkat menjelang momen lebaran.

Oleh karena itu, berikut ini 4 cara mengelola stok barang menjelang lebaran agar tidak kehabisan.

Baca juga: 5 Langkah Kelola Stok Barang yang UMKM Perlu Terapkan

1. Lakukan proyeksi atas jumlah stok

Dari sisi rantai supply, pengelolaan stok barang menjadi hal yang penting untuk mendapat pencapaian bisnis secara maksimal.

Karena itu, diperlukan rangkaian tindakan perencanaan dan pengendalian stok barang guna memenuhi keperluan dan meningkatkan daya saing.

Perencanaan dan pengelolaan stok barang harus dilaksanakan berlandaskan proyeksi keadaan bisnis di masa mendatang.

Tipsnya, membuat perkiraan persediaan stok barang yang dibutuhkan selama Ramadhan dan lebaran. Analisa bisa dilakukan dari data inventory lebaran tahun sebelumnya.

2. Menyusun rencana pengelolaan

Selanjutnya bisa menyusun rencana pengelolaan stok barang. Ketika menetapkan kuantitas stok barang, kamu akan bimbang antara kehilangan kesempatan mencapai keuntungan atau terbebani tingginya biaya.

Dasar menyimpan stok barang adalah salah satu jenis aset lancar, karena ketika menyimpannya diperlukan modal kerja untuk membeli barang.

Besarnya investasi modal kerja yang dihitung biaya modal, umumnya menjadi pertimbangan pebisnis hanya menyimpan stok barang sedikit.

Karena jika mengalami kelebihan akan memikul modal kerja yang besar, biaya penyimpanan, dan lainnya.

Baca juga: Cara Sukses Menarik Pelanggan Lewat Promo Lebaran

Dan sebaliknya, lamu bisa menyimpan stok barang yang banyak dengan beberapa pertimbangan seperti menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada customer.

Karena kekurangan stok barang bisa mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memenuhi pesanan customer.

3. Menghitung ulang dan klasifikasi stok barang

Selanjutnya adalah menghitung ulang persediaan bahan baku, mengategorikan stok barang, dan melakukan safety stock.

Tujuannya untuk memudahkan pengelolaan stok barang sekaligus mengetahui ketahanan pasokan bahan baku produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Tidak hanya itu, mengelompokkan inventori berdasarkan stok baru dan stok lama juga bisa menghindari kerugian akibat barang tidak terpakai karena habis masa berlaku.

Kamu bisa mengeluarkan stok lama untuk dijual atau dipakai dalam proses produksi. Untuk memudahkan pengelompokan, kamu bisa menggunakan barcode untuk menandai barang.

Setelah itu perlu dilakukan pengamanan stok, jika bahan baku mudah didapat tidak perlu menyimpan secara banyak dan sebaliknya.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Hampers Jelang Lebaran yang Cocok Dicoba

4. Melakukan pencatatan stok barang dengan akurat

Supaya stok barang tidak kehabisan ketika lebaran, perlu dilakukannya pencatatan yang akurat pada setiap barang yang masuk dan keluar dari gudang penyimpanan.

Dengan begitu, kamu mempunyai data dan informasi inventory yang menyeluruh dan lebih bisa menetapkan keputusan bisnis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau