KOMPAS.com – Menjelang lebaran, permintaan pelanggan akan beraneka macam produk dan jasa meningkat drastis.
Hal tersebut membuat pelaku bisnis beramai-ramai meningkatkan jumlah produksi untuk meraih keuntungan.
Proses produksi perlu bahan baku dan bahan pendukung. Akibatnya, pasokan bahan baku terkadang sulit diperoleh, karena pelaku bisnis bersaing memperoleh pasokan stok barang atau inventory untuk produksi masing-masing.
Masalahnya, ada kalanya perilaku customer sulit ditebak, sehingga proses produksi dan kondisi inventory sulit untuk diperkirakan. Tetapi, di sisi lain pemilik usaha harus memiliki stok barang, agar tidak melewatkan permintaan yang meningkat menjelang momen lebaran.
Oleh karena itu, berikut ini 4 cara mengelola stok barang menjelang lebaran agar tidak kehabisan.
Baca juga: 5 Langkah Kelola Stok Barang yang UMKM Perlu Terapkan
Dari sisi rantai supply, pengelolaan stok barang menjadi hal yang penting untuk mendapat pencapaian bisnis secara maksimal.
Karena itu, diperlukan rangkaian tindakan perencanaan dan pengendalian stok barang guna memenuhi keperluan dan meningkatkan daya saing.
Perencanaan dan pengelolaan stok barang harus dilaksanakan berlandaskan proyeksi keadaan bisnis di masa mendatang.
Tipsnya, membuat perkiraan persediaan stok barang yang dibutuhkan selama Ramadhan dan lebaran. Analisa bisa dilakukan dari data inventory lebaran tahun sebelumnya.
Selanjutnya bisa menyusun rencana pengelolaan stok barang. Ketika menetapkan kuantitas stok barang, kamu akan bimbang antara kehilangan kesempatan mencapai keuntungan atau terbebani tingginya biaya.
Dasar menyimpan stok barang adalah salah satu jenis aset lancar, karena ketika menyimpannya diperlukan modal kerja untuk membeli barang.
Besarnya investasi modal kerja yang dihitung biaya modal, umumnya menjadi pertimbangan pebisnis hanya menyimpan stok barang sedikit.
Karena jika mengalami kelebihan akan memikul modal kerja yang besar, biaya penyimpanan, dan lainnya.
Baca juga: Cara Sukses Menarik Pelanggan Lewat Promo Lebaran
Dan sebaliknya, lamu bisa menyimpan stok barang yang banyak dengan beberapa pertimbangan seperti menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada customer.
Karena kekurangan stok barang bisa mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memenuhi pesanan customer.
Selanjutnya adalah menghitung ulang persediaan bahan baku, mengategorikan stok barang, dan melakukan safety stock.
Tujuannya untuk memudahkan pengelolaan stok barang sekaligus mengetahui ketahanan pasokan bahan baku produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Tidak hanya itu, mengelompokkan inventori berdasarkan stok baru dan stok lama juga bisa menghindari kerugian akibat barang tidak terpakai karena habis masa berlaku.
Kamu bisa mengeluarkan stok lama untuk dijual atau dipakai dalam proses produksi. Untuk memudahkan pengelompokan, kamu bisa menggunakan barcode untuk menandai barang.
Setelah itu perlu dilakukan pengamanan stok, jika bahan baku mudah didapat tidak perlu menyimpan secara banyak dan sebaliknya.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Hampers Jelang Lebaran yang Cocok Dicoba
Supaya stok barang tidak kehabisan ketika lebaran, perlu dilakukannya pencatatan yang akurat pada setiap barang yang masuk dan keluar dari gudang penyimpanan.
Dengan begitu, kamu mempunyai data dan informasi inventory yang menyeluruh dan lebih bisa menetapkan keputusan bisnis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.