KOMPAS.com – Saat ini, bisnis fashion di Indonesia semakin banyak dengan munculnya produk–produk fashion dari brand lokal.
Selain itu, tak jarang bisnis fashion brand lokal mampu bersaing di pasar global. Melihat kejadian tersebut, sebagai pelaku bisnis bisa ikut serta dengan membangun bisnis fashion dengan brand sendiri.
Namun, berbeda dengan reseller atau dropshipper dari brand orang lain. Membangun bisnis fashion dengan brand sendiri bukan lah hal yang mudah karena harus memulainya dari nol.
Oleh karena itu, agar tidak salah langkah, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulai bisnis fashion dengan brand sendiri seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: 3 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pengusaha Fashion Lokal
Banyaknya jumlah bisnis fashion tentu akan menghasilkan banyak kesamaan antara satu bisnis dengan bisnis lainnya.
Akan tetapi, tetap ada perbedaan yang bisa dihadirkan. Perbedaan tersebut bisa dari pilihan warna, model, sampai bahan yang digunakan.
Ciri khas tidak harus menampilkan hal yang mencolok, tetapi bisa menghadirkan desain yang sederhana sehingga bisa membuat produk fashion Kamu bisa digunakan dalam berbagai momen.
Selanjutnya nama dan logo bisnis sangat penting dalam bisnis fashion. Sebab nama dan logo selain ciri khas yang dipakai untuk selamanya juga menentukan kelasmu dalam bisnis. Sehingga buatlah nama bisnis yang mudah dibaca dan diingat oleh target pasar.
Untuk logo sendiri tidak bisa sembarangan dalam membuatnya, karena logo menjadi lambang setiap produk yang ditawarkan. Apabila diperlukan Kamu bisa menggunakan jasa desainer grafis untuk membantu membuat logo.
Baca juga: Usung Isu Bullying, Li Scarf Pamerkan Karya Disabilitas di Acara Fashion di Melbourne
Tidak hanya motif yang dipedulikan oleh pelanggan dari sebuah produk fashion, tetapi juga bahan.
Sebaiknya, menggunakan bahan yang terbaik agar menghasilkan produk yang nyaman ketika dipakai. Hal tersebut juga bisa menjadi alasan pelanggan membeli produk yang Kamu jual.
Dalam pemilihan bahan yang nantinya digunakan ada baiknya untuk terjun langsung. Karena bisa membandingkan bahan yang satu dengan bahan yang lainnya. Perlu diingat untuk mencari kualitas terbaik meski harga bahan cenderung tidak murah.
Membuat contoh produk terlebih dahulu menjadi salah satu langkah untuk mencegah terjadinya kecacatan produk setelah diproduksi secara massal.
Walaupun harus membayar lebih mahal untuk membuat satu atau dua produk terlebih dahulu, tetapi itu akan terbayar ketika bisa memastikan bahwa semua produk yang diproduksi dalam keadaan yang baik.
Pengecekan kualitas bisa meminimalisir risiko terjadinya keluhan dan protes dari pelanggan. Selain itu, juga bisa memperoleh pelanggan tetap ataupun setia.
Baca juga: 3 Ide Bisnis Fashion dengan Modal Terbatas
Untuk menampilkan produk fashion harus mengedepankan estetika di setiap tampilannya. Oleh karena itu, sebaiknya membuat semua materi pemasaran dengan sebaik-baiknya. Misalnya dengan melakukan satu sesi foto khusus untuk setiap produk fashion.
Walaupun mengeluarkan biaya yang lebih tak ada salahnya untuk menggunakan jasa model dan fotografer, agar hasil foto produk digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti tampilan di website atau toko online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya