Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Filene, Berbisnis Aksesoris hingga Terjual ke Amerika Serikat

Kompas.com - 11/05/2023, 12:30 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berawal dari kerja sampingan, Filene Krizia (26) asal Bandung menjadi pemilik brand Clayt yang berdiri sejak akhir tahun 2020.

Bisnis brand Clayt sendiri merupakan bisnis yang berkonsentrasi handcraft dan polymer clay. Awalnya hanya memproduksi anting, berjalannya waktu memproduksi aksesoris polymer clay lainnya.

Tak hanya itu, selain menggunakan bahan polymer clay juga dikombinasikan dengan rotan, kuningan, atau stainless steel agar semakin mempercantik aksesoris yang dibuat.

Aksesoris yang diproduksi memiliki harga yang terjangkau, dimulai dari harga Rp35.000 sampai Rp450.000 per buah. Selain itu, aksesori yang diproduksi juga mudah dibersihkan dan tahan lama.

Baca juga: Kisah James Silalahi, Usaha Drum Bekas Hingga Raup Omzet Miliaran Rupiah

Bisnis Clayt dilakukan bersamaan dengan pekerjaan utama, yakni arsitek interior designer. Hal tersebut dilakukan karena memiliki waktu luang saat pandemi Covid-19.

Dari pandemi itu, penghasilan yang diperoleh menurun dan merasa kurang cukup. Ketika bisnis Clayt masih menjadi pekerjaan sampingan, Filene sempat menerima pesanan dari Amerika Serikat.

“Setelah menjalani Clayt hampir enam bulan, saya melihat potensi untuk lebih besar dan dikembangkan lagi bisnisnya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk resign dan konsen ke Clayt,” kata Filene Krizia ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Ia mengatakan, setelah bisnis Clayt menjadi pekerjaan utama secara rutin mengirim produk ke Jepang selama tiga bulan sekali.

Baca juga: Kisah Dewi, Mantan Buruh Pabrik yang Kini Sukses Ekspor Bulu Mata Palsu

Hal tersebut bisa terlaksana karena bekerja sama dengan warga Indonesia yang tinggal di Jepang. Orang inilah yang mengenalkan produk-produk lokal.

Bisnis dikelola oleh dua orang termasuk Filene. Saat memulai bisnis Clayt modal yang digunakan tidak mahal dan sekitar Rp5 juta yang berasal dari tabungan ketika bekerja di perusahaan.

Awalnya memasarkan menggunakan Instagram, berjalannya waktu menggunakan e-commerce, TikTok dan membuka stan di bazaar. Untuk target pasar, ia menargetkan wanita usia 21 tahun ke atas.

Hal yang membedakan bisnis Clayt, yaitu anting yang unik karena handcraft kanan dan kirinya tidak mungkin sama. Selain itu, menerima custom order wajah binatang peliharaan.

Ia mengungkapkan, rencana untuk mengembangkan bisnis dengan menambah karyawan, mengikuti bazar-bazar lain, dan lebih dikenal orang luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau