Cocos menjelaskan, aneka produk yang dibuatnya adalah desain sendiri dan banyak diminati pembeli dari luar negeri dan eksportir lokal.
"Karena ini sifatnya pemberdayaan masyarakat, maka produk kami mudah dikerjakan dan bisa dilakukan banyak orang. Sifat pemberdayaan inilah yang menjadi dasar KemenkopUKM membantu kami," kata Cocos.
Dengan omzet rata-rata per bulan sekitar Rp30 juta, usaha Cocos ini melibatkan 120 perajin yang terbagi dalam enam kelompok.
"Jadi, omzet yang kami dapat bukan untuk saya sendiri, tapi untuk dibagi-bagi sesama kelompok," kata Cocos.
Target ke depan, Cocos akan terus berupaya untuk membesarkan kelompok perajinnya. Caranya, dengan menambahkan varian produk yang dihasilkan.
"Selain itu, kami berencana lebih intens melakukan promosi melalui pameran-pameran di luar negeri," ucap Cocos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya