Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Narto Sukses Berbisnis Ternak Kambing dan Domba untuk Usaha Sampingan

Kompas.com - 30/05/2023, 07:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beternak kambing dan domba bisa menjadi salah satu pilihan bagi siapa pun yang ingin memiliki bisnis di samping pekerjaan rutin sehari-hari.

Selain pasar yang masih terbuka lebar, berbisnis kambing dan domba juga relatif jauh dari persoalan distorsi harga di pasaran, sebagaimana yang terjadi pada hewan ternak lainnya seperti sapi dan ayam.

 "Kita paham, bisnis ayam dikuasai oligopoli, bisnis sapi dikendalikan oleh pemegang kuota impor. Nah, kambing dan domba relatif aman karena punya captive market jelas yaitu akikah yang setiap hari ada, serta kurban. Kemudian kuliner berbasis domba," ujar pemilik Tegal Salam Farm, Sunarto Ciptoharjono membuka percakapan, saat ditemui di kandang miliknya di wilayah Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkot Palangka Raya Permudah Pengurusan Izin Usaha

Cak Narto, begitulah kebanyakan orang memanggilnya. Dia merupakan pebisnis kambing dan domba yang mulai merintis bisnis pada 2019. Namun dalam waktu sekitar 3 tahun, dia sudah memiliki ratusan ekor kambing dan domba di kandangnya. Hewan ternak tersebut banyak dipasok ke berbagai pelaku usaha kuliner serta penyedia bisnis akikah di area Jabodetabek.

Belum lagi, hari raya Idul Adha juga memunculkan permintaan yang cukup besar terhadap hewan ternak kambing dan domba. Hal ini membuat bisnis ini bisa tumbuh dengan cepat karena pasar yang terbuka lebar.

Cak Narto mengungkapkan, sebagai bagian dari sektor agribisnis, ternak kambing dan domba juga memiliki ketahanan terhadap krisis. Setidaknya ada dua alasan mengapa bisnis ini punya resiliensi yang baik jika dibandingkan bisnis ternak lainnya.

"Pertama, bisnis ternak kambing dan domba ini memproduksi pangan. Selama orang butuh makan, orang butuh sektor agribisnis. Kedua, bisnis ini tidak tergantung pada pakan impor karena pakan bisa diproduksi sendiri," jelas dia.

Berangkat dari hal ini, Cak Narto mantap memilih ternak kambing dan domba sebagai bisnis sampingan, di sela-sela pekerjaan reguler sehari-hari.

Kembangkan Bisnis Turunan

Tak berhenti pada usaha ternak, Cak Narto juga mengembangkan bisnis turunan yakni memproduksi pakan konsentrat untuk kambing dan domba serta rumah makan. Sehingga bisnis yang dijalankan bisa komprehensif dari hulu hingga hilir.

Dalam kaitannya dengan produksi pakan ternak, Cak Narto bercerita bahwa hal ini dilakukan karena prospek dari bisnis ini masih terbuka sangat lebar. Banyak peternak yang membutuhkan konsentrat untuk mempercepat pertumbuhan ternak mereka.

"Saat ini per hari kami memproduksi 2 ton konsentrat untuk kambing dan domba. Selain untuk digunakan sendiri di kandang, pakan ternak ini juga dijual ke berbagai peternak. Bahkan, kami juga mengirim sampai Sukabumi," ungkapnya.

Sementara itu untuk bisnis rumah makan, Cak Narto menjalankan bisnis ini untuk memberi nilai tambah pada bisnis ternaknya.

Baca juga: Baca juga: Dapat Penghasilan dari Hobi Solo Traveling? Bisa Banget...

"Sehingga kami punya tiga lini bisnis yaitu farm atau peternakan, feed yaitu pakan ternak, dan food melalui rumah makan.

Selain itu, di hari-hari tertentu dia juga membuka kelas pelatihan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar mengenai ternak ini.

Bisnis Sampingan

Cak Narto menuturkan, bisnis ternak ini merupakan usaha sampingan di sela-sela kesibukannya menjadi direktur di salah satu lembaga survei nasional. Dia pun juga tidak memiliki background di dunia peternakan, karena merupakan alumnus Jurusan Ilmu Komunikasi UGM Yogyakarta.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau