JAKARTA, KOMPAS.com - Beternak kambing dan domba bisa menjadi salah satu pilihan bagi siapa pun yang ingin memiliki bisnis di samping pekerjaan rutin sehari-hari.
Selain pasar yang masih terbuka lebar, berbisnis kambing dan domba juga relatif jauh dari persoalan distorsi harga di pasaran, sebagaimana yang terjadi pada hewan ternak lainnya seperti sapi dan ayam.
"Kita paham, bisnis ayam dikuasai oligopoli, bisnis sapi dikendalikan oleh pemegang kuota impor. Nah, kambing dan domba relatif aman karena punya captive market jelas yaitu akikah yang setiap hari ada, serta kurban. Kemudian kuliner berbasis domba," ujar pemilik Tegal Salam Farm, Sunarto Ciptoharjono membuka percakapan, saat ditemui di kandang miliknya di wilayah Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkot Palangka Raya Permudah Pengurusan Izin Usaha
Cak Narto, begitulah kebanyakan orang memanggilnya. Dia merupakan pebisnis kambing dan domba yang mulai merintis bisnis pada 2019. Namun dalam waktu sekitar 3 tahun, dia sudah memiliki ratusan ekor kambing dan domba di kandangnya. Hewan ternak tersebut banyak dipasok ke berbagai pelaku usaha kuliner serta penyedia bisnis akikah di area Jabodetabek.
Belum lagi, hari raya Idul Adha juga memunculkan permintaan yang cukup besar terhadap hewan ternak kambing dan domba. Hal ini membuat bisnis ini bisa tumbuh dengan cepat karena pasar yang terbuka lebar.
Cak Narto mengungkapkan, sebagai bagian dari sektor agribisnis, ternak kambing dan domba juga memiliki ketahanan terhadap krisis. Setidaknya ada dua alasan mengapa bisnis ini punya resiliensi yang baik jika dibandingkan bisnis ternak lainnya.
"Pertama, bisnis ternak kambing dan domba ini memproduksi pangan. Selama orang butuh makan, orang butuh sektor agribisnis. Kedua, bisnis ini tidak tergantung pada pakan impor karena pakan bisa diproduksi sendiri," jelas dia.
Berangkat dari hal ini, Cak Narto mantap memilih ternak kambing dan domba sebagai bisnis sampingan, di sela-sela pekerjaan reguler sehari-hari.
Tak berhenti pada usaha ternak, Cak Narto juga mengembangkan bisnis turunan yakni memproduksi pakan konsentrat untuk kambing dan domba serta rumah makan. Sehingga bisnis yang dijalankan bisa komprehensif dari hulu hingga hilir.
Dalam kaitannya dengan produksi pakan ternak, Cak Narto bercerita bahwa hal ini dilakukan karena prospek dari bisnis ini masih terbuka sangat lebar. Banyak peternak yang membutuhkan konsentrat untuk mempercepat pertumbuhan ternak mereka.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.