Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Minta Bali Tingkatkan Penggunaan QRIS di Pasar Rakyat

Kompas.com - 04/06/2023, 16:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BALI, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta Bali terus meningkatkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) khususnya di pasar-pasar rakyat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.

"Jadi bagaimana QRIS yang selama ini di Bali sudah landep (tajam) menjadi lebih landep lagi," kata Perry saat menyampaikan sambutan dalam acara bertajuk Pasar Seni Ubud Go Digital dan SIAP QRIS di Gianyar, Bali, Sabtu seperti dilansir dari Antara.

Dengan penggunaan QRIS, lanjut Perry, uang hasil penjualan yang diterima merchant (pedagang) bisa langsung masuk ke rekening pedagang dan tidak perlu menunggu waktu 3 hingga 5 hari lagi.

"Sekarang pedagang bisa langsung menggunakan dananya untuk belanja, menjual lagi, dapat untung lagi, mensejahterakan keluarga dan memajukan rakyat," ucapnya pada acara yang digelar bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Landep itu.

Oleh karena itu, Perry berharap semua pedagang di Pasar Seni Ubud, Gianyar dapat menggunakan QRIS. Ia pun mengapresiasi renovasi yang telah dilakukan pada pasar seni itu sehingga dapat membuat wisatawan lebih nyaman.

Baca juga: Dorong Go Digital, Bank Indonesia Kenalkan QRIS ke UMKM Metro Lampung

Tak hanya penggunaan QRIS, tambah dia, layanan BI Fast juga dapat mempermudah pedagang dalam bertransaksi karena otomatis sudah langsung masuk ke rekening.

Dalam kesempatan itu Perry juga menyinggung pentingnya elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah karena akan dapat melipatgandakan penerimaan daerah.

"Dengan elektronifikasi, penerimaan tidak ada yang netes tetapi langsung dapat digunakan oleh pemerintah untuk memajukan ekonomi daerah," ucapnya.

Khusus kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar, melalui elektronifikasi diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp1,3 triliun menjadi Rp2,5 triliun.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan akseptansi QRIS dan digitalisasi di Pulau Dewata.

"Digitalisasi menjadi salah satu pendorong ekonomi Bali. Pemerintah daerah harus hebat. Sembilan kabupaten/kota sudah digital, pemerintah provinsi sudah digital, swasta dan UMKM sudah digital. Kami mendorong digitalisasi di semua sektor," ucap Trisno.

Baca juga: QRIS untuk UMKM: Simak Manfaat dan Cara Pembuatannya

Trisno mempersilakan pemerintah daerah jika ada merchant yang belum menggunakan QRIS bisa melaporkan ke Bank Indonesia.

Menurut Trisno, QRIS telah mengikuti tren pembayaran masa kini dan memenuhi prinsip Cemumuah yakni cepat, murah, mudah, aman, dan handal.

"QRIS merupakan opsi pembayaran non tunai yang berbasis digital yang paling diminati saat ini. Cara pembayaran yang cepat, langsung dan tidak perlu uang kembalian serta bebas risiko dari pemalsuan," kata Trisno.

Meskipun jumlah penduduk Bali tidak begitu banyak atau 4 juta lebih, Trisno mengatakan Bali masuk dalam 10 besar pengguna QRIS terbanyak di Tanah Air.

Pihaknya mencatat di Bali sudah lebih dari 633 ribu merchant yang menggunakan QRIS dan untuk user (pengguna) sudah lebih dari 743 ribu dengan lebih 3,5 juta transaksi per bulan.

Dalam acara yang juga dihadiri Bupati Gianyar Agus Mahayastra, Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma dan sejumlah penglingsir (tokoh) Puri Ubud itu juga diisi dengan pengalaman transaksi menggunakan QRIS Cross Border Thailand dan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau