Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Strategi Sukses Menjalankan Bisnis Kecantikan ala Founder SKYN Group

Kompas.com - 20/06/2023, 11:15 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis kecantikan bisa jadi salah satu pilihan untuk memulai suatu bisnis. Terlebih lagi, mayoritas penduduk di Indonesia merupakan perempuan yang menjadikan bisnis kecantikan memiliki pasar yang amat luas.

Founder SKYN Group, Hartoyo, mengatakan bahwa bisnis kecantikan memiliki peluang yang besar di Indonesia, terutama dalam era digital sekarang ini.

“Bisnis dunia kecantikan itu di Indonesia tiap tahun meningkat ya, terus peningkatannya itu 7% per tahun, jadi sebenarnya bisnis ini sangat menjanjikan sekali,” tutur pria yang akrab disapa Yoyo dalam acara Live Bronis UMKM, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Cerita Hartoyo Mendirikan Skyn Gym, Hadirkan Inovasi Baru Bisnis Kecantikan

Ditambah lagi kehadiran pandemi Covid-19 membuat banyak orang lebih aware untuk merawat diri dan kesehatan.

Yoyo, yang telah menjalankan bisnis kecantikan sejak 2018, mengungkapkan bahwa ada hal penting yang harus diperhatikan di tengah ramainya peluang dan persaingan dalam dunia bisnis kecantikan.

Berikut ini beberapa hal yang dapat kamu pertimbangkan jika ingin menjalankan bisnis kecantikan.

Baca juga: 4 Ide Bisnis Kecantikan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

1. Melihat tren sekitar

“Sebenarnya sih awal (memulai) itu dari pengalaman sendiri, dari melihat teman-teman sekitar, dan sahabat. Kayaknya itu memang kecantikan, perawatan diri ini sudah sangat dibutuhkan gitu,” ujar Hartoyo.

Ia juga menambahkan, bahwa ia melihat lingkungan sekitar di mana orang-orang sudah banyak yang aware dalam melakukan perawatan dan menjaga diri, agar penampilannya dapat lebih baik.

Melalui tren tersebut, Yoyo melihat adanya peluang yang dapat ia manfaatkan. Hal ini juga dapat kamu terapkan saat ingin memulai suatu bisnis kecantikan.

Sebagai contoh, kamu dapat melihat banyak orang mulai memerhatikan kecantikan dari dalam atau secara alami, bukan hanya karena menggunakan make up atau kosmetik.

Dari situ, kamu dapat memikirkan sebuah ide bisnis yang dapat menyasar target pasar tersebut, misalnya dengan menjual minuman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan kulit tetapi dengan menggunakan varian rasa yang tetap nikmat, sehingga lebih menarik konsumen.

Baca juga: Kembangkan Usaha Salon Kecantikan, Simak caranya

2. Tampil dengan sesuatu yang beda

Perlu diingat kembali, bahwa di balik peluangnya yang besar dalam memulai bisnis kecantikan, ada juga tantangan di dalamnya.

“Karena kan sekarang sudah menjamur ya bisnis (kecantikan) ini, jadi tantangannya adalah kita harus bikin karakter dari bisnis klinik (kecantikan) yang mau saya buka, supaya membedakan dengan klinik-klinik yang lain,” jelasnya.

Baca juga: 10 Strategi untuk Melakukan Inovasi Produk

Dengan menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda akan membuat bisnis yang kamu bangun menjadi lebih menonjol dan dilirik oleh masyarakat.

Untuk mengetahui hal ini, kamu dapat melakukan riset terlebih dahulu, supaya lebih memantapkan rencana dalam membuka bisnis kecantikan.

Pikirkan apa yang akan kamu tawarkan dan apa yang menjadi nilai lebih dalam produk atau jasa dalam bisnismu, sehingga menarik bagi masyarakat.

3. Pertahankan identitas di samping melakukan inovasi

Ingat bahwa bisnis yang kamu bangun memiliki identitas yang menjadi ciri khas tersendiri, sehingga bisa menjadi pembeda dengan bisnis-bisnis kecantikan lainnya yang sudah ada.

Pertahankan keunggulan yang ada dalam bisnismu, tetapi dengan tetap mempertimbangkan inovasi-inovasi apa yang perlu dilakukan, agar bisnismu tetap dapat bertahan dan bersaing di pasaran.

“Untuk memertahankan konsistensi (di bidang kecantikan) ini kita harus berpikir keras inovasi-inovasi yang bisa mengembangkan bisnis ini. Selain itu, kita juga ada customer retention dan quality assurance yang selalu kita tingkatkan,” ungkap Hartoyo.

Ia menambahkan, kepuasan pelanggan merupakan hal utama yang harus diperhatikan, agar pelanggan menjadi loyal dan bisnis miliknya dapat menjadi one stop solution bagi pelanggan dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan pelanggan dalam satu tempat sekaligus.

Baca juga: Begini Cara Founder SKYN Group Maksimalkan Pemasaran Lewat Endorse

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau