JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Direktur Kelompok Pengembangan UMKM, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Mira Rahmawaty, menyebutkan bahwa rekomendasi hasil penelitian Small Firm Diaries telah sejalan dengan program pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Hasil Penelitian Small Firm Diaries yang dipaparkan pada Kamis (22/6/2023) di Jakarta mengungkap, usaha kecil menginginkan pertumbuhan yang terjadi secara bertahap dengan dibarengi stabilitas usaha.
Adapun rekomendasi hasil yang disebutkan, yakni memusatkan perhatian pada usaha kecil, mendesain kebijakan dan program untuk mencapai stabilitas, mengeksplorasi pemberian pinjaman likuiditas dan modal kerja, serta mengembangkan program dukungan bagi pekerja (bukan hanya usaha).
Baca juga: Small Firm Diaries Ungkap Usaha Kecil Ingin Tumbuh dengan Stabilitas
Melalui program UMKM, di mana di dalamnya termasuk juga usaha kecil, Mira mengungkapkan program-program Bank Indonesia memang sejalan dengan rekomendasi tersebut, seperti menaruh perhatian pada usaha kecil dengan mendorong digitalisasi UMKM.
“Terkait digitalisasi, nah kami juga mendorong sebetulnya digitalisasi UMKM mulai dari sisi produksi, kemudian akses pemasaran, dan juga sistem pembayaran,” tuturnya.
Ia menyebutkan, salah satu contohnya adalah penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran, di mana 91% pengguna QRIS adalah UMKM dengan volume transaksi sekitar 85%.
Baca juga: BRI Lakukan Pendekatan Hybrid untuk Dorong Perkembangan UMKM
Kemudian terkait dengan stabilitas, Bank Indonesia memulai pengembangan UMKM melalui penguatan kelembagaan terlebih dulu supaya stabil.
Setelah kuat dan stabil, barulah UMKM akan ditingkatkan kapasitasnya melalui peningkatan daya saing. Setelahnya, UMKM diharapkan dapat dihubungkan dengan akses pembiayaan yang disediakan.
Baca juga: Teten Masduki: UMKM Masih Terkendala Agunan Saat Akses Pembiayaan ke Perbankan
“Kami juga ada program-program untuk meningkatkan akses keuangan UMKM, baik dengan melalui bussines matching, pemanfaatkan SIAPIK (aplikasi pencatatan keuangan digital bagi UMKM), maupun penyediaan sistem informasi UMKM yang layak dibiayai,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mendukung para pekerja, pihaknya melakukan berbagai program peningkatan kapasitas UMKM melalui pemberian bantuan teknis untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kualitas produk, serta pemanfaatan teknologi digital.
UMKM dapat memanfaatkan fasilitas ini melalui program pelatihan-pelatihan yang dapat diikuti oleh para karyawannya.
“Karena misalkan untuk digitalisasi akses pasar tentunya bukan pemilik usahanya yang belajar tetapi pegawainya. Bagaimana dia bisa mengelola akun pemasaran online-nya,” pungkas Mira.
Baca juga: BRI Lakukan Pendekatan Hybrid untuk Dorong Perkembangan UMKM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.