Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Bisnis Bangkrut, Pelaku Usaha Harus Tahu!

Kompas.com - 20/07/2023, 16:20 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Banyak orang menganggap, membangun bisnis atau usaha lebih mudah dari bekerja kantoran. Faktanya, ada banyak faktor risiko yang harus dihadapi pelaku usaha, salah satunya saat penjualan produk tak sesuai target hingga menyebabkan usaha bangkrut.

Satu-satunya cara agar usaha kecil yang Anda bangun dapat bertahan adalah dengan konsisten menghasilkan keuntungan. Dengan begitu, bisnis Anda sehat secara finansial.

Masalahnya, tak sedikit bisnis kecil baru mengalami kesulitan memertahankan laba bersih yang positif. Ada hal-hal kecil yang tanpa disadari bisa menggerogoti pendapatan bisnis.

Baca juga: 4 Cara Kelola Modal Usaha agar Tidak Bangkrut

Jika ini terjadi, penting untuk mengidentifikasi dengan cepat mengapa bisnis Anda tidak menghasilkan uang. Semakin cepat menemukan dari mana kerugian berasal, semakin cepat dapat mengurangi atau menghentikannya.

Ada beberapa alasan umum mengapa bisnis kecil merugi. Beberapa di antaranya sudah jelas. Namun, beberapa alasan lainnya bisa jadi sulit untuk dilihat. Berikut ini beberapa alasan yang bisa menyebabkan bisnis kecil merugi.

1. Akuntansi yang Buruk

Untuk bisa sukses, Anda perlu mengetahui setiap angka dalam usaha kecil Anda. Jika tidak, bagaimana bisa tahu berapa banyak uang yang masuk dan keluar dari bisnis ini?

Ketika Anda menjalankan bisnis, tidak ada ruang untuk akuntansi yang tidak terorganisir dan tidak akurat.

Jika Anda lambat dalam mencatat transaksi, Anda tidak akan memiliki gambaran yang jelas tentang berapa banyak uang yang dimiliki bisnis Anda.

Misalnya, jika Anda membeli banyak persediaan namun tidak segera memasukkan transaksi ke dalam pembukuan, maka pembukuan Anda akan menunjukkan bahwa Anda memiliki lebih banyak uang daripada yang sebenarnya.

Akibatnya, Anda mungkin akan mengeluarkan lebih banyak uang, yang kemudian menyebabkan arus kas negatif untuk bisnis kecil Anda.

Selain itu, mencatat transaksi secara akurat juga penting. Kesalahan kecil seperti salah memasukkan angka atau mencatat barang di tempat yang salah dapat menghancurkan bisnis.

Anda dapat menghindari kesalahan ini dengan menutup dan merekonsiliasi pembukuan secara teratur, melakukan audit internal, dan menggunakan akuntan profesional untuk menyimpan catatan bisnis.

2. Menjual Produk dengan Harga Murah

Anda perlu menemukan jalan tengah ketika mempelajari cara menentukan harga produk. Jika Anda menjual produk terlalu mahal atau terlalu murah, bisnis akan merugi.

Jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka akan lebih sedikit pelanggan yang akan membeli produk Anda. Orang-orang akan melihat produk Anda tidak terjangkau dan akan mencari opsi yang lebih murah di tempat lain.

Begitu pun saat Anda menetapkan harga terlalu rendah, tentu lebih banyak pelanggan yang akan membeli produk Anda. Tetapi, Anda mungkin harus menetapkan harga sangat rendah, sehingga Anda hampir tidak mendapat untung.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau