Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Anda Harus Mulai Membangun Usaha Sendiri

Kompas.com - 27/07/2023, 13:36 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang merasa lelah menghabiskan waktu di kantor, bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Hal itu membuat mereka ingin membangun usaha sendiri dan menjadi bos bagi diri sendiri.

Bekerja untuk bisnis sendiri memang memberikan Anda fleksibilitas, bukan hanya soal waktu, tapi juga untuk membuat keputusan dan menjalankan bisnis sesuai keinginan Anda.

Namun demikian, tak banyak yang berani mewujudkan impian itu. Mereka terus menundanya, karena khawatir melepaskan finansial yang stabil yang mereka dapatkan dari bekerja kantoran selama ini.

Baca juga: Tips Sukses Membangun Usaha Mie untuk Pemula

Padahal sebenarnya, ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk memulai membangun usaha.

Meluncurkan bisnis Anda saat Anda memiliki penghasilan yang stabil, akan memungkinkan Anda untuk mengetahui apakah bisnis Anda dapat menjadi sumber penghasilan utama atau tidak. Ini bisa menjadi perjalanan yang melelahkan, namun sepadan dengan usaha yang dilakukan dan hasil yang akan didapat.

Jika Anda masih ragu untuk memulai usaha, berikut ini beberapa alasan mengapa Anda harus mulai membangun usaha sendiri saat ini.

1. Anda tidak bertambah muda

Banyak orang menunda memulai bisnis mereka sendiri, karena mereka beranggapan bahwa mereka akan melakukannya nanti di usia yang lebih tua.

Mungkin setelah mereka lebih stabil secara finansial atau mungkin setelah anak-anak tumbuh lebih besar.

Masalahnya dengan selalu menunda adalah pada akhirnya hal itu menjadi tujuan yang tidak pasti. Anda memiliki rencana yang samar-samar untuk melakukannya, sehingga akhirnya tidak pernah terwujud.

Jika Anda terus mencari alasan untuk menunda memulai bisnis Anda sendiri, percayalah, tidak akan pernah ada waktu yang tepat.

Jadi, berhentilah menunda dan mulailah. Sekarang adalah waktu terbaik untuk memulai bisnis.

Baca juga: 5 Tips Membangun Usaha bagi Pelaku UMKM Perempuan ala Rachel Vennya

2. Menghasilkan Uang

Pada awalnya Anda mungkin akan merasa sulit untuk menyimpan uang lebih banyak, karena umumnya di tahun pertama keuntungan bisnis yang didapat belum besar.

Selain itu, kalau biasanya, kantor membayar pajak Anda, memberikan asuransi, dan memberikan gaji dengan angka yang jelas setiap bulannya, menjalankan bisnis sendiri membuat Anda harus bertanggung jawab atas segalanya-mulai dari keuangan, pemasaran, hingga menyelesaikan pekerjaan.

Pepatah yang mengatakan-untuk menghasilkan uang, Anda harus mengeluarkan uang, bisa dibilang ada benarnya.

Pasalnya, jika Anda membangun sebuah toko, Anda tentu akan membutuhkan uang untuk membeli inventaris awal dan meluncurkan kampanye pemasaran pertama Anda.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau