KOMPAS.com - Dalam bisnis, bangkrut merupakan risiko yang akan selalu membayangi setiap langkahnya. Semacam titik balik, terkadang kebangkrutan merupakan bahan bakar paling ampuh yang bisa menempa seorang pengusaha agar jadi lebih kuat.
Saat merintis bisnis dan gagal, seseorang akan dihadapkan dengan dua pilihan. Antara menyerah dan berhenti atau kembali bangkit untuk mencapai apa yang sempat hilang sebelumnya.
Memang bukan hal yang mudah untuk bangkit, apalagi setelah mengalami keterpurukan dalam bisnis. Dilansir dari Cermati.com, berikut ini beberapa tips cerdas untuk bisa bangkit dari kebangkrutan dan kembali semangat dalam berbisnis.
Bagi sebagian orang, hal ini mungkin terdengar klise. Namun, menerima keadaan bisnis yang bangkrut dengan hati yang lapang menjadi hal terpenting untuk dilakukan.
Selain agar tidak membuat diri sendiri tertekan, ini juga akan membantu Anda untuk bisa lebih berpikir jernih, sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan dan langkah terbaik selanjutnya.
Penting untuk diingat, bahwa menerima keadaan dengan lapang ini bukan berarti Anda pasrah. Diibaratkan seperti sedang terlilit benang yang kusut, inilah saatnya untuk ‘memotong’ semuanya lalu mengganti benangnya dengan yang baru.
Ini artinya, jangan habiskan waktu untuk meratapi kebangkrutan tapi mulailah untuk menerima keadaan. Dengan begitu, Anda bisa melihat setiap masalah dari sudut pandang yang berbeda. Tidak melulu dari sisi negatif.
Segala sesuatu yang terjadi pasti karena ada alasan tertentu dibaliknya. Tak terkecuali dengan kegagalan bisnis yang sedang di saat ini.
Cari tahu apa saja kesalahan yang mungkin menjadi penyebab atau akar masalah yang menjadi pemicunya. Hal ini akan membantu Anda untuk melakukan evaluasi terhadap bisnis dan belajar dari kesalahan yang terjadi.
Dengan begitu, menemukan solusi dan inovasi akan menjadi lebih mudah dilakukan. Ini pula yang kemudian bisa jadi batu loncatan untuk kembali bangkit menata masa depan pasca bangkrut terjadi.
Bangkit kembali setelah terpuruk memang bukan suatu hal yang mudah. Namun, tak sedikit yang berhasil membuktikan. Salah satunya dengan mengelaborasi konsep bisnis dengan tren gaya hidup dan belanja masyarakat.
Di sini Anda bisa memanfaatkan tren atau memperhatikan kebutuhan dari yang ada di lingkungan sekitar terlebih dahulu. Mulai dari tingkat kebutuhan masyarakat hingga rutinitas produk atau jasa yang digunakan.
Tak bisa dipungkiri bahwa beberapa tahun belakangan, teknologi telah membuat banyak perubahan terhadap sektor industri. Salah satunya adalah usaha warung internet atau warnet yang mulai tergeser dengan keberadaan smartphone.
Kemungkinan besar beberapa tahun mendatang, keberadaan warnet sudah bukan lagi sesuatu yang dibutuhkan. Karena hampir semua hal yang tadinya hanya bisa diakses di warnet sudah ada di genggaman.
Perubahan semacam inilah yang sulit dicegah dan seringkali menjadi penyebab kegagalan atau kebangkrutan yang dialami pelaku usaha. Inilah alasannya mengapa mereka perlu memiliki kemampuan beradaptasi yang memadai.