MAGELANG, KOMPAS.com - "Dulu orang enggak kenal Wringinputih. Cuma tahunya desa aja. Dulu enggak ada yang datang untuk wisata secara khusus," kata Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wringinputih, Rizal Arif Windriatmoko.
Rizal ingat betul bahwa banyak wisatawan yang tak mengenal desanya. Boro-boro mau wisata. Padahal, Desa Wringinputih hanya berjarak sekitar delapan kilometer di sisi utara Candi Borobudur di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Pertamina Gelar UMK Academy 2023 untuk Dorong UMKM Naik Kelas
Kini, Wringinputih banyak dikunjungi wisatawan baik dari Magelang maupun dari luar Magelang. Banyaknya wisatawan berdampak signifikan kepada perputaran ekonomi di Desa Wringinputih. Penduduk punya pilihan alternatif untuk bekerja dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa bergeliat.
Data dari Pemerintah Kabupaten Magelang, ada sekitar 2018 Kepala Keluarga (KK) atau 6.285 orang yang menghuni Desa Wringinputih. Rizal mengatakan, mayoritas penduduk Desa Wringinputih merupakan petani, pedagang di Candi Borobudur, buruh pabrik, dan buruh lepas.
Masyarakat Desa Wringinputih kini punya ikon baru sebagai destinasi wisata. Desa Wringinputih menawarkan lanskap desa yang alami; kuliner yang khas seperti nasi jagung, kluban (urap sayur), minum bandeg (nira kelapa); dan aktivitas wisata seperti paintball dan panahan.
Baca juga: Pertamina Kembangkan Program Desa Mandiri Energi untuk Dukung Transisi Energi
Atraksi wisata di Desa Wringinputih melengkapi pesona Candi Borobudur di mata wisatawan. Selain atraksi wisata tersebut, ada pilihan akomodasi yang lengkap dan mumpuni untuk dikunjungi yaitu Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Omah Guyub Wringinputih. Balkondes Wringinputih dikelola oleh BUMDes Wringinputih dan diprakarsai oleh PT. Pertamina.
"Hadirnya Pertamina di Wringinputih ini ibarat oase di gurun pasir. Jadi memang masyarakat jadi banyak berubah sekarang. Dampaknya sangat besar. Desa kami ini paling utara Candi otomatis kurang merasakan dampaknya Candi Borobudur," ujar Rizal.
Balkondes Wringinputih berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektar. Rizal menyebutkan, dulunya lahan balkondes merupakan ladang tebu, pepaya, dan singkong. Ladang tersebut dulunya belum bermanfaat untuk masyarakat desa.
Rizal mengatakan, Pertamina memberikan bantuan untuk Desa Wringinputih dalam segi pembangunan infrastruktur penginapan dan pembinaan terkait manajemen kawasan wisata. Rizal menyebutkan, Pertamina secara konsisten membina BUMDes dalam menjalankan usaha pariwisata.
Baca juga: Pertamina Fasilitasi 50 UMKM Binaan untuk Dapat Sertifikat Halal
Kini, Balkondes Wringinputih memiliki 19 kamar berkapasitas total 60 orang di homestay-homestay yang tersedia. Ada ruangan rapat, restoran, galeri UMKM, Taman Kelinci, dan lapangan untuk paintball. Konsep homestay Balkondes Wringinputih kini berarsitektur rumah jengki dari sebelumnya berkonsep natural berbahan kayu.
"Balkondes ini jadi nafas kehidupan parisiwata Desa Wringinputih. Terakhir pendapatan kami dari tahun 2022 kemarin pendapatan kami di angka Rp 867 juta. Itu dari pendapatan dari penginapan, event seperti wedding, restoran. Ada juga pesanan-pesana makanan," ujar Rizal.
Rizal mengatakan, pendapatan yang masuk ke kas desa cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pendapatan sempat turun ketika pandemi Covid-19 yang diketahui berdampak ke semua sektor termasuk pariwisata.
"Kami tahun 2020 itu pas Covid-19 itu pendapatannya Rp256 juta. Di tahun 2021 naik jadi Rp602 juta. Di tahun 2022 sampai bulan Agustus, bisa sampai Rp867 juta," kata Rizal.
Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Desa, PGN akan Tambah Jumlah Balkondes yang Dibina
Ketika pandemi Covid-19, tenaga kerja pun tak ada yang dirumahkan. Mereka yang bekerja dan dibantu warga lainnya, lanjut Rizal, membantu proses pembangunan Balkondes Wringinputih yang berkonsep baru jelang akhir tahun 2022.
"Proses pembangunan ini 50 orang terlibat. Itu sangat berdampak sekali karena pada Covid-19 itu banyak PHK. Kebanyakan masyarakat di sini kan pedagang di TWC borobudur, buruh pabrik, dan pekerja lepas. Pada saat Covid-19 itu sepi wisatawan. Dengan adanya Balkondes ini sangat membantu sekali warga sekitar," tambah Rizal.
Adanya Balkondes Wringinputih bisa menyerap tenaga kerja sekitar 50 orang dari warga setempat. Mereka bekerja untuk mengelola homestay, restoran, pemandu wisata, dan kawasan Balkondes Wringinputih.
Baca juga: Pertamina Dorong Kolaborasi Aggregator dengan UMKM agar Saling Menguntungkan
Balkondes Wringinputih juga menyerap produk UMKM dari warga sekitar seperti jajanan pasar, buah klengkeng, dan paket wisata seperti kunjungan ke kebun klengkeng dan rafting yang ditawarkan warga Desa Wringinputih.
Candi Borobudur sejak dimasukkan sebagai situs warisan dunia pada 1991 belum banyak memberikan keuntungan bagi sebagian besar masyarakat sekitar. Setidaknya itu yang dirasakan sejak 10 tahun yang lalu. Wisatawan baik nusantara maupun mancanegara hanya datang ke Candi Borobudur dan kembali ke tempatnya menginap di luar Kabupaten Magelang.
Baca juga: Cara Menjadi Mitra Binaan Program Pendanaan UMK Pertamina
Pemerintah pun terus berupaya menyusun program untuk memberikan manfaat pariwisata kepada masyarakat di sekitar Candi Borobudur. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahu-membahu membina desa-desa di sekitar Candi Borobudur demi meningkatkan perekonomian desa. Saat ini, perubahan sudah dirasakan oleh masyarakat di sekitar Candi Borobudur.
Vice President Corporate Social Responsibility & Small Medium Enterprises Partnership Program (CSR & SMEPP) Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina melakukan pemberdayaan masyarakat setempat lewat Balkondes Wringinputih.
Balkondes Wringinputih, lanjut Fajriyah, merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk pemberdayaan masyarakat desa di sekitar Wringinputih yang berbasis pariwisata.
"Balkondes Wringinputih itu adalah konsep pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada pariwisata dan diharapkan nantinya bisa meningkatkan perekonomian desa tersebut dan desa sekitarnya. Konsep di Wringinputih itu adalah homestay dan dilengkapi dengan berbagai kegiatan wisata di Candi Borobudur dan sekitarnya," ujar Fajriyah kepada Kompas.com saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Baca juga: UMKM Pertamina Sasar Pasar Global Lewat SME’s HUB ASEAN SUMMIT 2023
Fajriyah mengatakan, Pertamina mengalokasikan anggaran untuk pembangunan gedung dan aset-aset yang ada di Balkondes Wringinputih. Selain itu, Pertamina juga mengalokasikan anggaran untuk membina pengelola Balkondes Wringinputih.
"Program ini (TJSL Pertamina Balkondes Wringinputih) merupakan program berkelanjutan. Program Balkondes ini sudah ada dari tahun 2017 dan kini kami melakukan renovasi dan penyegaran terhadap aset-aset yang ada di Balkondes. Kami memberdayakan masyarakat lokal. Saat ini pengelolaannya kami bekerjasama dengan BUMdes yang juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Magelang dan masyarakat sekitar," kata Fajriyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.