Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KemenKopUKM Dukung Inisiatif Grab dan OVO Fasilitasi UMKM Naik Kelas

Kompas.com - 07/08/2023, 16:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mendukung langkah Grab Indonesia dan OVO yang ikut memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya sektor kuliner, untuk go digital dan naik kelas (scalling up).

"Bahkan, sekarang, sudah masuk ke pasar-pasar penjual sayur buah dan kebutuhan sembako sehari-hari. Itu akan berdampak besar, terutama pada omzet atau pendapatan mereka," ujar MenKopUKM Teten Masduki pada acara Hajatan UMKM 2023 (Menuju Hari UMKM Nasional), di Fresh Market Bintaro, Tangerang Selatan, Banten seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Pada acara hasil kolaborasi Grab, OVO, dan KemenKopUKM itu juga hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Teten mengatakan mayoritas pelaku UMKM berada di sektor kuliner.

"Di sektor kuliner inilah, kita mempunyai keunggulan yang bisa bersaing dengan industri. Bahkan, bisa bersaing dengan usaha-usaha besar di sektor kuliner," kata Teten.

Menurut Teten, keberagaman sektor kuliner yang dimiliki dari Aceh hingga Papua seharusnya menjadi fokus dalam pengembangan UMKM.

"Sehingga, sektor ini tidak bisa dikapitalisasi hanya oleh satu dua brand atau investasi besar saja," ujar Teten.

Baca juga: Hari UMKM Nasional, Ini 10 Pelaku UMKM Sukses dan Inspiratif di Indonesia

Lebih dari itu, terkait UMKM naik kelas, menurut Teten, ajang seperti ini menjadi momentum untuk berkembang. Pedagang kuliner kecil-kecil dan para pedagang pasar tradisional bisa menjangkau konsumen lebih luas.

"Sehingga, mereka tidak harus sewa toko di tempat mahal. Dan dengan begitu, mereka bisa naik kelas. Jadi, ketika market semakin besar, pendapatan makin besar, itu indikator naik kelas yang sebenarnya itu," kata Teten.

Teten menyebutkan, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah on boarding.

"Sekarang, kami bersama e-commerce sedang menyasar Secondary City, atau pelaku UMKM yang ada di kota-kota pinggiran, termasuk pasar tradisional," ujar Teten.

Di Indonesia, ada sekitar 18 ribu pasar tradisional, di mana satu pasar bisa dihuni ratusan pedagang.

"Kalau ini kita hubungkan dengan market online, saya kira akan terkejar target 30 juta UMKM on boarding," kata Teten.

Baca juga: Libatkan 2.548 UMKM, Jember Fashion Carnival Pecahkan Rekor MURI

Langkah pemerintah lainnya dalam meningkatkan UMKM on boarding adalah pembangunan infrastruktur internet.

"Kami juga mendukung dari segi pembiayaannya. Jadi, program pemerintah dalam hal digitalisasi UMKM itu harus bermitra dengan industri e-commerce," ujar Teten.

Sementara Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, Hajatan UMKM ini adalah bentuk apresiasi Grab kepada seluruh pelaku UMKM Indonesia.

"Dan Hajatan UMKM ini adalah jalan menuju Hari UMKM Nasional pekan depan," kata Neneng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau