JAKARTA, KOMPAS.com - Demam bisnis angkringan belakangan tengah melanda anak-anak muda di kota besar di Indonesia. Pada awalnya marak ditemui di Yogyakarta dan Surakarta, kini angkringan bisa ditemui di mana-mana dengan mengusung berbagai konsep.
Namun, banyak yang berpikir bahwa bisnis angkringan adalah bisnis sampingan dan bisa dikerjakan dengan asal-asalan. Ini karena angkringan tak lebih dari gerobak yang di atasnya tersedia berbagai makanan.
Tentu mindset seperti itu harus dihilangkan. Jika dikelola dengan serius dan direncanakan secara matang, tidak mustahil bisnis angkringan bisa berkembang dan memberi cuan.
Baca juga: 5 Strategi Cerdas Dongkrak Ekspor Buah Asli Indonesia
Lantas, bagaimana cara untuk memulai bisnis angkringan? Berikut adalah tipsnya:
1. Susun Perencanaan Secara Matang dan Tentukan Lokasi
Sebelum memulai suatu usaha apapun, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah membuat atau menyusun suatu perencanaan dengan matang dan cermat. Adanya perencanaan ini dimaksudkan agar usaha yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan yang dikehendaki dengan lancar.
Selain rencana bisnis, lokasi menjadi satu hal yang menentukan kesuksesan bisnis angkringan ini. Upayakan lokasi angkringanmu berada di tempat yang memungkinkan banyak orang mengaksesnya, dan bisa menjadi tempat berkumpul.
Bisnis angkringan bisa dimulai jika barang-barang yang diperlukan tersedia secara lengkap. Oleh karena itu, lengkapi kebutuhan yang diperlukan seperti membuat gerobak angkringan, alat-alat memasak, hingga kebutuhan bahan pokok terlebih dahulu.
Lainnya adalah tempat duduk pembeli, apakah perlu menggunakan kursi ataukah cukup dengan menggunakan tikar untuk lesehan. Hal ini perlu disiapkan dengan matang.
Bisnis angkringan tidak harus besar. Mungkin, biaya pengeluaran awal paling besar ada pada peralatan dan gerobak warung. Untuk modal bahan makanan dan minuman, bisa disesuaikan dengan kemampuan Anda asal tidak menghilangkan esensi atau ciri khas menu dari warung angkringan.
Jika memasak menu makanan tambahan angkringan sedikit memberatkan Anda di awal, terapkan sistem konsinyasi atau titipan makanan dan minuman dari para produsen. Selain untuk membantu sesama pengusaha, Anda dapat menambah variasi menu tanpa menambah beban waktu serta tenaga.
Baca juga: Bingung Menentukan Jenis Usaha yang Akan Dirintis? Perhatikan 4 Faktor Ini
Ciptakan inovasi lewat makanan dan minuman yang disajikan. Misalnya, gorengan atau sate-satean dikembangkan agar memiliki varian yang lebih unik, kalau biasanya hanya ada sate ceker, telur puyuh, dan lainnya, Anda dapat tambahkan sate nugget, sate dimsum, serta jenis sate lain yang lebih modern.
Untuk minuman tradisional, jika biasanya angkringan fokus menyajikan minuman hangat, seperti bandrek, bajigur, dan susu telor madu jahe (STMJ), Anda dapat tambahkan menu ragam jamu tradisional untuk orang-orang yang datang. Tonjolkan sisi unik dan bermanfaat dari ide baru yang Anda kembangkan.
Konsep warung pada angkringan tidak membuat Anda jadi sembarangan dalam menjaga kebersihannya. Mulai dari tempat hingga menu yang disajikan perlu dijaga kebersihan wadah serta bahan bakunya. Utamanya jika proses meracik minuman atau pembuatan makanan dapat dilihat langsung oleh konsumen, aspek kebersihan alat serta prosesnya ini penting sekali untuk dijaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya