Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Menentukan Jenis Usaha yang Akan Dirintis? Perhatikan 4 Faktor Ini

Kompas.com - 06/08/2023, 15:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Anda ingin membangun usaha, tapi bingung memilih jenis usaha yang akan dirintis? Apakah Anda harus memilih bisnis yang sedang popular atau memilih bisnis sesuai passion Anda?

Untuk memulai membangun usaha, penting bagi Anda untuk menemukan peluang bisnis. Jika Anda telah memiliki ide bisnis, Anda perlu mengevaluasi lebih dulu, apakah bisnis tersebut mungkin untuk dijalankan.

Agar tidak salah langkah, berikut empat faktor yang bisa membantu menentukan bisnis apa yang tepat untuk Anda.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Memulai Usaha Kecil? Perhatikan 4 Hal Ini

1. Ketahui Kekuatan Anda

Kenali dan pahami kekuatan apa saja yang Anda miliki. Dengan menggunakan kekuatan Anda, dapat membantu Anda unggul dalam bisnis apa pun.

Tapi janga lupa, nantinya bisnis Anda pasti akan mendorong Anda untuk berkembang, jika bisnis tersebut mengharuskan Anda untuk keluar dari zona nyaman, Anda mungkin juga akan mengalami kesulitan.

Jadi, pertimbangkan kekuatan terbesar Anda dan temukan sesuatu yang lebih mencerminkan keahlian Anda.

2. Sesuaikan Passion Anda dengan Kebutuhan Konsumen

Ada pepatah yang mengatakan, "lakukan apa yang Anda sukai dan uang akan mengikuti." Namun, kenyataannya tak selalu demikian.

Pasalnya, passion Anda kemungkinan tak selalu sesuai dengan peluang pasar, sehingga sangat penting untuk mengesampingkan hasrat dan motivasi Anda untuk melihat realitas pasar, apa yang diinginkan orang dan apa yang mereka beli sekarang.

Baca juga: 3 Alasan Anda Harus Mulai Membangun Usaha Sendiri

3. Ketahui Keterbatasan Finansial Anda

Tidak peduli seberapa besar peluang bisnis yang ada, jika melebihi modal awal Anda, itu bukanlah bisnis yang tepat untuk Anda.

Tentukan dengan cermat kebutuhan biaya lengkap untuk memulai bisnis dan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga Anda mulai menghasilkan keuntungan.

Mulailah bisnis yang masih dalam jangkauan kemampuan finansial Anda, sehingga ketika bisnis Anda belum menghasilkan keuntungan, kondisi keuangan Anda mampu menopang kebutuhan bisnis.

4. Berpikir Jangka Panjang

Peluang bisnis yang bagus harus didasarkan pada tren jangka panjang, bukan tren jangka pendek.

Lihatlah bisnis secara keseluruhan. Apakah industri ini tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun? Dapatkah Anda masuk pada tahap awal atau apakah pasar sudah dipenuhi dengan pesaing?

Dengan mengevalusia hal tersebut, Anda bisa memiliki gambaran seberapa besar peluang bisnis Anda bisa bertahan dan berkembang.

Memulai bisnis bukanlah usaha yang mudah, namun waktu, usaha, dan tantangan yang ada akan sepadan jika Anda berhasil.

Untuk memberi diri Anda kesempatan terbaik untuk sukses, luangkan waktu untuk menemukan bisnis yang tepat untuk Anda.

Baca juga: 5 Alasan Bisnis Bangkrut, Pelaku Usaha Harus Tahu!

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau