Sementara itu, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina menyatakan kebanggaannya susu ikan pertama di Indonesia dihasilkan dan diproduksi di Indramayu.
"Kami akan terus mendukung penuh dalam pengembangannya ke depan. Apresiasi juga kami sematkan kepada KemenKopUKM atas kolaborasi dan sinergi ini," kata Nina.
Dengan begitu, kata Nina, pihaknya dapat terus meningkatkan status gizi masyarakat dan mampu mengentaskan masalah stunting di wilayahnya.
"Kita mampu memproduksi ikan yang terbesar di Jawa Barat mencapai 40 persen dari total produksi ikan," kata Nina.
Nina menegaskan melalui pemanfaatan olahan hasil laut, ikan diolah menjadi aneka makanan atau asupan yang disukai anak-anak.
"Yang tadinya tidak suka ikan, anak-anak akan suka. Saya yakin, nantinya, anak-anak Indramayu dan Indonesia akan sehat bergizi menuju Indonesia bebas stunting," ucap Nina.
Baca juga: Penjual Ikan di Batu Pasarkan Ikan Secara Online
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Berikan Teknologi Indonesia Yogi Aribawa Krisna menjelaskan, inisiatif produksi hidrolisat protein ikan mulai digulirkan sejak 2016, dalam peringatan Hari Ikan Nasional.
Kemudian, pada 2020, saat pandemi, pihaknya mulai proses desain engineering di Bekasi. Lalu, dilanjutkan pembangunan pabrik dan instalasi mesin di Indramayu.
"Pada 2021 kami menjalankan kemitraan dengan Koperasi Nelayan Mina Bahari di Indramayu dengan melaunching Gerakan Merdeka Protein," kata Yogi.
Tahun ini, ucap Yogi, pabrik sudah dalam posisi stabil untuk house production, setelah mendapat Sertifikat Kelayakan Produksi (SKP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dengan memiliki sertifikat tersebut, kita sudah memulai langkah usaha memproduksi susu ikan dalam kerjasama B to B," kata Yogi.
Yogi berharap pemerintah menjadikan Indramayu sebagai pilot project pengembangan produksi susu ikan.
"Artinya, ini bisa direplikasi di daerah lain dengan pola Blue Protein dan Blue Economy. Sebab, semua produk hilirisasi ini mengandung hidrolosat protein ikan," ujar Yogi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.