Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Untung dan Rugi dari Usaha Frozen Food

Kompas.com - 08/09/2023, 14:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Usaha jualan makanan beku atau frozen food termasuk satu ide bisnis yang terbilang menjanjikan dan mudah dilakukan oleh siapa saja.

Anda bahkan bisa memulainya di rumah dengan peralatan seadanya tanpa perlu banyak modal. Tak heran jika ada banyak orang yang tertarik dengan bisnis ini, termasuk para pemula.

Namun, dibalik keuntungan yang ditawarkan, tentu ada beberapa kelemahan dari bisnis makanan frozen yang perlu dipahami sebelum memulainya.

Penasaran seperti apa untung rugi berbisnis frozen food? Simak dulu ulasan selengkapnya agar tidak salah langkah dari Cermati.com berikut ini:

Keuntungan

Usaha frozen food termasuk bisnis yang cukup mudah diikuti. Ide usaha ini, bahkan bisa dijalankan dengan modal kecil atau skala rumahan.

Bukan hanya itu saja, masih ada banyak keuntungan lain yang bisa diperoleh dengan membuka bisnis ini. Adapun di antaranya sebagai berikut:

1. Ketersediaan Produk yang Beragam

Seperti halnya jenis makanan yang lain, makanan beku juga dipasarkan dengan berbagai jenis dan varian berbeda. Dari segi rasa, bentuk, hingga harganya pun bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dengan pilihan yang beragam inilah yang membuat makanan beku memiliki begitu banyak peminat. Bukan hanya dari kalangan anak-anak tapi juga orang dewasa, karena memang produknya yang tak membosankan.

2. Produknya Awet dan Tahan Lama

Bagi pemula yang baru memulai usaha frozen food, penyimpanan stok bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, produk frozen food yang dijual cukup tahan lama dan tidak cepat busuk. Terutama jika disimpan dalam freezer dengan suhu dingin yang sesuai.

Meskipun demikian, tetap perlu dilakukan pengecekan kondisi dan ketahanan bahan baku dari produk tersebut secara berkala. Pastikan tanggal kadaluarsa produk frozen food masih lama ketika disimpan, agar tetap dalam kondisi baik dan layak konsumsi ketika dijual.

3. Jangkauan Pasar Cukup Luas

Bisnis yang memiliki jangkauan market cukup luas, peluang keuntungan yang dihasilkan tentu juga akan sangat terbuka lebar. Hal inilah yang dimiliki usaha makanan frozen yang hingga kini membuatnya masih sangat ramai peminat.

Ini karena produk bisnis ini dianggap punya rasa yang enak, aman dikonsumsi, penyajiannya praktis dan harganya pun terjangkau, sehingga peminatnya pun datang dari berbagai kalangan usia, bukan hanya anak-anak tapi juga orang dewasa.

Baca Juga: 10 Tips Bisnis Frozen Food Ini Bikin Jualan Laris Manis

Kekurangan

Selain keuntungan yang menarik, ada beberapa kekurangan dari usaha frozen food yang perlu diperhatikan. Karena hal ini akan sangat mempengaruhi jalannya bisnis yang dikembangkan. Berikut beberapa hal di antaranya:

1. Tergantung dengan Mesin Freezer

Hal penting yang perlu dipahami dalam bisnis makanan frozen adalah Anda harus siap dengan mesin freezer. Karena yang namanya makanan beku harus disimpan di lemari pendingin jika ingin kualitasnya tetap bagus, awet dan tahan lama.

Jadi, ketika produk tersebut terlalu lama berada di ruangan dengan suhu normal, kemungkinan besar produk akan cepat rusak atau busuk. Hal ini membuat biaya operasional jadi membengkak, sehingga bisa mempengaruhi harga jual.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau