Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Sukses Membangun Bisnis Kecantikan ala Pemilik Brand Kitschy

Kompas.com - 07/10/2023, 19:03 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri kecantikan menjadi salah satu industri yang memiliki peluang usaha menjanjikan.

Industri ini sangat menguntungkan dan diminati oleh kaum perempuan dari segala usia, sehingga banyak calon pelaku usaha melirik industri kecantikan untuk dijadikan usaha.

Apalagi sekarang tidak hanya perempuan yang membutuhkan produk kecantikan, para pria juga banyak yang menggunakan produk skincare. Hal ini karena, banyak dari mereka yang memiliki kesadaran untuk merawat dirinya.

Bisnis kecantikan memang membutuhkan modal. Tapi bagi kamu yang belum memiliki modal, kamu bisa memulainya dengan menjadi reseller untuk memulai usaha ini.

Baca juga: Ajak Masyarakat Berwirausaha, Mr Kriuk Fried Chicken Bagikan 100 Gerobak Gratis

Ada banyak sekali fokus produk yang dapat kamu pilih dalam industri kecantikan, mulai dari parfum, skincare, make up, alat make up, dan lainnya.

Jika kamu berminat memulai usaha di industri kecantikan, Emiria Larasati atau lebih dikenal Rara, yang merupakan owner brand kecantikan Kitschy membagikan lima tips membangun bisnis kecantikan.

1. Lakukan Persiapan Matang

Sebelum menjalankan suatu usaha, ada baiknya kamu membuat rencana atau persiapan perjalanan bisnis kamu ke depannya.

“Semua harus disiapkan, seperti persiapan untuk campaign dan aspek lainnya harus benar-benar disiapkan,” kata Rara (32), saat ditemui di acara Oh Beauty Festival 2023 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Jum’at (6/10/2023).

Baca juga: Cerita Abella Merintis Usaha Crafting hingga Sukses Gaet Konsumen Luar Negeri

2. Berpandangan Luas

Sebagai owner suatu brand, kamu harus memiliki pandangan yang luas terhadap usahamu. Baik itu produksi, pemasaran, identitas brand, kualitas, dan lainnya.

Rara mengatakan, dirinya selalu berpandangan holistik dan threesixty atau 360. Artinya, kita harus memerhitungkan segala aspek dalam usaha kita.

Baca juga: Jualan Online dan Belum Raih Kepercayaan Konsumen? Ini Tips dari Influencer Edho Zell

3. Adaptif

Perubahan tren yang sangat cepat akan memaksa kamu sebagai pelaku usaha, untuk mampu dengan cepat beradaptasi pada setiap pergantian tren baru.

Kamu harus menciptakan produk yang sesuai dengan tren, sehingga produkmu tidak ketinggalan zaman.

4. Be Mindful

Beradaptasi dengan perkembangan zaman memang dibutuhkan bagi setiap pelaku usaha. Untuk itu, kamu harus mengetahui dengan pasti, tren apa yang sedang berlangsung dan memprediksi tren yang akan datang.

Meski demikian, hindari mengikuti tren yang tidak ada kaitannya dengan produk usahamu.

“Tren memang berjalan terus, tapi tidak mungkin usaha saya yang fokusnya jualan parfum, menjadi jualan hair dryer karena sedang tren hair dryer. Tren harus relatable dengan produk kita, supaya produk kita enggak jadi fosil,” ujarnya setengah bercanda.

Baca juga: Upaya Smesco dan Kemenkop UKM Tumbuhkan Wirausaha lewat Indonesia Digital MeetUp 2023

5. Jaga Loyalitas Konsumen

Banyak dari pelaku usaha yang lalai terhadap pengalaman belanja pelanggannya. Hal ini akan berakibat menurunnya jumlah penjualan dan pendapatan usahamu.

Padahal, penting bagi pelaku usaha menjaga loyalitas konsumen, selain dengan mempertahankan kualitas produk.

Rara mengungkap, cara yang ia lakukan untuk menjaga loyalitas konsumennya yaitu dengan tetap memertahankan identitas brand, personal brand, dan juga inovasi produk dan pengemasan.

Baca juga: UMKM Hadapi Persoalan Hukum? Pakai Aplikasi Ini untuk Dapat Pendampingan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau