KOMPAS.com - Mengelola keuangan bisnis menjadi hal yang penting dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan performa bisnis.
Tak sedikit bisnis yang tampaknya cukup potensial dan menghasilkan profit tinggi, tapi justru gulung tikar. Salah satu alasannya karena pengelolaan keuangan yang tidak tepat.
Untuk itu, mengelola keuangan bisnis perlu dilakukan sedari dini. Jangan sampai hanya fokus pada modal dan profit yang tinggi saja, tapi mengabaikan sejumlah aspek penting lainnya. Pengelolaan keuangan usaha ini seharusnya dilakukan tanpa memandang skala bisnis.
Sehingga, bisnis sebesar atau sekecil apapun tetap perlu menerapkan pengelolaan keuangan dengan baik. Supaya, bisnis bisa terus berkembang ke arah tujuan sesuai harapan.
Lantas, bagaimanakah cara mengelola keuangan bisnis secara efektif dan langkah apa saja yang perlu dilakukan? Simak ulasan selengkapnya dari Cermati.com berikut ini.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan bisnis adalah jangan mencampur aduk keuangan bisnis dan pribadi. Karena hal ini bisa menjadi sumber masalah finansial di masa mendatang. Ada baiknya untuk mengatur kedua pos keuangan tersebut secara terpisah dengan jelas.
Misalnya, Anda punya bisnis minuman cendol dengan omset Rp 750.000 per hari. Angka tersebut adalah penghasilan kotor yang masih harus diputar lagi untuk belanja modal berjualan besok.
Tapi karena keuangan usaha masih jadi satu dengan keuangan pribadi, maka pengeluaran pribadi pun harus menggunakan uang jualan.
Mungkin untuk sekali dua kali pengeluaran pribadi tidak akan mengganggu keuangan bisnis. Tapi bagaimana jika pengeluaran pribadi selalu menggunakan dana hasil usaha?
Jika hal ini dibiarkan, ini bisa membuat keuangan bisnis menjadi tidak sehat dan berpotensi menimbulkan kerugian. Inilah mengapa, memisahkan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi menjadi suatu keharusan.
Bukan cuma memisahkan pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi, dana darurat juga perlu disiapkan sejak awal. Seperti namanya, ada baiknya dana simpanan ini hanya digunakan untuk kondisi mendesak saja.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah preventif untuk membuat bisnis tetap berjalan stabil ketika berada di situasi krisis. Keberadaan simpanan darurat dalam bisnis semakin penting ketika usaha tersebut menjadi sumber pendapatan satu-satunya.
Karena dana tersebut akan sangat membantu bisnis dalam beradaptasi di kondisi keuangan yang tidak menentu. Sekaligus membantu menjaga keberlangsungan bisnis di masa mendatang.
Selain itu, keberadaan simpanan darurat juga meminimalkan risiko berutang dalam bisnis. Sehingga tidak perlu bayar bunga yang tinggi ke pihak pemberi pinjaman.
Melakukan pencatatan transaksi bisnis yang terjadi bukan cuma agar bisa tahu berapa modal dan hasil yang diperoleh serta laba ruginya. Tetapi juga untuk mengetahui berapa besar utang atau piutang yang bisnis miliki.
Lebih jauh, pencatatan tersebut akan memudahkan evaluasi bisnis. Sehingga nantinya akan lebih memudahkan dalam membuat perencanaan anggaran dengan tepat. Termasuk membenahi arus kas yang kurang terpantau dengan baik, hingga meminimalkan kemungkinan adanya penyalahgunaan uang.
Baca juga: 6 Strategi Jitu Pemasaran Online dan Tips Penerapannya dalam Bisnis
Dalam bisnis tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam setiap periodenya. Ada saatnya pengeluaran menjadi lebih besar, misalnya untuk belanja bahan baku, biaya promosi, bayar gaji karyawan dan sebagainya.
Untuk itu, pastikan untuk selalu menyusun rencana anggaran sesuai kebutuhan di tiap periode secara berkala. Jangan lupa untuk menghindari pengeluaran yang dilakukan secara impulsif agar keuangan bisnis tetap aman.
Sekecil apapun pengeluaran yang dilakukan untuk bisnis, pastikan untuk menulisnya dalam rencana anggaran. Dengan begitu, pengelolaan keuangan bisnis akan menjadi lebih transparan dan mudah dilacak.
Mengajukan pinjaman dana untuk modal usaha di zaman sekarang bisa dibilang sangat mudah. Bahkan, hanya dari hp dan dalam beberapa jam dana pinjaman untuk modal usaha sudah cair ke rekening pribadi.
Pinjaman seperti ini biasanya termasuk pinjaman online yang dilakukan via aplikasi. Persyaratan pun relatif mudah dibandingkan jika mengajukan pinjaman ke bank. Akan tetapi, pastikan untuk lebih bijak ketika memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan.
Sebaiknya, ajukan pinjam saat benar-benar membutuhkan dana untuk tambahan modal usaha bukan untuk hal lain. Pastikan juga Anda memiliki kemampuan yang cukup untuk bayar cicilan tepat waktu.
Kemudian perhitungkan berapa besar bunga pinjaman yang dibebankan, tenor dan nominal pinjamannya.
Agar tidak muncul masalah di kemudian hari seperti hutang membengkak, selalu bayar cicilan tepat waktu. Hal ini bisa membantu Anda memiliki riwayat kredit yang sehat.
Sebagai pelaku usaha, wajar jika mengharapkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Meskipun demikian, Anda tetap harus menyusun target keuangan bisnis secara realistis.
Ketika menyusun target keuangan bisnis, ada baiknya susun dalam beberapa tahap berbeda, sehingga hasilnya lebih mudah terpantau.
Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan sumber daya dan kemampuan yang saat ini dimiliki. Agar target finansial yang telah dibuat tercapai, meski masih belum sempurna.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.