KOMPAS.com – Mengelola keuangan usaha akan lebih mudah dengan pembukuan. Baik usaha besar maupun kecil termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu membuat pembukuan untuk mencatat arus masuk dan keluar dana perusahaan.
Pembukuan usaha berguna untuk menjelaskan pemasukan, pengeluaran, hutang piutang, serta laba dan rugi perusahaan. Semua itu akan diakumulasikan ke dalam pembukuan.
Sayangnya, banyak pelaku usaha yang baru menyelami bisnis, terlalu fokus pada penjualan dan pemasaran saja, sehingga aliran kas usaha dikesampingkan. Padahal, mencatat pembukuan seharusnya dilakukan sejak awal.
Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Manajemen Keuangan bagi Sebuah Bisnis
Terlebih lagi saat bisnis kamu berkembang dan penjualan meningkat, kamu perlu mengetahui kejelasan kas perusahaan untuk menghindari selisih dana.
Biasanya pembukuan diserahkan kepada akuntan bisnis yang memang ahli di bidangnya. Akuntan juga dapat memberi saran, apabila terjadi situasi keuangan yang mengancam seperti kebangkrutan usaha.
Namun jika kamu pelaku usaha pemula yang memiliki modal terbatas, kamu bisa belajar membuat pembukuan usaha sendiri dengan benar.
Berikut ini empat jenis pembukuan yang kamu butuhkan, melansir onlinepajak.com
Sebagai langkah awal, kamu dapat membuat buku pengeluaran. Mulai pisahkan apa saja pengeluaran yang ada dalam kurun waktu tertentu, misalnya dalam satu bulan.
Pengeluaran yang perlu kamu catat adalah biaya operasional, biaya bahan baku, gaji karyawan, hutang, dan pengeluaran lainnya. Perhatikan juga jumlah setiap pengeluarannya.
Buatlah satu tabel untuk masing-masing pengeluaran. Dengan begitu, kamu akan mudah mengetahui seberapa besar pengeluaran kamu dalam sebulan.
Kamu dapat mengevaluasi dan membuat strategi bisnis ke depannya melalui hasil catatan pengeluaran tersebut.
Baca juga: Mengenal Untung Rugi Bangun Bisnis dengan Modal Pinjaman
Kamu membutuhkan buku pemasukan sendiri yang terpisah dengan buku pengeluaran. Buku ini berisi apa saja pemasukan dana usaha dalam sebulan.
Pemasukan yang dapat kamu catat dalam pembukuan ini adalah jumlah penjualan, masukan modal, hingga piutang yang telah dibayar. Buatlah tabel untuk memudahkannya.
Untuk pembukuan ini, lebih baik kamu mencatatnya setiap hari. Dengan begitu tidak ada selisih ketika merekap semua pemasukan dalam sebulan. Dengan buku pemasukan, kamu dapat mengetahui berapa besar pendapatan usaha.
Buku pemasukan dan pengeluaran telah dilakukan secara terpisah, namun kamu butuh satu buku lagi untuk mencatat keduanya. Kamu dapat membuat buku kas utama.