KOMPAS.com – Salah satu tujuan membangun usaha adalah untuk menghasilkan keuntungan. Untuk mencapai hal tersebut, Anda perlu memahami cara mengelola keuangan.
Apalagi, umumnya banyak pengeluaran di masa-masa awal membangun usaha dan keuntungan yang didapat belum terlalu besar.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk mengatur keuangan, mulai dari mengelola modal usaha hingga keuntungan yang didapat dari usaha, sehingga meminimalkan risiko bangkrut.
Melansir website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa tips mengelola keuangan untuk para pelaku usaha, termasuk usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca juga: 3 Tips Memulai Bisnis Online bagi Pelaku UMKM
Setiap pemasukan dan pengeluaran bisnis harus dicatat setiap hari, agar dapat terkontrol dengan baik.
Dengan pencatatan ini, pelaku UMKM setidaknya menjadi tahu berapa biasa operasional, keuntungan, dan berapa modal yang digunakan untuk usahanya.
Pelaku UMKM sering kali menyatukan antara keuangan pribadi dengan keuangan usahanya.
Padahal hal tersebut bisa memengaruhi pengambilan keputusan, menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha, dan menyulitkan ketika evaluasi kinerja usahanya.
Para pelaku usaha harus memisahkan pencatatan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, termasuk jika pelaku usaha “menggaji” dirinya sendiri, maka segala kebutuhan pribadi harus diambil dari pos gaji tersebut.
Baca juga: Simak Cara ini Untuk Membangun Daya Saing Bisnis
Jika keuangan usaha sudah dicatat dengan baik dan akurat, maka laba bisa disisihkan sebagai dana cadangan untuk melindungi usaha Anda, dalam bentuk dana darurat dan asuransi.
Dalam menjalankan usaha, utang dapat menjadi peningkat bisnis usaha Anda. Namun, terkadang utang bisa menjadi bom waktu bagi bisnis Anda.
Salah satu tips agar utang tetap terencana dan terkelola dengan baik yaitu, rasio utang Anda tidak boleh lebih dari 50% terhadap aset Anda dan utang tidak boleh lebih dari 30% terhadap pendapatan.
Jika utang Anda melebihi persentase di atas, maka Anda sebagai pelaku UMKM perlu segera menyusun strategi untuk melunasinya.
Baca juga: 11 Strategi Ampuh Meningkatkan Pemasaran Bisnis Waralaba
Para pelaku UMKM harus menentukan seberapa besar target pendapatan yang harus dicapai di masa depan.
Selain itu, evaluasi bisnis secara berkala dibutuhkan untuk mengetahui progress pencapaian target pendapatan, keefektifan kegiatan operasional, dan sebagai bahan dalam menyusun strategi untuk rencana bisnis Anda di masa depan.
Hal ini juga akan membantu Anda mengetahui kondisi keuangan bisnis Anda, apakah pengeluaran dan pemasukannya sesuai atau apakah ada yang perlu dievaluasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.