Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Tidak Salah, Pahami Kelebihan dan Kekurangan Endorsement Artis

Kompas.com - 26/02/2024, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Meskipun engagement yang dihasilkan mungkin tidak sebesar influencer besar, namun tetap bisa memberikan hasil. Asalkan, Anda memilih influencer yang memang punya kredibilitas dan berkompeten di bidangnya.

Baca juga: Mengenal Endorsement Strategi Marketing yang Efektif

Kekurangan Endorsement

Kendati punya banyak manfaat lebih untuk perkembangan bisnis, nyatanya kegiatan endorsement juga punya sejumlah kekurangan. Tentunya setiap pebisnis ingin agar strategi pemasaran yang dilakukan bisa memberikan hasil yang memuaskan.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja kekurangan yang dimiliki strategi ini.

Adapun kekurangan dari kegiatan endorsement adalah sebagai berikut:

1. Perlu Biaya yang Relatif Besar

Endorsement yang dilakukan dengan menggunakan publik figur atau influencer biasanya memerlukan biaya yang relatif besar. Terlebih jika influencer yang dipilih memiliki followers yang banyak atau sudah punya nama, seperti selebriti atau artis besar. Tentunya mereka sudah punya standar fee yang cukup tinggi.

Sementara itu, terkadang biaya besar yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Untuk itu, penting sekali memilih influencer yang tepat saat ingin melakukan endorsement. Bukan hanya soal nama besar saja tapi juga kesesuaian dengan niche bisnis Anda.

2. Influencer Membayangi Produk yang Di-endorse

Kekurangan dari endorsement selanjutnya adalah produk yang diiklankan bisa dibayang-bayangi influencer atau figur publik tersebut. Hal ini terjadi ketika figur publik yang dipilih memiliki image yang lebih dominan dibanding produk yang di-endorse. Sehingga membuat identitas brand atau produk yang di-endorse terkalahkan.

Tokoh publik sebagai endorser dapat membuat perhatian calon konsumen terdistraksi atau teralihkan. Hal ini kemudian dikenal dengan sebutan shadow. Jika dilihat, konsumen memang tampak sangat antusias terhadap produk.

Tetapi nyatanya antusias yang ditujukan hanya pada sosok figur publik yang menawarkan produk tersebut. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pelaku bisnis. Terlebih jika mereka sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai endorsement tersebut.

Dengan mengetahui apa saja plus minus dari teknik pemasaran tersebut, ini akan membantu memilih endorsement dengan tepat, sehingga mengurangi potensi kerugian dan meningkatkan hasilnya.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau