Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 6 Alasan Pelanggan Tak Kembali Lagi, Pelaku Usaha Harus Tahu

Kompas.com - 27/02/2024, 14:59 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat menjalankan suatu usaha, kita tentu ingin menjaga loyalitas pelanggan. 

Tak bisa dipungkiri, loyalitas pelanggan dapat mempertahankan keberlangsungan dan perkembangan bisnis yang kita jalani.

Oleh sebab itu, salah satu fokus utama dalam mempertahankan bisnis adalah adalah memelihara pelanggan yang sudah ada.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Pelanggan Tetap Setia

Namun, hal itu tak selalu berjalan lancar. Ada kalanya, ketika pelaku usaha sudah melakukan berbagai cara untuk menghadirkan pengalaman berbeda, pelanggan tetap memilih tak kembali.

Apa penyebabnya? Melansir Entrepreneur, ada 6 alasan yang menyebabkan pelanggan tak kembali.

1. Harga yang Tidak Jelas

Saat Anda menampilkan harga di media sosial atau di store, pastikan Anda menampilkan harga asli yang sesuai.

Munculnya biaya tambahan tersembunyi di akhir proses pembayaran ataupun kenaikan harga yang mengejutkan akan menghancurkan kepercayaan pelanggan dengan cepat.

Pelanggan menginginkan prediktabilitas harga dan transparansi terkait apa yang mereka bayar.

Periksa kembali struktur harga yang akan diserahkan pada pelanggan. Misal ada biaya packing atau upgrade, pastikan pelanggan mengetahuinya sebelum Anda memberikan total pembayaran.

2. Kurangnya Komunikasi

Setelah pelanggan membeli produk atau layanan Anda, apa yang Anda lakukan?
Anda dapat melakukan komunikasi lebih lanjut mengenai produk yang telah mereka beli.

Jika tak ada komunikasi lebih lanjut, pembeli akan dengan mudah tidak kembali lagi untuk membeli produk Anda, karena lupa.

Tapi, jika Anda menanyakan pada mereka, bagaimana pengalaman mereka memakai produk Anda, mereka akan merasa istimewa.

Hal ini akan membuka peluang untuk mereka membeli produk atau layanan lain dari bisnis Anda.

Baca juga: 4 Cara Memberi Reward kepada Pelanggan Setia

3. Respons yang Buruk

Ada kalanya pelaku usaha merasa telah menghasilkan produk atau memeberikan layanan terbaik, sehingga saat ada konsumen yang komplain, pelaku usaha tidak terima dan justru menghadapinya dengan emosi.

Padahal, ketika pelanggan komplain atas produk atau layanan Anda, sebenarnya itu bisa menjadi keuntungan bagi Anda.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau