Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Ketakutan yang Kerap Menjangkiti Pebisnis Pemula, Apa Saja?

Kompas.com - 07/03/2024, 14:17 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Untuk mengambil langkah besar tentu memerlukan keberanian yang sama besar pula. Sayangnya rasa takut seringkali menjadi alasan untuk tidak berani mencoba membuka bisnis.

Meskipun terjun ke dunia bisnis memang tidak lepas dari tantangan, namun terkadang menjalani bisnis tidak seburuk ketakutanmu.

Mulailah tumbuhkan mentalitas pebisnis yang berani mengambil peluang. Apabila menemukan hambatan, coba untuk cari bagaimana cara mengatasinya.

“Untuk mengawali bisnis pasti banyak pertimbangan dan rasa takut. Tapi yang harus dilakukan adalah cari cara bagaimana mengatasi rasa takut tersebut,” ucap Nyala Coach aplikasi Sisternet Fellexandro Ruby pada peluncuran fitur baru Finansister di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Perkuat Literasi Digital Bagi Perempuan, XL Axiata-OCBC Indonesia Luncurkan Finansister

Coach Ruby juga membagikan tips cara mengatasi ketakutan yang seringkali muncul saat mengawali sebuah bisnis sebagai berikut,

1. Produk tidak laku

Salah satu ketakutan utama para bebisnis adalah takut produk yang dijualnya tidak laku di pasaran. Tentu saja hal ini akan berdampak pada kerugian hingga berujung gulung tikar.

Banyak pebisnis yang tidak memperhitungkan stok barang dan potensi penjualan. Kesalahan di sini adalah pebisnis sudah stok barang dalam jumlah yang langsung banyak saat baru memulai bisnis. Sementara minat pembeli dan rata-rata penjualan belum terlihat jelas.

Untuk mengatasi hal ini, pebisnis dapat memulai menjalankan bisnis dengan sistem affiliate produk.

Melalui sistem penjualan ini, pebisnis tidak perlu takut barang tidak laku. Karena jumlah yang dipasarkan tidak banyak dan pebisnis bisa melihat tingkat penjualan barang tersebut di masyarakat.

2. Produk tidak terkenal di pasar

Ketakutan para pebisnis selanjutnya adalah takut produk tidak terkenal di masyarakat. Brand yang awam terdengar biasanya sulit menarik pembeli.

Baca juga: Founder EITR Fragrance Bagikan 5 Tips Memulai Bisnis

Untuk mengatasi ini, kamu bisa lakukan survey dan voting untuk mencari tahu produk apa yang belakangan ini banyak dicari oleh pelanggan.

Gunakan relasi dengan meminta bantuan kepada teman atau kerabat yang memiliki banyak followers dan mempunyai power untuk berinteraksi dengan target pasar.

Dengan begitu akan lebih mudah memperkenalkan produk yang memang tren dikalangan masyarakat.

3. Tidak bisa memenuhi permintaan

Saat permintaan pasar mulai mengalami kenaikan, banyak pebisnis yang taku dan belum siap menghadapinya.

Beberapa dari mereka justru jadi sulit mengurus produk dan berujung gagal produksi. Ini mungkin saja terjadi saat bisnis tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan sesuai target.

Untuk mengatasinya, gunakan sistem Pre-order untuk bisnis kamu. Sehingga ada data yang lengkap berapa jumlah pesanan yang harus diselesaikan.

Tidak perlu memaksakan pre-order dalam jumlah banyak, cukup penuhi target sesuai dengan kemampuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau