Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abel Jatayu, Lulusan Ilmu Sejarah yang Kini Berbisnis Minuman Sereal

Kompas.com - 09/03/2024, 10:00 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di zaman yang serba cepat, semua orang menyukai hal yang praktis. Berbagai bisnis makanan dan minuman praktis pun mulai bermunculan.

Salah satu contohnya adalah bisnis minuman sereal. Untuk memenuhi gizi dalam tubuh, orang akan memilih makanan atau minuman yang ready to eat atau ready to drink.

Melihat kenyataan itu, Abel Jatayu menciptakan bisnis minuman sereal bergizi yang dinamakan dengan Numbuk. Numbuk adalah usaha minuman sereal alami dari kacang-kacangan dan beras yang dijadikan ke dalam bubuk untuk diseduh dan diminum.

Baca juga: Di Tangan Muhamad Nuhin, Biji Kurma Berhasil Diolah Jadi Minuman Kesehatan

Latar Belakang Usaha

Abel mulai membangun bisnis Numbuk sejak 2019. Awalnya, Abel hanya melanjutkan usaha keluarganya, yaitu bisnis snack sehat dari kacang-kacangan. Kemudian, ia mengembangkan produk baru, yaitu minuman sereal dari bahan-bahan alami.

“Waktu lulus S1 saya nunggu beasiswa buat S2 ke luar tapi enggak dapet-dapet, jadinya saya lanjutin usaha keluarga dan ngembangin produknya. Dengan pakai bahan yang sama namun beda produk, saya buat minuman sereal,” kata Abel, di Jakarta (07/03/2024).

Bisnis ini ia bangun juga untuk mempermudah orang untuk mengonsumsi produk serat dalam negeri. Ia berangkat dari riset penelitian yang dilakukan Kementrian Kesehatan tahun 2018.

Kementerian Kesehatan menyatakan masyarakat Indonesia kekurangan serat harian. Akhirnya Ia memakai kacang, beras, dan biji-bijian untuk dijadikan minuman yang mudah dikonsumsi.

Abel mengaku tak punya basic untuk berbisnis karena dirinya merupakan lulusan dari jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Diponegoro. Namun, ia bertekad untuk melanjutkan usaha keluarganya dan ingin terus mengembangkan produk Numbuk.

Cara Mempertahankan Usaha

Saat awal mengembangkan usaha, Abel memerlukan dana untuk mengembangkan produk Numbuk. Ia bahkan menggunakan pinjaman.

Usahanya baru jalan satu tahun, lalu setelah itu ditimpa pandemi. Awalnya ia sempat terpikirkan untuk ingin menutup usahanya tersebut.

Berkat dukungan dan nasehat dari orang tuanya, Abel melewati masa jatuh bangun tersebut. Abel berhasil mempertahankan Numbuk menjadi bisnis yang sukses.

“Baru awal buka Numbuk waktu itu udah kena pandemi, penjualan ancur, usaha snack keluarga juga terkena dampaknya. Saya enggak yakin mau lanjutin usaha ini waktu itu, tapi berkat nasehat dari ayah, saya enggak jadi tutup usaha ini. Ajaibnya saat itu justru malah ditolong sama pendapatan dari Numbuk ini,” jelas pria berusia 31 tahun itu.

Hingga saat ini usaha Numbuk dapat terbilang sukses. Numbuk dapat memperkerjakan tujuh orang tenaga kerja dari Salatiga, sesuai usaha lokasi Numbuk.

Numbuk juga dapat membuka gerai atau toko fisiknya di Salatiga. Di situ ada rumah produksi dan rumah wisata.

“Di Salatiga kita buka toko untuk jualannya, rumah produksi, sampai rumah wisata. Jadi customer yang beli produk Numbuk bisa lihat secara langsung proses pembuatannya Numbuk,” jelas Abel.

Dalam sebulan Numbuk dapat meraup omzet sekitar Rp 20 juta, dengan kuantitas yang laku rata-rata sebanyak 100 pcs.

Baca juga: 4 Tips Sukses Membangun Usaha Minuman Herbal

Keunggulan Produk Numbuk

Semua produk Numbuk alami menggunakan hasil pertanian lokal yang telah dipilah sedemikian rupa. Dengan hasil pertanian seperti kacang-kacangan dan beras, membuat produksi Numbuk rendah akan lemak, gula, dan kalori.

Seperti klaimnya yaitu minuman sereal, produk Numbuk memiliki rasa yang manis, enak untuk dinikmati dan mengenyangkan, sehingga aman dan nyaman bagi lambung.

Maka dari itu, semua produk Numbuk kaya akan serat dan nutrisi. Produk Numbuk mempunyai banyak manfaat, seperti melancarkan metabolisme tubuh, dan lainnya yang baik bagi tubuh.

Produk-produk Numbuk telah bersertifikat halal dan sudah lulus BPOM. Produk Numbuk juga tidak menggunakan bahan pengawet, produk ini bisa awet hingga 18 bulan bukan karena pengawet, melainkan karena kandungan airnya yang berada di bawah 5 persen.

Proses Produksi Numbuk

Abel membeberkan proses produksi Numbuk yaitu dimulai dari pembelian bahan dari petani lokal yang sudah dipilah. Setelah itu di rumah akan dipilah lagi dengan memilih yang terbaik. Lalu kacang atau beras yang digunakan akan disangrai sampai matang, lalu dibuat menjadi tepung, dan dikemas.

Produk Numbuk terdiri dari minuman dengan berbagai varian rasa seperti kacang hijau, kacang kedelai, beras hitam, dan beras merah. Dengan menggunakan bahan alami serta proses produksi tersebut, produk tersebut dibandrol hanya dari Rp 20.000 hingga yang termahal Rp 65.000, dengan beras hitam varian best seller-nya.

Contoh Produk Numbuk di Pameran Dhawafest 2024Kompas.com - Ester Claudia Pricilia Contoh Produk Numbuk di Pameran Dhawafest 2024
Kendala usaha

Kendala saat menjalankan usaha Numbuk ini kerap ditemui Abel saat ia melakukan pemasaran. Produknya cukup baru dan masih membutuhkan brand awareness yang lebih lagi.

“Karena produk baru, customer masih asing sama Numbuk, jadinya waktu awal ngerasain, katanya aneh, tapi setelah mencoba kedua kali atau selebihnya mereka mulai antusias. Kata mereka juga enak dan lebih gampang dikonsumsi,” ucap pria asli Salatiga itu.

Mengatasi kendala pemasaran itu, Abel pun tak ketinggalan dalam menggunakan digital marketing. Dengan menggunakan digital marketing, produk Numbuk bisa sampai ke Papua, Aceh, dan Pulau Sumatera lainnya.

UMKM Binaan Bank Mandiri

Selama menjalani usaha, Abel mengaku dapat banyak dukungan dari pemerintah. Ia mendapat binaan seperti pembelajaran tentang digital marketin, mengurai persoalan-persoalan bisnis, dan masih banyak lagi. Mulai dari 2023 lalu, Numbuk resmi menjadi UMKM binaan Bank Mandiri.

Dengan dibina Bank Mandiri, Numbuk selalu diajak untuk pameran, seperti contohnya Dhawafest 2024. Itu adalah pameran pertama kali Numbuk di luar Jawa Tengah. Selama ini Numbuk hanya mengikuti bazar atau pameran di sekitar Jawa Tengah saja.

“Di Dhawafest ini pertama kalinya kita pameran di luar Jawa Tengah, berkat ajakan dari bank Mandiri,” ungkap Abel.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Minuman Kekinian dengan Modal di Bawah Rp5 Juta

Pada akhir Abel mengungkapkan harapannya, agar produk Numbuk dapat dinikmati oleh seluruh Masyarakat Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau