JAKARTA, KOMPAS.com – Fesyen akan selalu mendapat tempat di mata konsumen. Bagaimanapun, setiap orang suka berpenampilan menarik dan mengikuti tren fesyen.
Salah satunya adalah setiap orang terlihat kece saat foto (OOTD) dengan mengenakan Outfit Of The Day. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa fesyen menjadi industri yang dinamis dan terus memiliki inovasi baru.
Selalu mengikuti trend menjadi kunci keberhasilan bagi pelaku usaha di bidang fesyen. Hal ini pula yang dilakukan owner Trick & Tricky Hilda Turaiza.
Dia menceritakan bahwa bisnis fesyen yang dia jalankan ini bermula saat dia gemar foto dengan baju OOTD serta mempostingnya di sosial media.
“Aku sering OOTD-an. Maunya kalau di foto kelihatan bagus walaupun dulu body aku plus size,” ungkap Hilda saat diwawancarai oleh Kompas.com di acara Bronis UMKM, Kamis (14/03/2024).
Berangkat dari kegemarannya tersebut, pada tahun 2015 Hilda memutuskan membuat Brand Trick & Tricky yang bergerak di industri fesyen plus size friendly.
Menurut Hilda pada saat itu, seseorang yang punya body plus size juga bisa terlihat fashionable.
“Sebenarnya ingin orang yang plus size bisa terlihat fashionable dan stylish. Jadi dulu kepikiran gimana ya supaya baju terlihat bagus terus di aku, akhirnya aku bikin sendiri produk yang modelnya cocok dan aku banget,” ungkap Hilda.
Baca juga: 4 Jenis Usaha Fesyen yang Berpotensi Menghasilkan Cuan
Hal ini juga menjadi latar belakang Hilda memberikan nama “Trick & Tricky”. Menurutnya, membuat produk fesyen yang pas dan bisa terlihat bagus di saat dikenakan oleh mereka yang plus size membutuhkan trick khusus yang pastinya tricky.
Walaupun tidak memiliki background fesyen sebelumnya, Hilda mulai menyelami industri fesyen karena suka mix n match pakaian.
Hobi Hilda yang update dengan tren fesyen membuat Trick & Tricky mampu bersaing dengan perkembangan fesyen di masyarakat.
Terbukti dengan konsistensi dan kesungguhan, saat ini Hilda berhasil mengeluarkan catalog setiap minggunya dengan jumlah produksi ratusan pics.
“Kita mengeluarkan catalog model baju terbaru tiap minggunya dan sekali produksi bisa 100 pieces. Jadi per tahun bisa ratusan model dengan ribuan pieces fesyen yang kami hasilkan,” papar Hilda.
Tahun ini Trick & Tricky mengeluarkan koleksi lebaran dengan inspirasi tren outfit Melayu. Hilda mengusung tema yang lebih polos sebagai ciri khas koleksi Hari Raya 2024.
“Jadi selain dipakai untuk lebaran, model tahun ini bisa dipakai untuk sehari-hari di acara lain tidak hanya saat lebaran saja,” jelas Hilda.
Baca juga: Ingin Mengusung Brand Fesyen Sendiri? Begini Caranya
Trick & Tricky mengandalkan kekuatan sosial media dalam promosi produknya. Khususnya selama 10 tahun, penjualan terbesar melalui platform instagram.
“Kita sekarang bersaing di dunia digital. Jadi untuk menghadapi persaingan bisnis fesyen, kita harus mampu berinovasi dan kreatif. Sehari minimal aku buat 2 konten dan konsisten juga jam uploadnya,” lanjut Hilda.
Trick & Tricky juga berupaya fleksibel dengan melihat momen penting untuk menaikkan penjualan. Misalnya merilis koleksi edisi Lebaran, Chinese New Year, bahkan Valentine.
Beberapa pelanggan yang ingin model terbaru selalu didengarkan oleh Trick & Tricky sebagai bentuk loyalitas dan kedekatan dengan pelanggan.
Sehingga salah satu kunci kesuksesan brand ini didapatkan dari kerja cepat para pegawainya. Menganut sistem “Roro Jonggrang”, Trick & Tricky mampu memproduksi pesanan dalam waktu singkat.
“Intinya fokus dalam berbisnis, selalu menciptakan yang baru, bangun kedekatan dan loyal dengan pelanggan,”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.