Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rully Mustakimah, Lulusan Sastra Arab yang Lihai Meracik Sabun Herbal

Kompas.com - 15/03/2024, 16:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rumah yang terletak di Jalan H Noor Pejaten Barat Jakarta Selatan itu terlihat sepi. Tidak terlihat aktivitas pekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Halamannya lumayan luas. Ini berbeda dari rumah-rumah di sekitarnya yang rata-rata sudah tak punya sisa lahan di bagian depan. Dilihat sekilas, rumah itu tampak seperti tempat tinggal pada umumnya.

Rumah itu adalah kediaman Rully Mustakimah (50), owner sabun herbal organik dengan merek Tanzif. Meski dari luar terlihat seperti rumah pada umumnya, namun begitu melangkahkan kaki ke dalam, terdapat fasilitas produksi yang dipakai untuk memasak bahan baku serta pemrosesan sabun herbal.

Baca juga: Prihatin Kondisi Air di Jakarta, Rully Ciptakan Sabun Herbal Ramah Lingkungan

Memang, fasilitas produksi tersebut terlihat sederhana karena skala usaha yang dijalankan masih UMKM. Namun demikian, fasilitas tersebut telah memenuhi standard yang ditetapkan BPOM.

“Bagi pelaku UMKM, mendapatkan perizinan terutama dari BPOM membutuhkan perjuangan tersendiri. Sebagai pelaku usaha, proses ini merupakan tahap untuk membuktikan keuletan,” kata Rully saat ditemui Kompas.com, Jumat (23/2/2024).

Di bawah bendera CV Berkah Bersama Tanzif, Rully memproduksi sabun herbal dengan memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai bahan bakunya. Sebut saja kelor, kunyit, susu kambing, hingga bunga calendula.

Seiring dengan berkembangnya usaha, Rully memahami bahwa bisnis tak cukup hanya dengan legalitas usaha. Lebih dari itu, sabun herbal yang diproduksinya harus memiliki sertifikat dari otoritas terkait. Sebut saja sertifikat halal dari MUI serta sertifikat keamanan produk dari BPOM.

Butuh Keuletan

Di sinilah jiwa kewirausahaan benar-benar diuji. Pasalnya, sertifikat keamanan produk dari BPOM bisa diterbitkan jika si produsen atau UMKM telah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan.

Syarat-syarat tersebut meliputi tempat produksi, bahan yang digunakan, hingga proses produksinya. Tak jarang, sertifikasi memakan waktu berbulan-bulan guna memastikan produk yang dihasilkan benar-benar higienis dan aman dipakai konsumen.

Ketatnya syarat yang diterapkan menyebabkan banyak pelaku UMKM berguguran ketika mengajukan sertifikasi dari BPOM.

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Izin Edar BPOM

Seperti diungkapkan Rully, dia adalah UMKM binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Saat itu bank BUMN tersebut memfasilitasi dia bersama beberapa UMKM lainnya memperoleh sertifikasi dari BPOM.

Rully Mustakimah pemilik CV Berkah Bersama Tanzif yang memproduksi sabun herbal ramah lingkungan dengan brand TanzifKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Rully Mustakimah pemilik CV Berkah Bersama Tanzif yang memproduksi sabun herbal ramah lingkungan dengan brand Tanzif

Di awal pendaftaran terdapat sekitar delapan pelaku usaha yang mengajukan. Namun hingga proses selesai, yang tersisa ada sekitar tiga hingga empat UMKM.

“Misalnya syarat ruangan produksi. Untuk mengubah ruangan itu perlu modal, sementara penjualan dari UMKM juga belum terlalu masif. Di sinilah seorang pelaku usaha UMKM benar-benar diuji keuletannya dalam menghadapi berbagai tantangan,” jelas Rully.

Bersyukur, Rully bisa melalui proses tersebut. Hingga kini standard tempat produksi serta proses pembuatan benar-benar dijaga guna memastikan produk sabunnya memenuhi standard BPOM.

Karena telah mendapat sertifikat dari BPOM, Rully tak ragu untuk memproduksi sabun herbalnya dengan jumlah yang lebih banyak. Dia juga optimistis dengan usaha yang dijalankan tersebut bisa berkelanjutan karena semakin banyak konsumen yang menyadari pentingnya produk yang ramah lingkungan.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau