Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Musim Pengaruhi Omzet Penjualan Jus, Owner King Juice Farhan Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 19/03/2024, 11:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perubahan musim pada dasarnya bisa memengaruhi beberapa industri bisnis food and beverage (FnB). Khususnya untuk penjual jus buah dan sayur.

Kebanyakan orang awam mengira, pada musim hujan, tanah akan menjadi lebih subur dan menghasilkan banyak buah-buahan. Sementara pada musim panas, tumbuhan akan sulit panen.

Berdasarkan hal itu, bkita tentu akan berpikir kalau bisnis FnB akan diuntungkan saat musim hujan. Sayangnya, fakta di lapangan justru berbanding terbalik.

Baca juga: Kisah Farhan, Mantan Karyawan Kantoran yang Kini Punya Tiga Outlet Jus

Nah, bagi kamu yang ingin memulai bisnis jus, coba simak pengalaman owner King Juice Farhan, Farhan (24).

Dia membagikan fakta menarik, bahwa perubahan musim bisa memengaruhi omzet penjualan.

“Kita ada perbedaan antara omzet penjualan di musim panas dan musim hujan. Justru omzet tertinggi itu di musim panas, dan kalau musim hujan penjualan cenderung turun,” ungkap Farhan saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Sabtu (16/03/2024).

Penjualan Jus di Musim Panas

Beberapa orang mengira bisnis jus di musim panas akan kesulitan memperoleh bahan baku dan penjualannya menurun. Namun ternyata, untuk penjual jus di musim panas potensi menghasilkan cuan bisa lebih besar.

Hal ini dikarenakan, banyak pembeli yang mencari minuman segar saat cuaca sedang terik. Itulah mengapa usaha jus mengalami peningkatan penjualan.

“Kalau di musim panas itu omzetnya tinggi. Di satu outlet jus saja bisa menjual 600 cup, paling sedikit 400 cup. Omzetnya mencapai sekitar Rp 6 juta dalam satu hari,” papar Farhan.

Buah yang dihasilkan saat musim panas juga cenderung tidak mudah rusak, karena tak terkena lahan yang banjir.

Oleh karena itu, menurut Farhan lebih menguntungkan untuk membeli buah-buahan saat musim panas.

Baca juga: Hasilkan Jutaan Rupiah dari Usaha Jus Buah Segar, Ini Tips Memulainya

Penjualan Jus di Musim Hujan

Berbanding terbalik dengan musim panas, justru penjualan jus di musim hujan tidak terlalu menguntungkan.

Alasan pertama, karena tingkat permintaan konsumen yang menurun. Pada musim hujan kebanyakan orang lebih ingin minuman hangat dibandingkan jus buah dingin yang menyegarkan.

“Kalau musim hujan justru penjualan turun. Secara logika saat musim hujan orang akan mengurangi minum yang dingin-dingin," kata Farhan.

Selain itu, para pedagang jus juga kesulitan mencari buah saat musim hujan. Pasalnya, meskipun tanah menjadi subur, harga buah justru naik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini.

Panen saat musim hujan ternyata mengalami penurunan, karena banyak buah yang rusak terkena air hujan. Bahkan beberapa petani sering mengalami kebanjiran lahan. Hal ini membuat harga buah menjadi lebih mahal.

“Seperti saat ini, sedang musim hujan di Kota Bogor, ini harga buah naik tinggi. Jadi kita kerugiannya double. Pertama berkurangnya pelanggan, kedua dari segi keuntungan juga berkurang karena harga bahan pokok naik, tapi kita nggak bisa naikin harga jual jus,” jelas Farhan.

Penurunan omzet saat musim hujan terbilang besar. Farhan mengaku omzetnya bisa turun 30%. Saat musim hujan biasanya omzet penjualan jus hanya berkisar Rp 4 juta dalam sehari.

 Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Supplier Jus Buah Segar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau