Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara "Owner" Kids Clothing Menaikkan Penjualan Ketika Sepi

Kompas.com - 20/03/2024, 04:16 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di dunia bisnis, menghadapi masa-masa sepi dalam penjualan adalah hal yang normal. Namun, bagi Hendrik, pemilik Kids Clothing, yang bernama Grow Up, tantangan tersebut dihadapi dengan kreativitas dan strategi yang efektif.

Melalui berbagai pendekatan, ia berusaha terus meningkatkan penjualan bahkan saat pasar sedang sepi. Hendrik mengaku, bulan Ramadhan tahun 2024 ini cukup menurun dibandingkan bulan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Produsen Cincau di Kota Malang Sepi Penjualan saat Ramadhan

Padahal seharusnya, para orang tua membelikan anak-anaknya baju untuk menyambut hari Lebaran. Untuk menghadapi sepinya pelanggan itu, Hendrik melakukan 4 cara ini agar dapat tetap menaikkan penjualan ketika bisnisnya sedang sepi:

1. Tetap jaga kualitas dan harga

Jika toko Anda sepi, jangan sampai Anda menurunkan kualitas produk usaha Anda demi mendapatkan harga yang murah agar dibeli pelanggan. Hal itu mungkin akan berdampak baik, tetapi hanya dalam jangka waktu pendek.

Toko Anda dinilai akan memiliki kualitas yang menurun dan itu sangat buruk bagi kelangsungan bisnis Anda di masa depan.

Hendrik mengatakan bahwa Anda harus tetap menjaga kualitas dan harga dari usaha Anda. Hal ini ia lakukan juga untuk tetap menjaga kepuasan pelanggan setianya.

2. Cari yang Sedang Tren

Bisnis fashion mungkin berbeda dengan bisnis lainnya, termasuk bisnis kids clothing. Selera pasar akan cenderung mengikuti apa yang sedang tren.

Maka dari itu jika penjualan sedang sepi, Hendrik akan menawarkan produk-produk yang sedang tren untuk dijual. Hal tersebut akan menarik minat pasar untuk membeli atau hanya sekedar melirik ke toko Anda.

3. Selektif pilih barang dari supplier

Jika Anda merupakan usaha yang mendapatkan produk dari supplier. Anda harus lebih selektif lagi memilih produknya dan juga suppliernya itu sendiri.

Semua produk Grow Up merupakan impor dari China dan Thailand. Kedua negara itu terkenal baik dalam bisnis fashion.

Namun Ia akan menjadi lebih selektif lagi dalam memilih produk, dikala tokonya sedang sepi. Pastikan motif, gaya, jenis, pakaiannya berkualitas bagus dan mempunyai harga yang baik.

Baca juga: 5 Penyebab Bisnismu Sepi Pembeli, Pelaku UMKM Wajib Tahu!

4. Berikan diskon atau promo

Cara terakhir yang Ia lakukan adalah dengan menurunkan atau memotong harga lebih rendah dari biasanya. Hal ini Ia lakukan untuk dapat kembali menaikkan semangat pasar dalam membeli produk pakaian anak-anak.

Diskon adalah hal yang disukai oleh semua pelanggan. Jika makin banyak yang beli karena adanya diskon akan menyebabkan toko Anda mengalami kenaikan pembelian. Hal ini merupakan cara yang efektif untuk dilakukan.

Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau