Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Teknologi yang digunakan Owner Keytabee untuk Mewujudkan Bisnis Berkelanjutan

Kompas.com - 07/04/2024, 15:11 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri fesyen menjadi salah satu yang paling dinamis dan cepat berkembang di dunia. Namun, pertumbuhannya tidak selalu beriringan dengan praktik yang berkelanjutan.

Kebutuhan akan pakaian dan tren yang terus berubah, sering kali menyebabkan dampak lingkungan yang besar.

Dampak yang dihasilkan cenderung mengarah kepada dampak negatif, seperti besarnya limbah yang dihasilkan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Jangan Hindari Teknologi agar UMKM Anda Sukses

Hal itu menginspirasi Trisna Utami Lestari, owner Keytabee, memiliki visi untuk menciptakan bisnis fesyen yang berkelanjutan. Untuk terwujudny bisnis yang berkelanjutan, ia selalu beriringan dengan teknologi.

Trisna memilih pendekatan yang berfokus pada penggunaan teknologi dalam berbagai aspek operasional bisnisnya, di mana tujuan itu tidak lain adalah untuk memberikan dampak postif pada lingkungan dan masyarakat.

Berikut empat jenis teknologi yang digunakan Trisna untuk mengoperasikan bisnisnya sehari-hari;

1. Teknologi Keuangan

Untuk mengurus urusan finansial, Trisna menggunakan software atau platform untuk mempermudah laporan keuangannya.

Dengan menggunakan teknologi untuk urusan finansial, maka penggunaan kertas akan jauh berkurang, yang mana ini tentu sangat baik bagi lingkungan.

"Jadi kertas-kertas itu tidak perlu digunakan lagi, karena semuanya sudah tercatat secara digital," kata Trisna dalam acara Bronis UMKM beretma HP X Jagoan Lokal Smart Bergema: Teknologi Ciptakan Peluang, UMKM Naik Kelas, Jumat (5/4/20204).

Hal ini akan mengurangi sampah atau limbah kertas dan mengurangi penebangan pohon untuk dijadikan kertas atau buku seperti kwitansi.

Baca juga: Trisna Berdayakan Kaum Difabel untuk Produksi Fesyen Model Jepang

2. Teknologi Inventaris (Pergudangan)

Pengurusan pergudangan sangat penting bagi bisnis fesyen seperti Keytabee. Dikarenakan banyaknya bahan baku yang diperlukan, misalnya kain, benang, dan lain sebagainya.

Dengan teknologi, pengerjaan hal inventaris akan lebih efektif dan efisien. Selain itu, dengan  menggunakan teknologi juga dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan produksi, mengelola stok, dan sebagainya.

3. Teknologi Pemasaran

Pemasaran Keytabee juga dilakukan secara digital, yaitu menggunakan media sosial dan e-commerce. Pemasaran ini sangat efektif untuk bisnis fesyen seperti Keytabee.

Salah satu keuntungan utama menggunakan media sosial dan e-commerce dalam bisnis fesyen adalah kemampuan untuk mencapai pasar global.

Dengan memiliki toko online, bisnis fesyen dapat menjangkau pelanggan potensial di seluruh dunia tanpa batasan geografis. Hal ini akan membuat bisnis fesyen Anda berkelanjutan.

4. Teknologi AR untuk Produk

Teknologi AR (augmented reality) adalah teknologi yang menggabungkan objek maya dua dimensi atau tiga dimensi, lalu diproyeksikan terhadap dunia nyata. Teknologi AR ini dimanfaatkan oleh Trisna untuk produk-produk bajunya.

Baca juga: 3 Kunci Membangun Bisnis yang Sukses dan Berkelanjutan

Pasalnya, selain menjual baju-bajunya, Trisna juga ingin mengedukasi anak-anak.

"Jadi dengan memanfaatkan teknologi AR, setiap orang yang membeli baju berkarakter hewan endemic di Keytabee, mereka bisa memindai menggunakan hp, lalu nanti akan keluar video edukasi tentang hewan tersebut," jelas Trisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau