Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Berbisnis Barang Antik Kalau...

Kompas.com - 14/04/2024, 15:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bisnis barang antik dan vintage memang terlihat menarik. Tentu saja, siapa yang tidak tergiur menjual benda dengan harga jual yang bisa sangat tinggi?

Meskipun kelihatannya sangat menguntungkan, tetapi ternyata bisnis barang antik memiliki tantangan yang cukup besar.

Kalau kamu ingin terjun ke industri ini, ada baiknya kamu pahami apa saja tantangan bisnis barang antik berdasarkan pengalaman owner Flipper Vintage Store, Rhidamal Barkah Machdar (34).

Berlokasi di KPP IPB Baranangsiang Kota Bogor, Flipper Vintage Store adalah toko barang antik dan vintage yang sudah berdiri sejak tahun 2021.

Pria asal Bogor yang akrab disapa Amal itu mengatakan kalau bisnis barang antik dan vintage tidak mudah. Bahkan, tidak semua orang awam bisa menjalankan bisnis ini. Pasalnya, bisnis barang antik memiliki beberapa tantangan tersendiri.

Baca juga: Berawal Dari Jadi Kolektor, Rhidamal Punya Bisnis Toko Vintage di Bogor

Tidak Bisa Coba-coba

Walaupun menurut Amal bisnis ini berpotensi cuan, tetapi butuh banyak pengalaman dan pemahaman untuk mengimbanginya.

Amal biasanya mendapatkan koleksi barang antik dari para penjual barang bekas, sesama kolektor barang antik, hingga dari orang yang menjual benda peninggalan orang tuanya.

Beberapa orang yang tidak mengerti value barang tersebut mungkin saja menjual barang dengan harga murah karena tidak tahu harga yang bisa dihasilkan dari barang tersebut. Hal ini membuat barang bisnis barang antik bisa sangat menguntungkan jika jeli menilai barang.

"Sudah pasti bisnis barang antik dan vintage itu menguntungkan. Bahkan, banyak orang yang bilang istilahnya main barang antik itu 'beli batu, jual emas'. Memang benar juga," ucap Amal saat diwawancara Kompas.com, Jumat (29/03/2024).

Namun, tidak semua orang bisa dengan mudah menjalankan bisnis ini. Setidaknya jika kamu ingin berbisnis barang antik perlu berdasarkan hobi dan memiliki minat terhadap barang antik. Karena bisnis ini cukup berisiko jika hanya untuk coba-coba.

"Kalau enggak ada basic-nya, lebih baik jangan coba-coba. Minimal memang hobi dengan barang antik. Apalagi kalau tidak bisa memahami barang, takutnya bukan untung tapi malah buntung," kata Amal

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Barang Antik, Cuan Menarik

Koleksi kaset klasik Flipper Vintage StoreKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Koleksi kaset klasik Flipper Vintage Store

Tidak Ada Sekolahnya Tapi Belajarnya Mahal

Orang yang berisnis barang antik membutuhkan jam terbang tinggi yang didapatkan dari pengalaman. Tidak ada ilmu tertulis untuk memami bisnis barang antik, tetapi butuh proses belajar yang panjang hingga akhirnya mengerti cara kerja industri ini.

"Belajar barang antik itu panjang prosesnya. Enggak ada sekolahnya, tapi belajarnya itu mahal. Karena belajarnya didapatkan dari pengalaman," papar Amal.

Bahkan, seringkali orang yang tidak mengetahui value barang berujung salah menempatkan harga. Seperti benda yang bisa dijual dengan harga tinggi tapi justru dijual dengan murah. Selain itu benda yang tidak terlalu bernilai justru dibeli dengan harga mahal karena masih awam dan tidak mengerti cara menilai barang.

"Bisa saja salah menempatkan harga. Feeling akan laku tinggi tapi ujung-ujungnya malah minus, itu yang jadi pelajaran banget. Mangkanya bisnis antik itu belajarnya panjang dan enggak murah," lanjutnya.

Riskan Tertipu

Masih berhubungan dengan pentingnya pemahaman menilai barang, bisnis barang antik sangat mudah terkena penipuan. Terutama saat membeli barang antik dari orang lain untuk dijual kembali. Banyak orang yang tidak bertanggung jawab menipu kegiatan jual beli barang antik.

Baca juga: Hobi Berburu Radio Lawas, Rizky Sukses Berbisnis Barang Antik

Misalnya barang yang dijual tidak original, barang banyak kekurangan, tidak sesuai dengan gambar, menghilang setelah transaksi selesai, dan masih banyak lagi. Bahkan, Amal yang sudah hobi dengan barang antik sejak remaja pun pernah mengalami tertipu seperti itu.

"Pernah, setiap orang yang bisnis barang antik pasti ada saja pengalaman tertipu. Misalnya sudah berekspektasi orang itu jujur tapi setelah payment tiba-tiba hilang. Ada juga yang bilang barangnya mulus tapi dia sengaja enggak foto sisi belakangnya dan ternyata retak," ungkap Amal.

Hal ini semakin memperkuat bahwa bisnis barang antik perlu pengalaman dan pemahaman, tidak bisa sembarangan.

Berdasarkan pengalaman Amal, dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kamu ingin berbisnis barang antik, kamu bisa memulainya dengan memepeluas wawasan terlebih dahulu mengenai barang antik. Banyak cari tahu spesifikasi value barang dan harga jualnya. Semoga berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau