Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ka Nung Bakery Ungkap Strategi Bisnisnya hingga Mampu Bertahan Puluhan Tahun

Kompas.com - 16/05/2024, 14:30 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Mempertahankan bisnis puluhan tahun hingga melegenda, tentu bukan hal mudah.

Menjalankan bisnis lintas generasi, juga berarti menghadapi berbagai perubahan zaman. Seperti Ka Nung Bakery, roti konde legendaris asal Bogor yang sudah berdiri sejak 1974.

Roti konde adalah sebutan lain untuk roti canai. Ka Nung Bakery menyebutnya roti konde, karena bentuk adonannya yang mirip seperti konde.

Pertama kali didirikan oleh Ibu Nur di tahun 1974, kini Ka Nung Bakery diteruskan oleh generasi keduanya, Cholid Askar sejak tahun 2002.

Ka Nung Bakery yang sudah lintas generasi ini, nyatanya tidak kehilangan pamor, meskipun sudah banyak pesaing dan melewati berbagai perubahan zaman sejak pertama kali didirikan.

Lantas, bagaimana cara mereka mempertahankan bisnisnya? Askar mengungkap strategi yang dilakukan Ka Nung Bakery kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Baca juga: Cerita Di Balik Ka Nung Bakery Bogor, Roti Konde Legendaris Sejak 1974

Konsistensi Rasa

Tentunya dalam industri Food and Beverage (FnB), konsistensi rasa adalah kunci utama agar bisnis bisa berkelanjutan. Jika rasanya berubah, akan sulit membuat pembeli datang kembali.

Begitu juga Ka Nung Bakerym yang terus mempertahankan resep dari Ibu Nur ,meski kini sudah dilanjutkan oleh anaknya.

Cita rasa roti konde, aroma, hingga tekstur tidak ada yang berubah sejak 1974.

Takaran dan gramasi pun mengikuti resep dari sang ibu. Ini juga menjadi alasan mengapa Ka Nung Bakery tidak menggunakan bahan pengawet, karena resepnya masih sama seperti dulu.

"Karena kami roti konde pertama di Bogor, tentu harus ada ciri khas dan pembeda. Jadi cita rasanya tidak boleh berubah, konsisten masih sama seperti yang dulu," kata Askar.

Askar, owner Roti Ka Nung BogorKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Askar, owner Roti Ka Nung Bogor

Membuat Inovasi Mesin Roti Konde

Transisi bisnis pastinya akan memunculkan inovasi baru. Memasuki tahun 2005 saat Askar mulai meneruskan bisnis ini, dia menciptakan inovasi baru untuk meng-upgrade Ka Nung Bakery dengan mengikuti kemajuan teknologi.

Baca juga: Legendaris di Bogor, Ini Cerita Usaha Es Bir Kotjok Si Abah sejak 1965

Askar yang juga seorang engineering, memanfaatkan ilmu yang dia miliki dengan membuat mesin sendiri, yakni menggunakan sistem mesin drafting yang bisa memudahkan produksi roti konde.

Dengan mesin tersebut, adonan bisa ditipiskan hingga hitungan mikro, artinya bisa lebih tipis dari mili.

"Saya pikir nanti semakin tua pasti akan terbatas, jadi kenapa enggak saya buat mesin yang bisa mempermudah. Pembuatannya memang tidak mudah, banyak rials and errors, tapi akhirnya mesin ini bisa sangat membantu," ungkapnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau