Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tanda Anda Tidak Cocok Menjadi Karyawan tapi Wirausahawan

Kompas.com - 17/04/2024, 12:02 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagian besar orang berpikir harus menjadi seorang pekerja di suatu perusahaan besar. Namun, banyak orang di luar sana yang tidak nyaman atau betah menjadi bawahan orang lain.

Jika Anda merasa jenuh dan tidak suka bekerja di bawah seseorang, mungkin Anda memang tidak cocok menjadi seorang karyawan. Lalu apa yang cocok untuk Anda?

Baca juga: Tips Sukses Banting Stir dari Karyawan Jadi Pengusaha

Seorang wirausaha atau pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat. Wirausahawan bisa berkembang di lingkungan dimana mereka bebas untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka.

Dilansir dari Forbes, berikut adalah tanda-tanda yang menandakan Anda tidak cocok menjadi karyawan, tetapi lebih cocok untuk menjelajahi dunia kewirausahaan:

1. Tidak Takut dan Suka Jika Menjadi Seseorang yang Bertanggung Jawab

Calon wirausaha tidak takut untuk bertanggung jawab. Hal ini berbeda dengan mentalitas pekerja yang takut untuk menjadi seseorang yang harus bertanggung jawab.

Jika Anda menyukai kondisi ini, berarti Anda cocok menjadi wirausaha.

2. Tidak Cocok dengan Rutinitas Pekerjaan Karyawan

Seorang wirausaha tidak percaya pada jam kerja normal dari pukul 9 pagi hingga 5 sore dengan beberapa menit istirahat. Hal itu menunjukkan bahwa tidak ada fleksibilitas kerja.

Mengerjakan hal yang sama dengan waktu yang lama sangat membosankan bagi mereka, bahkan jika mereka mendapatkan gaji yang tinggi. Mereka tidak merasa puas dengan pekerjaan yang monoton setiap harinya. Mereka lebih suka bekerja produktif tetapi dengan waktu yang bebas.

3. Siap Hadapi Perubahan

Seorang wirausaha dan pekerja akan terlihat perbedaannya saat menghadapi sebuah perbedaan.

Seorang pekerja yang telah melakukan rutinitas yang sama dalam waktu yang lama akan kesulitan menyesuaikan jika ada perubahan, bahkan mereka cenderung tidak suka akan perubahan.

Baca juga: Kenali Sifat Seorang Wirausaha, Apa Kamu Termasuk?

Seorang wirausaha menyukai dan siap akan suatu perbuahan. Mereka siap keluar dari zona nyamannya.

Jika melihat kepada pasar yang kompetitif, mereka cenderung menjadi pengganggu. Maksudnya adalah mereka akan menggunakan inovasi dan perubahan agar bisa unggul dari kompetitor.

4. Menganggap Suatu yang Tak Lazim adalah Hal yang Normal

Wirausahawan memeriksa dan meluncurkan gagasan-gagasan yang tidak lazim, yang berasal dari pemaparan ide kreatif, berhubungan dengan pelanggan, melakukan penelitian, membaca tren, serta mendapatkan wawasan dari para ahli industri.

Mereka tidak mengikuti aturan umum dalam bekerja dan menciptakan lingkungan sesuai kreativitas dan kebebasannya.

Seseorang yang mempunyai sebuah bisnis, bebas menentukan apa yang ia mau jual, bagaimana ia menjualnya, dan lain sebagainya, bahkan itu bersifat abstrak atau tak lazim.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau