JAKARTA, KOMPAS.com – Seiring dengan bertambahnya kebutuhan sehari-hari, seseorang dituntut untuk bisa kreatif memperoleh tambahan pendapatan. Salah satu yang bisa dicoba adalah menjadi agen BRILink.
BRILink merupakan perpanjangan layanan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) guna menyasar masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan. BRILink ini dijalankan oleh BRI dengan menggandeng nasabah.
Hadirnya agen ini memungkinkan masyarakat yang ingin bertransaksi perbankan tidak harus datang ke kantor bank. Nasabah BRI yang ingin menjadi agen BRILink, persyaratannya bisa dibaca di sini.
Sejumlah transaksi yang dilayani oleh agen BRILink di antaranya transfer uang, setor tunai, tarik tunai, dan pembayaran berbagai macam tagihan.
Nasabah yang menjadi agen BRILink akan mendapatkan benefit berupa komisi dari setiap transaksi yang dijalankan. Nilainya beragam, tergantung dari jenis transaksi yang diberikan.
Sementara itu, mengutip situs resmi BRILink, brilink.bri.co.id, komisi akan diberikan kepada agen setelah disetujui oleh sistem. Hal ini bisa diketahui oleh agen dari SMS dan email user ID Merchant BRILink Web pada nomor HP dan email yang didaftarkan.
Fee atau komisi akan diberikan oleh BRI kepada agen BRILink maksimal 3 hari sejak transaksi. Bahkan tidak jarang pada hari yang sama komisi tersebut sudah diberikan.
Baca juga: Kisah Yuli dan Tatang Bantu Pedagang Pasar Bisa Nikmati Layanan Perbankan
Salah satu agen BRILink yang berada di Jalan Proklamasi Sukmajaya Kota Depok, Yuli (45) menuturkan komisi yang diperoleh dari agen BRILink mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya punya kios, tapi jika dibandingkan dengan menjadi agen BRILink saat ini lebih besar komisi yang saya peroleh dari agen,” ujar dia, Kamis (18/4/2024).
Banyaknya komisi yang diterima Yuli bersama suaminya Tatang Sutardi (54) tidak lepas dari strategi yang dia terapkan. Rata-rata jumlah transaksi yang dibukukan oleh Yuli dan Tatang dalam sehari mencapai 250-300 transaksi.
Yuli menceritakan ada beberapa hal yang dia lakukan yang membuat dia bisa mencatatkan transaksi sebanyak itu, yakni:
Salah satu kunci keberhasilan keagenan BRILink adalah lokasi yang strategis. Sebagaimana lokasi kios milik Yuli yang berada di kawasan Pasar Musi, Kota Depok, memungkinkan dia bisa mendapatkan pelanggan yakni para pedagang dan pelaku UMKM lainnya yang ingin bertransaksi seperti transfer ke pemasok tanpa harus terikat waktu operasional perbankan.
Baca juga: Didukung BRI, Yuli dan Tatang Sukses jadi Penyedia Layanan Transaksi Perbankan
Hal lainnya adalah lokasi kios Yuli juga dekat dengan kantor BRI Unit Proklamasi Depok. Dekatnya agen BRILink dengan kantor BRI tidak membuat transaksi di agen berkurang. Sebaliknya, hal itu justru membuat jumlah transaksi ikut meningkat.
Banyaknya nasabah BRI yang enggan mengantre ketika kantor ramai, membuah agen BRILink mendapat limpahan nasabah yang tidak tertangani oleh kantor BRI. Apalagi, nasabah BRI tidak dikenakan biaya ketika menggunakan jasa BRILink membuat agen menjadi pilihan.
BRI tidak mematok jumlah saldo yang dimiliki agen BRILink. Sebagaimana yang tertera di website resmi BRI, setidaknya agen memiliki saldo sebesar Rp 3 juta untuk mendukung kegiatan transaksi.
Semakin besar saldo yang dimiliki, semakin leluasa bagi agen untuk melayani transaksi karena tidak perlu bolak-balik top up saldo.
Seperti diungkapkan Yuli, dia selalu menjaga saldo pada level yang cukup untuk mendukung transaksi yang terkadang cukup besar.
Baca juga: Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya
“Bahkan ada perusahaan yang titip transfer ke agen kami. Mereka membawa uang cash banyak dan minta ditransfer ke rekening mitranya. Hal ini sering terjadi pada akhir pekan,” kata Yuli.
Jika tidak memiliki saldo yang cukup, Yuli tentu akan kerepotan untuk membantu transaksi nasabah tersebut.
Masih berkaitan dengan saldo, agen BRILink terkadang memerlukan modal yang cukup untuk mendukung transaksi yang terkadang bernilai besar. Untuk itu, tidak ada salahnya jika si agen mencoba mengajukan fasilitas pinjaman ke BRI.
Seperti yang dilakukan Yuli, dia memanfaatkan fasilitas pinjaman dari BRI untuk dijadikan saldo untuk mendukung keagenan.
Baca juga: Dodol Boga Rasa, Primadona Baru Oleh-oleh Tradisional Khas Jawa Barat
Pinjaman yang dijadikan saldo tersebut sangat diperlukan ketika ada nasabah BRI yang minta bantuan untuk transfer uang tunai dalam jumlah yang besar ke rekening mitra.
Agen BRILink selalu berurusan dengan uang dan orang. Karena itu pula, agen dituntut untuk selalu memperhatikan aspek keamanan.
Untuk itu, kios agen BRILink milik Yuli dan Tatang pun dilengkapi dengan CCTV yang setiap saat bisa memantau situasi sekitar.
Baca juga: Prihatin Kondisi Air di Jakarta, Rully Ciptakan Sabun Herbal Ramah Lingkungan
Tak hanya itu, si agen juga harus mampu mengidentifikasi kemungkinan orang-orang yang datang melakukan tindakan yang bisa merugikan.
“Kalau ada orang yang datang terus bicaranya tidak jelas maksudnya serta bertanya-tanya macam-macam, saya akan lebih waspada menghadapi orang seperti itu,” jelas Yuli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.