Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kunci Meningkatkan Kesetiaan Karyawan

Kompas.com - 21/04/2024, 13:28 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketika melihat bisnis yang sukses, mereka pasti memiliki karyawan-karyawan yang setia yang telah bekerja selama bertahun-tahun. Perusahaan yang mampu mempertahankan dan memotivasi karyawannya cenderung memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

Sebagai bisnis, kamu tidak hanya perlu untuk mempertahankan pelanggan setia, tapi harus mempertahankan karyawan. Kesetiaan dan retensi karyawan merupakan aset yang berharga bagi suatu bisnis.

Baca juga: Tips Merekrut Karyawan yang Sesuai dengan Kultur Kerja Bisnismu

Karyawan setia cenderung lebih produktif, berkontribusi secara positif terhadap budaya perusahaan, dan memberikan nilai jangka panjang bagi perusahaan.

Mereka telah lama bekerja dan telah mengetahui seluk beluk perusahaan. Kamu cenderung akan mempercayai karyawan lama dibanding karyawan yang baru direkrut.

Namun, menjaga karyawan tetap setia bukanlah tugas yang mudah. Dilansir dari Entrepreneur, berikut kunci meningkatkan kesetiaan dan retesni karyawan bisnis.

1. Mendengarkan Keluhan Karyawan dan Meringankannya

Karyawan telah melakukan pekerjaan yang berat dari jam 9-5 sore. Mereka pasti memiliki sedikit waktu dalam mengurus keluarganya atau bahkan memperhatikan dirinya sendiri.

Saat ini sedang ramai masalah kesehatan mental karyawan. Perusahaan yang baik tidak akan meremehkan permasalahan itu.

Perusahaan yang baik akan memberikan keringanan atau kompensasi bagi mereka untuk berfokus pada dirinya sendiri, dengan memberikan cuti atau meng-cover biaya pengobatan mereka.

Mereka akan merasa bahagia jika dihargai. Hal itupun akan membuat mereka bertahan dan setia pada bisnismu. Mungkin banyak yang tidak sadar bahwa merugi jika merekrut karyawan baru untuk menggantikannya, apalagi karyawan itu sudah kerja bertahun-tahun.

2. Menyelaraskan Komunikasi dan Tindakan

Setia pada kebijakan yang ingin diterapkan atau diubah oleh perusahaan, sebaiknya kamu memberitahu terlebih dahulu kepada karyawan. Kamu bisa mendengarkan opini mereka, karena mereka suka jika opininya didengar.

Sebaliknya, jika kamu telah mengomunikasikan suatu hal, maka laraskanlah dengan tindakan. Maksudnya jangan mengubah tindakan, jika kamu telah menetapkan atau menjanjikan suatu hal kepada karyawan. Mereka akan merasa kecewa.

3. Menyeimbangkan Keluhan dengan Budaya Perusahaan

Pemahaman kepribadian dan gaya komunikasi bagi seorang pemilik bisnis itu sangat penting. Hal itu akan menunjukkan bagaimana orang menerima dan menafsirkan informasi secara berbeda.

Baca juga: 4 Cara Mengapresiasi Karyawan, Bos Wajib Tahu!

Sebagai seorang pengusaha, jangan melihat masalah yang mereka hadapi merupakan sepele. Namun, kamu harus menyeimbangkan antara mendengarkan keluhan mereka dengan sebagaimana budaya di bisnis.

Hal ini agar tidak mendorong budaya negatif yaitu yang sedikit-sedikit mengeluh atau mengabaikan keluhan karyawan.

Pengusaha harus menyesuaikan diri dengan karyawannya dan karyawan juga harus bisa beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan. Maka, pemimpin harus memproses informasi dengan cara yang sangat logis.

Hal itu akan menciptakan budaya tempat kerja yang terbuka dan dinamis, yang akan membuat karyawanmu nyaman.

Selamat mencoba.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau